"Rudal itu tidak hanya membom warga sipil Palestina,
tetapi sungguh telah membinasakan kehormatan Muslimin seluruh dunia,"
tegasnya di akun IG @doniriw dengan tema Lebaran yang Menyedihkan,
Ahad (06/04/2025).
"Setiap Ramadan, negeri Al-Quds dibantai para
penjahat Zionis, namun saat ini pembantaian itu terjadi di hari raya Idulfitri,"
terangnya.
Doni memaparkan, kekejaman mereka sungguh luar biasa,
tubuh-tubuh lemah tanpa senjata dibom hingga berhamburan ratusan meter ke
langit.
"Mirisnya, jutaan tentara beragama Islam dari
berbagai negeri Muslim tak menembakkan satu peluru pun dalam rangka membela
saudaranya," sindirnya.
"Pembantaian tak berperikemanusiaan itu didukung
dan difasilitasi oleh negara penjaga hak asasi manusia, penganjur demokrasi,
pengagas moderasi beragama, yaitu Amerika Serikat," tambahnya.
Dia mengungkapkan, mayoritas Muslimin justru
menjunjung tinggi HAM, demokrasi, dan moderasi. “Sungguh hipokrasi yang nyata,”
tegasnya.
Ikhtiar
Ia mengatakan, kejahatan Zionis yang didukung Amerika
semestinya tidak hanya diikhtiari dengan doa.
"Seperti halnya menjemput rezeki yang juga harus
diikhtiari dengan bekerja," sahutnya.
"Sedangkan bentuk ikhtiar itu sesuai dengan apa
yang di upayakannya. Rezeki diikhtiari dengan bekerja. Mengusir Zionis
diikhtiari dengan agresi antara negara," ungkapnya.
Khilafah
"Satu-satunya negara yang melindungi kehormatan Muslimin
dan memperjuangan penyebaran Islam hanyalah negara khilafah warisan Rasulullah ﷺ," terangnya.
"Maka wajar jika Amerika si negara pendukung Zionis
secara gencar mempromosikan moderasi beragama untuk menyerang gagasan jihad dan
Daulah Khilafah," lanjutnya.
Ia mengungkapkan, lebih banyak Muslimin yang termakan
fitnah Amerika. “Mendukung moderasi, turut menyudutkan dakwah politik penegakan
khilafah,” lugasnya.
Di samping doa-doa untuk Palestina, sambungnya lagi, hanya
dakwahkan khilafah sebagai ikhtiar pembebasan Al-Quds dari tangan-tangan yang
tak berhak.
"Sayangnya puluhan pemimpin negeri Muslim hanya
memperjuangkan kepentingan bangsanya, jika bukan pribadinya," tutupnya.[] Yesi