TintaSiyasi.id-- Sabar dalam ketaatan adalah keteguhan hati dalam menjalankan perintah Allah tanpa rasa malas, bosan, atau mengeluh. Ketika seseorang beribadah dan taat kepada Allah, sering kali ada rintangan seperti godaan dunia, hawa nafsu, atau bahkan ujian berat yang menguji keistiqamahan. Namun, orang yang sabar akan tetap berpegang teguh pada jalan kebenaran, meskipun terasa sulit.
Bentuk Sabar dalam Ketaatan:
1. Konsisten dalam Ibadah – Menjaga shalat lima waktu, puasa, membaca Al-Qur'an, dan amal kebaikan lainnya dengan penuh ketekunan.
2. Menahan Diri dari Maksiat – Tidak mudah tergoda untuk meninggalkan ketaatan hanya karena godaan sesaat.
3. Tetap Berpegang Teguh di Saat Sulit – Beribadah dan menaati perintah Allah meskipun sedang menghadapi ujian hidup.
Keutamaan Sabar dalam Ketaatan:
• Dicintai oleh Allah – Allah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa Dia mencintai orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah: 153)
• Mendapatkan Pahala Besar – Kesabaran dalam menjalankan ketaatan akan diganjar dengan pahala yang berlipat ganda.
• Mendekatkan Diri kepada Allah – Kesabaran menunjukkan keimanan dan ketakwaan seseorang.
Kesabaran dalam ketaatan adalah bentuk perjuangan melawan hawa nafsu dan dunia. Semakin seseorang bersabar, semakin kuat imannya, dan semakin dekat ia dengan ridha Allah.
Sabar dalam Berbuat Baik kepada Orang Tua yang Telah Lanjut Usia
Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban setiap anak, terlebih ketika mereka telah memasuki usia lanjut. Di usia ini, mereka mungkin menjadi lebih sensitif, mudah lupa, lemah fisik, atau bahkan memiliki permintaan yang sering kali menguji kesabaran.
Namun, sebagai anak, kita dituntut untuk tetap bersabar dan terus berbuat baik kepada mereka dengan penuh kasih sayang.
Bentuk Kesabaran dalam Berbakti kepada Orang Tua:
1. Melayani dengan Ikhlas – Membantu kebutuhan mereka tanpa mengeluh, baik dalam hal makan, kesehatan, atau aktivitas harian.
2. Bersikap Lemah Lembut – Menghindari ucapan yang menyakitkan atau nada bicara yang kasar, meskipun mereka mungkin sulit diajak bicara.
3. Memenuhi Keinginan Mereka dengan Baik – Selama tidak bertentangan dengan syariat, usahakan untuk memenuhi keinginan mereka dengan senang hati.
4. Menahan Diri dari Rasa Kesal – Jika mereka berulang kali meminta sesuatu atau memiliki kebiasaan yang sulit, bersabarlah dan ingat bahwa mereka dulu juga bersabar membesarkan kita.
5. Mendoakan Kebaikan untuk Mereka – Teruslah berdoa agar Allah memberikan kesehatan, keberkahan, dan ampunan kepada mereka.
Keutamaan Bersabar dalam Berbakti kepada Orang Tua:
• Mendapatkan Ridha Allah – Rasulullah ﷺ bersabda: "Ridha Allah tergantung pada ridha kedua orang tua, dan murka Allah tergantung pada murka keduanya." (HR. Tirmidzi)
• Dijanjikan Surga – Orang yang berbakti kepada orang tuanya, terutama saat mereka sudah lanjut usia, dijanjikan pintu surga yang luas. (HR. Muslim)
• Dilipatgandakan Pahala dan Keberkahan Hidup – Kesabaran dalam berbakti akan membawa keberkahan dalam hidup dan ketenangan hati.
Allah berfirman dalam QS. Al-Isra: 23-24:
"Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua orang tua. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada mereka perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka, tetapi ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: ‘Wahai Rabbku, sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangiku di waktu kecil.'”
Kesimpulan:
Berbakti kepada orang tua yang sudah lanjut usia bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga ujian kesabaran dan wujud cinta yang sejati. Kesabaran dalam merawat dan memenuhi kebutuhan mereka akan menjadi sebab turunnya rahmat Allah dan keberkahan dalam hidup kita.
Sabar dalam Menuntut Ilmu dan Menghadiri Majelis Ilmu
Menuntut ilmu adalah salah satu ibadah yang membutuhkan kesabaran besar. Ilmu tidak bisa diperoleh dengan instan, tetapi harus melalui proses panjang yang penuh dengan ujian, baik dari segi waktu, tenaga, maupun godaan untuk bermalas-malasan. Oleh karena itu, kesabaran adalah kunci bagi siapa saja yang ingin sukses dalam menuntut ilmu.
Bentuk Sabar dalam Menuntut Ilmu:
1. Istiqamah dalam Belajar – Terus menuntut ilmu meskipun terkadang merasa lelah atau bosan.
2. Menghadapi Kesulitan dalam Memahami Ilmu – Ilmu tidak selalu mudah dipahami, tetapi dengan kesabaran dan doa, Allah akan membuka pemahaman.
3. Mengorbankan Waktu dan Kenyamanan – Menghadiri majelis ilmu sering kali membutuhkan pengorbanan waktu, tenaga, bahkan meninggalkan hal-hal yang disukai.
