TintaSiyasi.id -- Sejak Oktober 2023 jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel telah lampaui 50.600 orang. Dan banyaknya jumlah korban akan terus bertambah seiring genosida yang terus dilakukan oleh pihak Israel hingga saat ini.
Mereka yang gugur akibat serangan entitas yahudi Israel bukan hanya orang tua atau anak-anak remaja saja, namun dari semua kalangan usia, dan anak-anak yang terbilang anak-anak balita turut besar menjadi korban atas kebiadaban para zionis dan sekutunya.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyatakan sedikitnya 100 anak telah terbunuh atau terluka setiap hari di Gaza sejak serangan dimulai kembali pada 18 Maret, bahkan saat Amerika Serikat menggarisbawahi dukungan berkelanjutan. (erakini, 03/04/2025)
Rentetan genosida yang dilakukan Israel tidak pernah usai hingga sekarang. Hanya beberapa saat saja Israel menyatakan genjatan senjata, namun tidak lama kemudian mereka kembali menyerang Gaza Palestina. Hal Ini sangat memprihatinkan dan sangat memilukan hati semua umat Muslim diseluruh dunia. Namun faktanya dunia hanya mampu menjadi penonton atas kekejaman yang dilakukan Zionis Yahudi laknatullah itu.
Jika umat Muslim di seluruh dunia tetap bergeming atas derita yang dihadapi warga Gaza di Palestina, maka akan dipastikan korban yang berjatuhan akan terus bertambah. Ditambah lagi berbagai fasilitas kesehatan yang terbatas, pihak-pihak medis yang sedikit, bahan-bahan bantuan yang ditahan oleh pihak Israel supaya tidak masuk ke wilayah Gaza, hal ini akan semakin menyengsarakan warga Gaza yang masih bertahan di Gaza.
Fakta yang sangat tidak manusiawi jika persoalan yang dihadapi Palestina terus dibiarkan begitu saja. Apakah kita akan terus sanggup menyaksikan saudara/saudari seiman kita habis dibantai oleh Zionis? Dan nyatanya kebiadaan Zionis tiada tara, puluhan ribu anak-anak menjadi korban genosida juga meninggalkan kepedihan anak-anak yang menjadi yatim karena kehilangan orangtua. Tercatat ada 39 ribu anak yatim akibat genosida di Gaza. Tiap hari 100 anak Gaza meninggal dunia.
Serangan yang terus-menerus gempurkan Zionis kepada warga Gaza semakin menyayat hati umat Muslim di seluruh dunia. Seakan tragedi ini tidak mempunyai solusi untuk mengatasi penderitaan yang terjadi di Gaza. Apa gunanya lembaga tertinggi dunia seperti PBB dalam pembelaan terhadap hak-hak anak-anak warga Gaza Palestina.
Karena semua fakta ini terjadi di tengah narasi soal HAM dan tetek bengek aturan internasional dan perangkat hukum soal perlindungan dan pemenuhan hak anak, nyatanya aturan-aturan tersebut tak mampu menghentikan apalagi mencegah penderitaan anak-anak Palestina.
Suara-suara anak-anak Gaza yang menangis karena harus kehilangan kedua orang tuanya tidak mampu mengetuk jiwa-jiwa Muslim yang lainnya. Apalah arti dari sebuah kecaman ataupun kutukan semata yang didengungkan oleh punggawa atau pemimpin negeri-negeri Muslim lainnya. Tidak ada yang dapat diharapkan dari sebuah institusi besar atau lembaga tinggi dunia.
Semua ini semestinya menyadarkan umat bahwa tidak ada yang bisa mereka harapkan dari lembaga-lembaga Internasional dan semua aturan yang dilahirkannya. Masa depan Gaza/Palestina ada pada tangan mereka sendiri, yakni pada kepemimpinan politik Islam atau khilafah yang semestinya sungguh-sungguh mereka perjuangkan.
Solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan di Palestina adalah dengan jihad dan khilafah. Bersatunya seluruh umat Muslim di seluruh dunia dengan kepemimpinan Islam menjadi pilar yang paling utama untuk menghancurkan musuh terbesar Islam.
Karena khilafah berfungsi sebagai rain dan junnah, tidak akan pernah membiarkan kezaliman menimpa rakyatnya. Khilafah terbukti selama belasan abad berhasil menjadi benteng pelindung yang aman, dan memberikan support system terbaik bagi tumbuh kembang anak sehingga mereka bisa menjadi generasi cemerlang pembangun peradaban emas dari masa ke masa.
Umat Muslim di seluruh dunia bertanggung jawab atas penderitaan warga Palestina. Anak- anak Gaza kelak akan menuntut tanggung jawab kita. Atas derita yang mereka alami dikarenakan kita tidak memperdulikan setiap jeritan kesakitan yang mereka alami.
Karena setiap Muslim wajib terlibat dalam memperjuangkan kembalinya khilafah agar mereka punya hujjah bahwa mereka tidak diam berpangku tangan melihat anak-anak dan orang tua mereka dibantai oleh Zionis dan sekutu-sekutunya. Persoalan anak-anak Gaza akan selesai ketika persoalan juga terselesaikan secara tuntas. Dan solusi tuntas hanya dapat terwujud dengan jihad dan khilafah.
Maka jawaban konkret dan tepat bagi persoalan yang terus melanda kaum Muslim di Palestina maupun di negeri -negeri Muslim lainnya adalah dengan sistem syariat Islam kaffah, dengan tegaknya Daulah Khilafah adalah kunci atas setiap persoalan hidup yang ada.
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Susila Ningsih
Aktivis Muslimah