Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Idulfitri dan Kesengsaraan Warga Palestina

Sabtu, 12 April 2025 | 05:16 WIB Last Updated 2025-04-11T22:17:04Z

TintaSiyasi.id -- Setelah berpuasa satu bulan lamanya, saatnya umat Muslim bertemu dengan bulan Syawal, di mana bulan Syawal sering disebut juga sebagai bulan penuh kemenangan karena umat Islam telah berhasil menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan yang mulia dan bulan penuh dengan kebaikan-kebaikan, kini saatnya umat Islam menyambut hari kemenangan di bulan Syawal.

Akan tetapi apakah Idulfitri tahun ini layak dianggap sebagai bulan kemenangan? Dan pantaskah kita berbahagia ketika saudara kita ada yang belum bisa merasakan kebahagiaan yang sama? Karena sesama Muslim diibaratkan seperti satu tubuh, ketika satu bagian terluka maka bagian tubuh yang lain pun akan ikut merasakan sakitnya.

Mirisnya serangan militer Israel masih terus berlanjut, pada pagi hari, saat hari Idulfitri yaitu saat warga Palestina menggelar shalat Ied, Israel melakukan serangan, serangan itu menewaskan sedikitnya sembilan warga Palestina di Gaza, serangan ini dilakukan serentak oleh Israel pada Kamp pengungsian Khan Younis di Gaza Selatan hingga di kota Gaza dan Kamp pengungsian Jabalia di Gaza Utara. (tempo.co, 30/03/2025).

Inilah yang dirasakan saudara kita yang tinggal di Palestina. Warga Gaza harus berhadapan dengan penjajah yang kejam dan semakin brutal tak mengenal belas kasihan bahkan mereka terusir dari tanah kelahirannya sendiri dan sebagian ada yang terkatung-katung di lautan seperti yang telah dirasakan oleh beberapa Muslim lainnya.

Gambaran ini menunjukkan bukti nyata, bahwa kebahagiaan umat belum lah sempurna, karena sebagian umat Islam, khususnya Palestina dalam kesengsaraan bahkan terancam nyawanya, kendati hal ini telah terjadi sejak kurun waktu yang lama yaitu jauh sebelum bulan Ramadhan tiba dan selama bulan Ramadhan bahkan hingga bulan Syawal.

Kondisi Palestina makin buruk dan juga sangat memprihatinkan, namun umat Islam tidak dapat berbuat apa-apa, apalagi kondisi umat Muslim saat ini juga semakin terjepit dan semakin sengsara. Akan tetapi kondisi buruk ini tentu nya akan membuka mata dan hati manusia pada umumnya dan umat Islam khususnya, bahwa sistem hari ini sungguh sangat tidak layak untuk dijadikan rujukan serta sandaran bagi seluruh kehidupan manusia guna membangun peradaban manusia.

Cepat atau lambat hal ini juga akan menghantarkan pada kesadaran masyarakat bahwa sistem sekuler sudah diambang kehancuran disebabkan karena rusaknya sistem sekuler Kapitalisme, keadaan seperti inilah yang akan mendorong umat untuk mencari alternatif sistem yang lain. Dan pilihan satu-satunya hanya pada sistem Islam.

Hanya sistem Islamlah pilihan satu-satunya yang sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai Islam, hanya sistem Islam yang dapat berjalan berdasarkan pada Al-Qur'an dan hadis, serta dipandu oleh prinsip-prinsip seperti keadilan, kesetaraan dan kebebasan. Dari sisi sejarah, Islam terbukti mampu menghantarkan pada peradaban gemilang dengan kemajuan yang luar biasa.

Oleh karena itu, umat membutuhkan khilafah untuk dapat merasakan kebahagiaan yang hakiki dalam menyongsong fajar kemenangan dan mendapatkan ridha Allah SWT secara kaffah.

Maka dibutuhkan adanya perjuangan dalam menegakkan khilafah, karena sejatinya hanya khilafah lah yang mampu menjadi perisai umat secara keseluruhan, karena itu perlu adanya jamaah dakwah yang dapat membangun kesadaran umat untuk berjuang menegakkan kembali khilafah guna melanjutkan kehidupan Islam.

Saatnya umat harus saling bahu-membahu dalam berjuang menegakkan Khilafah Islamiyah dan menanamkan prinsip bahwa perjuangan menegakkan khilafah harus menjadi prioritas utama umat Islam.

Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Nur Afrida
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update