Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Sesungguhnya Perbuatan Baik Itu Memiliki Keutamaan yang Besar dan Manfaat yang Agung

Sabtu, 08 Maret 2025 | 08:59 WIB Last Updated 2025-03-08T02:00:17Z
TintaSiyasi.id—Sobat. Perbuatan baik memiliki banyak keutamaan, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam Islam, setiap amal kebaikan, sekecil apa pun, tidak akan sia-sia. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (QS. Az-Zalzalah: 7)

Selain itu, perbuatan baik juga membawa manfaat besar, seperti:

Mendapat pahala dan ridha Allah. 
Menjadi sebab datangnya keberkahan dalam hidup. 
Menambah kebahagiaan dan ketenangan hati. 
Menjalin hubungan baik dengan sesama manusia. 
Menjadi investasi pahala yang terus mengalir (amal jariyah). 
Teruslah berbuat baik, meskipun kecil, karena kita tidak pernah tahu amal mana yang akan menjadi penyebab kebahagiaan dan keberkahan bagi kita

Allah akan memberikan kepada orang-orang yang berbuat baik itu hikmah dan ilmu.

Benar sekali! Allah akan memberikan hikmah dan ilmu kepada orang-orang yang senantiasa berbuat baik. Hikmah adalah pemahaman yang dalam tentang kehidupan, kemampuan membedakan antara yang benar dan yang salah, serta ketenangan dalam menghadapi berbagai ujian.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ
"Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa yang diberi hikmah, maka sungguh, ia telah diberi kebaikan yang banyak..." (QS. Al-Baqarah: 269)

Ketika seseorang berbuat baik dengan ikhlas, Allah akan membukakan pintu ilmu dan pemahaman kepadanya. Ilmu ini bisa berupa:
Ilmu agama – Pemahaman yang mendalam tentang Al-Qur’an dan hadits.
Ilmu kehidupan – Kemampuan untuk mengambil pelajaran dari pengalaman.
Ilmu hati – Ketenangan dan kebijaksanaan dalam menghadapi cobaan.

Oleh karena itu, teruslah berbuat baik, karena setiap kebaikan akan mendekatkan kita kepada Allah dan membuka pintu hikmah dalam hidup kita. Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang berbuat baik dan diberi hikmah serta ilmu yang bermanfaat. Aamiin. 

Allah akan meneguhkan kedudukan mereka di muka bumi bagi orang-orang yang berbuat baik ( Muhsinun )

Betul sekali! Allah menjanjikan keteguhan, kemuliaan, dan kekuatan di muka bumi bagi orang-orang yang berbuat baik (Muhsinun). Mereka adalah orang-orang yang ikhlas dalam ibadah, jujur dalam muamalah, dan selalu berusaha memberikan manfaat bagi orang lain.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ ٱلَّذِى ٱرْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًۭا
"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh di antara kamu, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, serta Dia benar-benar akan menggantikan ketakutan mereka dengan keamanan…" (QS. An-Nur: 55).

Sobat. Rabi` bin Anas pernah berkata mengenai ayat ini, "Nabi Muhammad saw berada di Mekah selama sepuluh tahun menyeru orang-orang kafir Mekah kepada agama tauhid, menyembah Allah tanpa menyekutukan-Nya sedang orang-orang yang beriman selalu berada dalam ketakutan dan kekhawatiran. Mereka belum diperintah untuk berperang. Kemudian mereka diperintah hijrah ke Medinah. 

Setelah perintah itu dilaksanakan turunlah perintah untuk berperang. Mereka selalu dalam ketakutan dan kekuatiran, tetap menyandang senjata pagi dan petang, dan mereka tetap tabah dan sabar. Kemudian datanglah seorang sahabat menemui Nabi dan berkata, "Ya Rasulullah apakah untuk selama-lamanya kita harus berada dalam kekhawatiran dan kewaspadaan ini? Kapanlah akan datang waktunya kita dapat merasa aman dan bebas dari memanggul senjata?" Maka Rasulullah saw menjawab, "Kamu tidak akan lama menunggu keadaan itu. Tidak lama lagi akan tiba waktunya di mana seseorang dapat duduk di suatu pertemuan besar yang tidak ada sepucuk senjata pun terdapat dalam pertemuan itu. Lalu turunlah ayat ini.

Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi. Akan menjadikan agama mereka agama yang kokoh dan kuat, dan akan memberikan kepada mereka nikmat keamanan dan kesejahteraan. Itulah janji Allah dan janji itu adalah janji yang pasti terlaksana karena mustahil Allah memungkiri janji-Nya selama mereka berpegang teguh kepada perintah dan ajaran-Nya. 

Memang janji itu telah terlaksana dengan kemenangan beruntun yang dicapai kaum Muslimin di masa Nabi saw dan di masa Khulafa`urrasyidin dan sesudahnya. Di masa Nabi Muhammad, kaum Muslimin telah dapat menaklukkan kota Mekah, Khaibar, Bahrain dan seluruh Jazirah Arab.

Sesudah Nabi saw wafat dan pemerintahan dikendalikan oleh para sahabat (Khulafaurrasyidin) mereka selalu mengikuti jejak Rasulullah saw dalam segala urusan. Dengan demikian kekuasaan mereka meluas baik ke timur, ke barat, ke utara, maupun ke selatan, maka tersebarlah agama Islam dengan pesatnya sehingga dianut oleh penduduk negeri-negeri yang berhasil dikuasai tanpa paksaan dan ancaman. Mereka benar-benar menikmati keamanan dan kesejahteraan. Pemerintahan Islam benar-benar telah menjadi kuat, disegani oleh kawan dan lawan.

