Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Idulfitri dengan Suasana Duka

Sabtu, 19 April 2025 | 04:29 WIB Last Updated 2025-04-18T21:29:44Z

Tintasiyasi.id.com -- Gema takbir menggema, Ramadan berganti Syawal yang disambut dengan sukacita. Sayangnya, sukacita hari kemenangan diliputi suasana duka. Muslim Palestina, Uighur, Rohingya, India, dan lainnya hingga kini masih dalam derita. 

Penjajahan, penindasan, pengusiran, dan genosida masih mewarnai suasana hari raya di sana. Sungguh memprihatinkan, kondisi Palestina makin hari semakin mencekam. Di saat kaum muslim di dunia merayakan Idulfitri dengan saling bertemu sanak saudara, muslim Palestina mengucapkan selamat tinggal dengan anak-anak atau saudara mereka.

Serangan brutal melalui udara silih berganti menghantam muslim Gaza. Sebuah video merekam terhempasnya tubuh anak-anak dan perempuan-perempuan muslim Gaza ke udara. Tubuh mereka terbang bukan karena sebuah keajaiban, tapi karena rudal-rudal yang sengaja dijatuhkan atas mereka.

Serangan brutal Zionis Yahudi mengakibatkan banyak korban ditemukan dengan tubuh yang sudah tidak lengkap anggota badannya. Video lain juga menunjukkan seorang ayah dengan membawa seorang bayi yang belum berumur dua minggu telah gugur tanpa ada kepala. 

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan (3-4-2025) jumlah korban jiwa dan luka akibat agresi pasukan zionis ke Jalur Gaza. Sebanyak 1.163 orang gugur dan 2.735 orang luka-luka sejak 18 Maret. Sedangkan sejak 7 Oktober 2023, korban jiwa agresi pasukan zionis sebanyak 50.523 orang dan 114.776 orang mengalami luka-luka.

Begitu pula di Hebron Tepi Barat, pasukan zionis melakukan penyerbuan dengan mendobrak dan menggeledah tempat tinggal mereka. Selama penyerbuan, pasukan Zionis menangkap tiga orang, termasuk seorang remaja berumur 16 tahun dan dua mantan tahanan. Entitas Zionis juga menolak untuk membuka sepenuhnya Masjid Ibrahimi di Hebron bagi muslim Palestina selama Idulfitri (CNN Indonesia, 30-3-2025).

Kondisi buruk ini harusnya membuka mata dunia dan umat Islam pada khususnya. Duka berkepanjangan umat Islam hari ini tidak akan pernah usai jika masih bersandar sistem sekuler liberal. Sistem sekuler tidak pernah mampu menjadi perisai bagi manusia dan umat Islam, apalagi membangun peradaban manusia. 

Justru sistem sekuler Kapitalis yang menjadikan umat Islam terus menerus dalam kondisi menderita. Kapitalisme telah membuat kaum muslim terpecah-pecah menjadi negara-negara bangsa. Akibatnya, kaum muslim tidak memiliki kekuatan dan mudah untuk dijajah, dijarah, dianiaya, dan dirampas tanahnya.

Inilah saatnya umat Islam mencari alternatif sistem yang lain. Satu-satunya pilihan hanya pada sistem Islam yaitu Khilafah. Sistem Islam adalah sistem shahih yang bersumber dari Pencipta manusia dan alam semesta.

Sejarah mencatat, Khilafah telah menghantarkan pada peradaban yang memanusiakan manusia. Sistem yang mampu melindungi setiap jiwa manusia. Sistem yang mampu membebaskan tanah Palestina dan mempertahankannya.

Sistem yang akan membuat perhitungan kepada siapa saja yang telah menganiaya, menyiksa, dan membunuh kaum muslim di setiap sudut dunia dengan jihad fi sabilillah. Pembebasan Palestina dan tanah kaum muslim lainnya akan menjadi agenda utama sejak awal berdirinya.

Sebagaimana yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khaththab ra dan Sultan Shalahuddin al-Ayubi. Khalifah Umar bin Khaththab ra berhasil membebaskan Baitul Maqdis dari kekuasaan kekaisaran Romawi dalam perang Yarmuk. 

Begitu pula Sultan Shalahuddin al-Ayyubi telah membebaskan kembali Baitul Maqdis yang sebelumnya direbut dan dikuasai selama 88 tahun oleh pasukan Salib.

Insya Allah, sistem itu akan segera terwujud di hadapan kita. Kapan tepatnya? Itu hanya masalah waktu saja. Sebagai muslim, yang harus kita punya adalah keyakinan akan kepastian tegaknya. Yakin bahwa fajar kemenangan Islam semakin dekat dan turut memperjuangkannya.

Sebab, Khilafah adalah kebutuhan dan kewajiban bagi setiap muslim. Khilafah yang akan menerapkan sistem Islam kaffah dalam setiap sendi kehidupan manusia. Penerapan Islam kaffah, hidup akan berkah, kebahagiaan akan bisa dirasakan oleh seluruh umat manusia.

Agenda perjuangan mengembalikan Khilafah harus menjadi agenda utama umat Islam dimanapun berada. Butuh adanya kerja bersama antara umat dan jemaah dakwah Islam ideologis untuk membangun kesadaran akan penting dan wajibnya Khilafah. 

Butuh kerja serius dan keras untuk menapaki jalan dakwah yang pernah dicontohkan oleh teladan kita Rasulullah saw. Jalan ini adalah jalan yang sudah terbukti keberhasilannya.[]



Opini

×
Berita Terbaru Update