TintaSiyasi.id -- Di saat seluruh umat Islam di dunia menyambut hari kemenangan 1 Syawal dengan penuh gembira dan suka cita, namun berbeda dengan saudara kita di Palestina, mereka merayakan Idulfitri penuh dengan air mata dan darah, akibat gempuran yang semakin brutal oleh tentara Israel.
Saat warga Palestina merayakan Idulfitri 1446 H pada hari Minggu (30/3), namun pasukan Israel justru membombardir Gaza. Serangan itu setidaknya telah menewaskan sembilan orang, termasuk lima orang adalah anak-anak. Dalam satu video yang diunggah oleh Pusat Informasi Palestina, suara tembakan terdengar saat salat Ied dilaksanakan. Serangan yang dilakukan oleh Israel secara membabi buta di jalur Gaza Palestina sejak Oktober 2023 setidaknya selama operasi itu ada 50.200 jiwa yang menjadi korban di mana sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. (CNNIndonesia, 30 Maret 2025)
Idulfitri adalah saatnya umat Islam bergembira karena telah berhasil menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan yang penuh dengan kemuliaan dan banyak kebaikan, dan akhirnya umat Islam bertemu dengan bulan Syawal yang penuh sukacita dan kegembiraan.
Seharusnya di hari Idulfitri seluruh umat Islam berbahagia, namun sayangnya kebahagiaan tersebut belum dirasakan oleh semua umat Islam di dunia, terutama Palestina, Uighur, Rohingya dan beberapa wilayah konflik lainnya. Mereka harus berhadapan dengan penjajah yang kejam dan semakin brutal tak mengenal belas kasihan, mereka terusir dari tanah kelahirannya sendiri, bahkan hingga saat ini Muslim Rohingya masih terkatung-katung di lautan tanpa tujuan bahkan selalu mendapatkan penolakan dari negeri-negeri yang mereka singgahi.
Sungguh realita ini menunjukkan bahwa kebahagiaan umat belumlah sempurna, karena sebagian umat Islam khususnya Palestina dalam kesengsaraan bahkan terancam nyawanya. Mereka tinggal di puing-puing bangunan yang runtuh, tanpa makanan, minuman bahkan yang lebih menyayat hati banyak jasad-jasad dalam kondisi yang sangat mengenaskan karena tidak utuh akibat serangan militer Yahudi yang dilakukan baik sebelum Ramadhan, ketika Ramadhan dan juga saat Idulfitri tiba.
Akibat buruknya kondisi Palestina bahkan semakin memprihatinkan ditambah lagi konflik di negeri-negeri Muslim yang tak kunjung usai, ini membuktikan bahwa umat Islam makin terjepit dan makin sengsara. Semoga kondisi buruk ini bisa membuka mata dan hati manusia terkhusus seluruh umat Islam di dunia bahwa akar masalahnya tidak lain adalah diterapkannya sistem kapitalisme sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan bahkan negara.
Sungguh sistem kapitalisme sekuler sangat tidak layak untuk dijadikan rujukan dan sandaran kehidupan manusia apalagi dalam membangun peradaban manusia karena telah terbukti kerusakannya. Akibat sistem kapitalisme sekuler umat menjadi terpecah belah, negeri-negeri kecil saling bersengketa. Racun nasionalisme juga membuat umat Islam di negara yang satu tidak peduli dengan nasib umat Islam di negara lain. Semua akibat tidak adanya khilafah.
Akibat kerusakan yang amat nyata di segala bidang dan gagalnya sistem kapitalisme sekuler dalam menyelesaikan persoalan umat, ini membuktikan bahwa sistem ini sudah berada di ambang kehancuran.
Situasi ini seharusnya mampu mendorong umat untuk mencari alternatif sistem yang lain. Dan pilihan satu-satunya hanya sistem Islam, karena dari sisi keimanan Islam adalah sistem yang shahih yang berasal dari Allah SWT, sementara dari sisi sejarah, Islam juga sudah terbukti pernah menguasai hampir 2/3 belahan dunia. Dan dalam Sejarah panjang penerapan Islam telah terbukti mampu menghantarkan umat pada peradaban yang sangat gemilang dengan kemajuan yang sangat luar biasa.
Sungguh kondisi ini semakin menguatkan keyakinan umat bahwa fajar kemenangan Islam akan semakin dekat, jadi sangatlah jelas bahwa yang dibutuhkan umat saat ini adalah sistem yang mampu menyelamatkan umat yaitu sistem Islam dalam institusi khilafah. Hanya khilafah yang mampu mewujudkan kebahagiaan hakiki dan yang pasti umat akan mendapatkan ridha dari Allah karena hanya khilafah yang akan menerapkan hukum Islam secara kaffah.
Oleh karena itu umat harus berjuang dan berupaya untuk menegakkan khilafah, karena khilafahlah pelindung hakiki umat Islam seluruhnya. Untuk itu harus ada kelompok dakwah yang berideologi Islam untuk membangun kesadaran umat dan mengajak umat berjuang menegakkan kembali khilafah serta berupaya untuk melangsungkan kembali kehidupan Islam di seluruh dunia.
Perjuangan menegakkan khilafah ini seharusnya menjadi agenda utama umat Islam karena hanya Khilafahlah satu-satunya yang akan mampu menyelamatkan umat dari nestapa dan kesengsaraan. Untuk itu umat harus bahu membahu dan berjuang agar Daulah Khilafah Islamiyah kembali tegak di dunia.
Wallahu a’lam bishshawab. []
Oleh: Mairawati
Aktivis Muslimah