TintaSiyasi.id -- Merespons rencana Presiden Prabowo mengevakuasi 1.000 warga Gaza yang terluka ke Indonesia, Jurnalis Joko Prasetyo menilai bahwa akar masalah Palestina adalah pendudukan Palestina oleh entitas Zionis Yahudi. Maka, solusi utamanya adalah jihad.
"Ini adalah solusi cabang untuk korban, yang dilakukan Prabowo itu solusi cabang untuk korban. Korban diobati dan seribu di antaranya direlokasi ke Indonesia. Karena akar masalahnya adalah pendudukan Palestina oleh entitas penjajah Zionis Yahudi, maka solusi utama tentu saja jihad untuk mengenyahkan entitas penjajah Zionis Yahudi dari Palestina," ungkapnya kepada TintaSiyasi.Id, Kamis (10/4/2025).
Menurut om Joy, solusi tersebut yang sampai saat ini tidak dilakukan Prabowo maupun para penguasa dunia Islam lainnya. "Selama solusi utama tidak dilakukan, maka energi kaum Muslim akan dihabiskan untuk memberikan solusi cabang," tegasnya.
Ia menganalogikan rencana Presiden Prabowo tersebut dengan ibarat rumah. "Ibarat rumah, keluarga Palestina yang tinggal di rumah Palestina babak belur disiksa perampok. Lalu anggota keluarga Palestina diobati oleh tetangganya. Ketika anggota yang satu diobati, anggota keluarga Palestina lainnya disiksa. Begitu seterusnya," mirisnya.
"Tidak ada satu tetangga pun yang berupaya untuk mengusir perampok itu dari rumah Palestina, yang ada justru mereka bersepakat agar keluarga Palestina berbagi rumah dengan perampok. Perampok diberi wilayah rumah yang paling besar, sedangkan keluarga Palestina di emperan belakang dekat tempat sampah," imbuhnya.
Sudah begitu, katanya, perampok secara rutin menyiksa mereka dan terus berusaha mengusirnya. Sedangkan tetangganya, yakni Prabowo dan para penguasa negeri Islam hanya fokus memberi obat dan makanan.
"Barulah setelah Donald Trump si gembong perampok bilang bahwa orang Palestina yang berada di emperan rumah bagian belakang dekat tempat sampah itu harus diungsikan ke Mesir, Yordania, dan Indonesia karena mau dibuatkan tempat wisata yang ada patung emas Donald Trumpnya, sembari bilang yang sudah mengungsi tidak boleh kembali. Maka, Prabowo pun siap menampung seribu orang Palestina," terangnya.
"Maka dengan demikian, rencana Presiden Prabowo tersebut merupakan bentuk normalisasi genosida Gaza. [] Lanhy Hafa