Allah telah mengingatkan kaum Muslimin yang telah sukses mencapai kemenangan, keamanan dan kesejahteraan itu dengan firman-Nya:

Dan ingatlah ketika kamu (para Muhajirin) masih (berjumlah) sedikit, lagi tertindas di bumi (Mekah), dan kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Dia memberi kamu tempat menetap (Medinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki yang baik agar kamu bersyukur. (al-Anfal/8: 26)

Demikianlah kaum Muslimin menjadi kuat dan disegani, menikmati keamanan dan kesejahteraan pada masa Khalifah Abu Bakar, Umar, Usman, sampai timbul pertentangan yang hebat antara kaum Muslimin pada masa pemerintahan Ali bin Abi thalib sehingga terjadi perang saudara antara sesama mereka padahal perang sesama Muslim itu sangat bertentangan dengan firman Allah:
Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ali 'Imran/3: 103)

Dan firman-Nya:
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat. (Ali 'Imran/3: 105)

Semenjak itu terjadilah pasang surut dalam pemerintahan Islam. Pada satu waktu mereka jaya dan mulia dan pada waktu yang lain mereka lemah tak berdaya bahkan menjadi mangsa bagi kaum yang lain sesuai dengan keadaan dan kondisi mereka dalam mempraktekkan ajaran Islam, menaati perintah Allah dan Rasul-Nya, menegakkan keadilan dan kebenaran serta menjaga kesatuan umat agar jangan terpecah belah.

Bagaimana Allah Meneguhkan Kedudukan Para Muhsinun?

Diberikan keteguhan hati – Tidak mudah goyah oleh ujian dan fitnah dunia.
Dimuliakan di hadapan manusia – Dihormati karena kebaikan dan ketakwaannya.
Diberi kemudahan dalam urusan – Allah membuka jalan rezeki dan keberkahan.
Mendapat pertolongan Allah – Dalam berbagai tantangan, Allah selalu bersama mereka.

Sejarah membuktikan bahwa para nabi dan orang-orang saleh mendapatkan kedudukan tinggi karena keikhlasan dan kebaikan mereka. Oleh karena itu, mari kita berusaha menjadi bagian dari Muhsinun, yaitu orang-orang yang selalu berbuat baik dan mencari keridhaan Allah. Semoga Allah meneguhkan langkah kita di dunia dan di akhirat. Aamiin

Allah akan menambahkan kebaikan-Nya di dunia kepada mereka dan menambahkan pahala dan ganjarannya di akherat.
Betul sekali! Allah tidak hanya membalas kebaikan di dunia, tetapi juga melipatgandakan pahala dan ganjaran di akhirat bagi orang-orang yang berbuat baik.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَىٰ وَزِيَادَةٌ
"Bagi orang-orang yang berbuat baik (Ihsan) ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah)." (QS. Yunus: 26)

Kebaikan yang Allah Berikan di Dunia:
Kelapangan rezeki – Allah memberikan keberkahan dalam hidup mereka.
Ketenangan dan kebahagiaan hati – Orang yang berbuat baik akan merasakan kedamaian dalam jiwanya.
Kemudahan dalam urusan – Allah memberikan pertolongan dalam setiap langkah mereka.
Dihormati dan dicintai manusia – Karena akhlak dan kebaikannya, mereka menjadi teladan.
Ganjaran yang Allah Tambahkan di Akhirat:
Pahala yang berlipat ganda – Setiap amal kebaikan dilipatgandakan berkali-kali lipat.
Surga yang penuh kenikmatan – Mereka dijanjikan kehidupan kekal di dalamnya.
Melihat wajah Allah – Inilah kenikmatan terbesar bagi orang-orang yang berbuat baik.

Allah juga berjanji:
وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
"Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan (Muhsinun)." (QS. Ali 'Imran: 134)

Oleh karena itu, mari terus berbuat baik dengan ikhlas, karena setiap kebaikan akan kembali kepada diri kita sendiri, baik di dunia maupun di akhirat. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan kebaikan berlipat dari Allah. Aamiin.

Allah akan menunjukkan kepada mereka jalan yang lurus dan Allah akan bersama mereka.

Benar sekali! Allah berjanji akan menunjukkan jalan yang lurus kepada orang-orang yang berbuat baik dan selalu bersama mereka dalam setiap langkah kehidupan mereka.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
"Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik (Muhsinun)." (QS. Al-Ankabut: 69)

Bagaimana Allah Menunjukkan Jalan yang Lurus?
Diberikan pemahaman dan kebijaksanaan – Hati mereka menjadi terang dengan ilmu yang benar.
Dijauhkan dari kesesatan dan kebingungan – Allah membimbing mereka untuk selalu berada di jalan yang diridai-Nya.
Diberikan kemudahan dalam beribadah – Mereka dimudahkan dalam mendekatkan diri kepada Allah.
Bagaimana Allah Selalu Bersama Mereka?
Menjaga dan melindungi mereka dari keburukan
Memberikan pertolongan di saat sulit
Menurunkan ketenangan dan keberkahan dalam hidup mereka
Ketika seseorang selalu berbuat baik dan bersungguh-sungguh mencari ridha Allah, maka Allah akan membimbing hatinya menuju jalan yang benar dan selalu berada di sisinya dalam setiap keadaan.

Semoga kita semua menjadi bagian dari Muhsinun, orang-orang yang mendapatkan petunjuk dan selalu merasakan kehadiran Allah dalam hidup ini. Aamiin. 

Oleh. Dr. Nasrul Syarif M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update