"Sebagian persatuan ulama dunia sudah serukan
jihad. Sebagian perkumpulan ulama lainnya menolak seruan jihad dengan
diplomatis (dengan berbagai pertimbangan yang intinya takut), dan sebagian yang
lainnya lagi belum bersuara,” ujarnya.
“Seruan jihad para ulama tersebut siapa yang akan
menjalankan? Harus kekuatan negara yang punya pasukan militer dan persenjataan,
” tegasnya.
Ia meragukan negara-negara mana saja yang akan
merespon ketika negara Muslim menjadi negara boneka Amerika Serikat (AS).
“Dengan melihat realitas politik yang ada juga akan
sangat sulit,” tukasnya.
Ia menegaskan bahwa jihad ‘tahta rayah’ hanya khilafah
yang mampu mengibarkan panji jihad untuk melawan Israel. “Politik itu dinamis,
semua bisa terjadi,” tukasnya.
Ajengan menyerukan bahwa semua harus bersuara,
berjuang, bergerak, dan menumbuhkan kesadaran politik dan spirit jihad.
“Semoga segara terjadi perubahan besar dan mendasar
atas tata dunia yang ada saat ini. Ini skenario dunia di akhir zaman,” tutupnya
dengan penuh harap.[] Lilis