Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

UFS: Indonesia Sejak Awal, Masalahnya Soal Keadilan

Jumat, 07 Maret 2025 | 16:49 WIB Last Updated 2025-03-07T09:49:48Z

TintaSiyasi.id-- Dai dan Pendakwah Ustaz Felix Siauw menilai Indonesia sejak awal tidak lepas dari permasalahan terkait keadilan, dan keadilan salah satu sebab yang menjadi pertimbangan orang untuk kabur dari Indonesia. 

"Indonesia sejak awal problemnya masalah keadilan. Keadilan yang membuat seseorang wah gua gak bisa disini nih. Kalau Quality of life orang masih bisa tahan tapi kalau keadilan orang gak bisa tahan," ujarnya di kanal YouTube Raymond Chin, Escape: Kabur Aja Dulu, Indonesia Gelap (Felix Siaw), Jumat (21/2/2025).

Lanjutnya ia mengatakan Garuda Biru yang pernah viral menjadi salah satu contoh bentuk ketidakpuasan masyarakat tentang keadilan. Lantas saat itu bukannya mengakui kesalahan, pemerintah langsung membuat klarifikasi dengan membuat rilis hasil survey kepuasan masyarakat atas kinerjanya sebanyak 80 persen. 

"Di saat itu Jokowi ngadain semacam kayak popularity test dan dapatnya diatas 80% kalau gak salah (kepuasan masyarakat). Coba cek datanya emang bener kemudian kejadian seperti itu? tapi faktanya ada orang yang protes artinya gini masalah keadilan ini adalah issu yang paling parah," jelasnya.

Lebih lanjut, suami Ummu Alila ini menambahkan terkait tersangka yang merugikan negara sebanyak 260 triliun tapi hanya dihukum 20 tahun penjara. Berbanding terbalik, nenek-nenek yang hanya mencuri enam batang kayu dihukum lima atau enam tahun penjara. 

"Maka keadilan yang membuat orang tidak lagi percaya. Apalagi kasus tanah, surat tanah mau di digitalisasi. Terakhir cortex, cortex 1.3 triliun buat aplikasinya jadinya hancur. Kasus kemarin Bank yang data-datanya hilang semua itu juga sama kan ya," ucap lulusan IPB ini. 

"Betapa lemahnya keadilan bisa didapatkan orang, sama kayak digitalisasi surat tanah, orang berfikir dong lah kasus tidak digital aja bisa ada 3 sampai 4 surat tanah apalagi kalau digital," keluhnya. 

Meski demikian, ia menegaskan tidak setuju jika menyelesaikan permasalahan dengan kabur ke luar negeri karena memperbaiki Indonesia menjadi tujuannya.

"Karena kalau aku bilang setuju itu bertentangan dengan apa yang aku yakini, karena aku memilih di Indonesia dan memperbaiki Indonesia. Tapi kalau aku bilang aku tidak setuju, tapi aku tidak bisa jamin ke mereka dan kasih solusi ke mereka.Tapi sampai dibilang tidak nasionalis, itu ngecap namanya," terangnya. [] Taufan

Opini

×
Berita Terbaru Update