4. Menghormati Guru dan Teman Seperjuangan – Bersabar dalam mendengar nasihat guru dan tidak tergesa-gesa dalam memahami pelajaran.
5. Mengamalkan Ilmu dengan Penuh Kesabaran – Ilmu bukan hanya untuk diketahui, tetapi juga untuk diamalkan, dan ini sering kali membutuhkan kesabaran dalam praktiknya.
Keutamaan Sabar dalam Menuntut Ilmu:
• Allah Meninggikan Derajat Orang yang Berilmu
"Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (QS. Al-Mujadilah: 11)
• Menjadi Jalan ke Surga
"Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)
• Ilmu Membutuhkan Kesabaran Seperti Halnya Ibadah
Imam Asy-Syafi'i pernah berkata, "Jika kamu tidak sabar dalam belajar, maka bersiaplah untuk menanggung pahitnya kebodohan."
Sabarlah dalam Menghadiri Majelis Ilmu
Menghadiri majelis ilmu adalah bagian dari kesabaran dalam menuntut ilmu. Banyak godaan yang membuat seseorang malas atau enggan menghadiri majelis ilmu, seperti rasa malas, lebih memilih hiburan, atau merasa sudah cukup dengan ilmu yang dimiliki.
Allah berfirman dalam QS. Al-Kahfi: 28:
"Dan bersabarlah kamu (Muhammad) bersama orang-orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan petang hari dengan mengharap wajah-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena menginginkan perhiasan kehidupan dunia..."
Ayat ini menunjukkan bahwa bersabar dalam duduk di majelis ilmu bersama orang-orang yang mencari kebaikan adalah bagian dari ketakwaan.
Kesimpulan:
Kesabaran adalah kunci utama dalam menuntut ilmu. Tanpa kesabaran, seseorang akan mudah menyerah dan kehilangan semangat. Teruslah bersabar dalam belajar, menghadiri majelis ilmu, dan mengamalkan ilmu yang diperoleh. Karena di ujung kesabaran itu, Allah akan memberikan cahaya pemahaman dan keberkahan dalam hidup
Sabar dalam Berteman dengan Orang-Orang Sholeh dan Setia dalam Pertemuan Mereka
Berteman dengan orang-orang sholeh adalah anugerah yang sangat berharga. Mereka adalah sahabat yang akan mengingatkan kita kepada Allah, mengajak kepada kebaikan, dan menjauhkan dari keburukan. Namun, bersabar dalam menjaga pertemanan dengan mereka juga merupakan ujian, karena lingkungan yang baik sering kali menuntut kita untuk berjuang melawan hawa nafsu dan kebiasaan buruk yang ingin kita tinggalkan.
Bentuk Sabar dalam Berteman dengan Orang Sholeh:
1. Menahan Diri dari Sifat Malas dan Bosan – Kadang-kadang godaan untuk kembali kepada lingkungan lama atau meninggalkan pertemanan baik muncul. Bersabarlah dalam mempertahankan hubungan dengan mereka.
2. Menerima Nasihat dengan Lapang Dada – Teman yang sholeh sering kali menegur dan memberi nasihat. Jangan tersinggung, tetapi terimalah dengan hati yang lapang.
3. Ikut serta dalam Kegiatan Kebaikan – Bersabarlah dalam menghadiri majelis ilmu, kegiatan dakwah, atau amal sosial bersama mereka.
4. Menjaga Akhlak dan Kesabaran dalam Bergaul – Setiap manusia memiliki kekurangan. Bersabarlah terhadap kekurangan mereka, sebagaimana kita ingin mereka bersabar terhadap kita.
5. Menolak Ajakan Teman yang Buruk – Meninggalkan lingkungan lama yang kurang baik bisa jadi sulit, tetapi sabar dalam mempertahankan pertemanan yang baik akan mendatangkan keberkahan.
Keutamaan Berteman dengan Orang Sholeh:
• Dibangkitkan Bersama Mereka di Akhirat
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Seseorang akan dibangkitkan bersama orang yang dicintainya." (HR. Bukhari & Muslim)
• Hati Menjadi Lebih Tenang dan Dekat dengan Kebaikan
Allah berfirman dalam QS. Al-Kahfi: 28:
وَٱصۡبِرۡ نَفۡسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ رَبَّهُم بِٱلۡغَدَوٰةِ وَٱلۡعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجۡهَهُۥۖ وَلَا تَعۡدُ عَيۡنَاكَ عَنۡهُمۡ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَلَا تُطِعۡ مَنۡ أَغۡفَلۡنَا قَلۡبَهُۥ عَن ذِكۡرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمۡرُهُۥ فُرُطٗا
“ Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” ( QS. Al-Kahfi ayat 28)
• Menjadi Sebab Keteguhan Iman.
Teman yang sholeh akan selalu mengingatkan kita kepada Allah dan menjauhkan dari maksiat.
Kesimpulan:
Berteman dengan orang sholeh membutuhkan kesabaran, tetapi manfaatnya luar biasa. Bersabarlah dalam menjaga pertemanan ini dan istiqamah dalam menghadiri pertemuan-pertemuan mereka. Dengan begitu, hati kita akan semakin dekat dengan kebaikan, dan insyaAllah, kita akan dibangkitkan bersama mereka di akhirat.
Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)