Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Evakuasi Rakyat Gaza ke Indonesia Bukanlah Solusi dari Penderitaan Warga Palestina

Kamis, 24 April 2025 | 04:24 WIB Last Updated 2025-04-23T21:24:26Z

TintaSiyasi.id -- Seperti kita ketahui Presiden Prabowo Subianto menyatakan dalam pidatonya bahwa Indonesia akan siap untuk menampung ribuan warga gaza palestina yang menjadi korban kekejaman genosida militer Israel laknatullah. Prabowo juga merencanakan akan mengirim pesawat untuk menjemput mereka di palestina. Akan tetapi perlu kita ketahui bersama juga bahwa dengan menampung dan membawa warga Palestina ke Indonesia dan negara-negara Islam lainnya bukanlah solusi bagi penderitaan warga Palestina, tetapi malah memberikan peluang besar bagi Israel untuk lebih mudah dan leluasa dalam menguasai dan menjajah tanah Palestina.

Rencana Presiden Prabowo Subianto mengevakuasi 1.000 warga Palestina korban perang Israel-Hamas di Jalur Gaza memicu kontroversi. Pengamat menganggap wacana itu sebagai blunder yang bisa memicu protes dari dalam dan luar negeri. (BBCNEWSIndonesia, 11/04/2025)

Pernyataan ini justru malah kontra produktif dengan seruan jihad yang disuarakan oleh banyak pihak pada hari ini. Tetapi sayangnya semua itu tidak mungkin terjadi dalam penerapan sistem hidup saat ini. Meskipun banyak yang menyadari bahwa tidak ada solusi hakiki selain jihad, karena ketika melihat berbagai upaya yang dilakukan oleh para penguasa boneka saat ini nyatanya tidak dapat menghentikan penjajahan dan genosida yang terjadi. Rencana evakuasi rakyat Gaza sungguh jelas semakin menjauhkan dari solusi hakiki. Karena sejatinya kekuatan militer hanya dapat di lawan juga dengan kekuatan militer pula. Sebab Zionislah yang melakukan pendudukan bahkan perampasan wilayah dengan mengerahkan seluruh kekuatan militernya. Maka sudah seharusnya kaum Muslim di seluruh dunia bersatu untuk melakukan jihad fisabillillah mengusir zionis dari tanah Palestina dan bukannya warga Gaza yang dievakuasi.

Jika kita amati dari sisi politik lainnya, maka terjadinya evakuasi tersebut bisa jadi merupakan bentuk tekanan AS terhadap Negara Indonesia atas kebijakan baru presiden AS dalam menaikkan tarif impor. Keberhasilan ini adalah upaya presiden Indonesia dalam melakukan negosiasi atas kebijakan tersebut. Sehingga bisa jadi digunakan sebagai alat untuk menekan Indonesia agar mau melakukan evakuasi warga Gaza. Inilah buah simalakama bagi negeri yang bergantung pada negara lain dalam setiap kebijakannya politiknya. Kondisi ini semua adalah hasil dari penerapan sistem hidup ala kapitalisme.

Para pemimpin negeri Muslim seharusnya dapat menyambut dan memfasilitasi seruan jihad ini. Namun kondisi hari ini menjadikan nasionalisme dan prinsip-prisip kebangsaan menyekat-nyekat umat Islam dunia sehingga tidak boleh ikut campur dalam urusan negari Muslim lainnya menjadi penghalang besar dalam menyambut seruan jihad tersebut. Sikap ini menunjukkan pengkhianatan pemimpin negeri Muslim kepada seluruh rakyat Muslim di seluruh dunia termasuk negara yang sedang mengalami konflik khususnya tanah Palestina tercinta.

Dengan bersatunya seluruh negeri Muslim di seluruh dunia maka seharusnya akan dapat menjadikan negara Islam sebagai negara adidaya yang mampu memimpin dunia. Dengan begitu, khilafah sebagai negara adidaya akan menerapkan syariat Islam secara kaffah sehingga menjadi rahmat bagi seluruh alam dan membela setiap Muslim yang terzalimi. Sayangnya hari ini khilafah belum tegak karena umat Islam masih tercerai-berai, sehingga nasib umat Islam pun semakin sengsara.

Sebagai umat Islam kita seharus menyadari akan hal ini. Di mana umat harus bersatu dan persatuan umat Islan tidak akan terwujud kecuali dalam institusi khilafah. Karena itu menegakkan kembali khilafah adalah wajib sesuai dengan kaidah syariat. Kesatuan khilafah ini sangat penting agar umat tidak terpecah belah seperti kondisi saat ini, ibarat anak ayam kehilangan induknya. Maka penerapan syariat Islam secara kaffah diatas persatuan seluruh umat Islam dunia dalam bingkai naungan Khilafah Islamiyah merupakan kunci dari berbagai kemaslahatan umat manusia di seluruh dunia. Termasuk itu perkara pembebasan negara palestina dari tangan jajahan zionis yahudi laknatullah.

Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Hartutiningrum
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update