TintaSiyasi.id -- Aktivis Muslim Malaysia Ustaz Abdul Hakim Othman menyatakan, para pemimpin Muslim tidak perlu menunggu fatwa untuk mengerahkan pasukannya guna berperang di Gaza, karena kewajiban jihad sudah ada dalam Al-Qur'an dan hadis.
"Hukum jihad sudah banyak terdapat dalam Al-Qur'an dan hadis, artinya ketika situasi seperti ini terjadi, jihad harus dilancarkan, tanpa harus menunggu fatwa. Penguasa harus bertindak karena situasi mengharuskan mereka bertindak," katanya dalam Kupas Tuntas: Seruan Jihad di Gaza di akun Facebook Jurucakap HTM, Jumat (11/4/2025).
Pernyataan tersebut disampaikannya menyusul fatwa Kesatuan Ulama Islam Sedunia (KUIS) yang menyebutkan wajibnya negara-negara Muslim melancarkan jihad di tanah Gaza.
"Semua orang tahu bahwa kaum Yahudi telah melancarkan serangan baru, dan dari situlah momentum bagi Kesatuan Ulama Sedunia untuk mengeluarkan fatwa itu berasal," ujarnya.
Lanjutnya, fatwa tersebut merupakan fatwa pertama seumpamanya yang dikeluarkan oleh KUIS, meski sudah lebih dari setahun umat Islam di Gaza dibantai oleh Yahudi yang mengakibatkan kerusakan dan penderitaan luar biasa.
"Pernyataan yang dikeluarkan beberapa negara Muslim hanyalah pernyataan kutukan, mengatakan hal-hal yang sudah diketahui semua orang, bahkan meminta bantuan masyarakat internasional untuk menghentikan kebiadaban kaum Yahudi. Padahal, mereka memiliki kekuatan militer yang luar biasa. Kalau mereka mau mengalahkan kaum Yahudi, mereka bisa melakukannya kapan saja," tegasnya.
Ia menyampaikan kekecewaannya setelah melihat respon sejumlah penguasa umat Islam saat ini yang hanya mengeluarkan pernyataan mengutuk tindakan biadab kaum Zionis dan mengingatkan akan ancaman Allah SWT bagi mereka yang enggan berperang. Ia mengutip ayat 38 dari surat at-Taubah yang artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, mengapakah kamu apabila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah kamu pada jalan Allah," kamu merasa enggan (dan lebih suka tinggal dan menikmati) tempatmu? Apakah kamu lebih suka kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat? (Kecintaanmu itu keliru) karena kesenangan dunia itu hanyalah sedikit dibandingkan dengan (kesenangan) akhirat.”
Ia mengajak kepada seluruh umat Islam dan setiap kelompok untuk melaksanakan kewajiban memberi nasihat dan juga menasihati para penguasa agar pergi mengerahkan tentara untuk berjihad.
"Maka setiap Muslim, setiap kelompok, setiap kutlah, setiap gerakan Islam, setiap partai Islam wajib untuk amar makruf nahi mungkar dan menyeru pasukan tentera. Menyerukan kepada penguasa untuk mengerahkan pasukan tentera merupakan bagian dari amar makruf nahi mungkar. Maka wajib bagi kita untuk menyerukan kepada mereka," pungkasnya.[] Syamsiyah Jamil