Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ramadhan di Gaza Masih Berduka, Gencatan Senjata Bukan Solusi

Selasa, 04 Maret 2025 | 20:10 WIB Last Updated 2025-03-04T13:10:59Z
Tintasiyasi.id.com -- Kondisi Gaza tidak beranjak dari keterpurukan dan kesedihan, padahal bulan Ramadhan dan hari kemenangan sudah di depan mata. Pengkhianatan zionis atas perjanjian gencatan senjata terus terjadi. 

Serangan pengkhianatan ini menandakan entitas Yahudi tidak pernah bersungguh-sungguh menjalankan perjanjian gencatan senjata tersebut. Ancaman terhadap Palestina juga datang dari Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump berencana untuk menguasai Gaza dan merelokasi penduduk Gaza ke sejumlah negara seperti Mesir, Yordania dan bahkan Indonesia.

Para pemimpin negara-negara Arab bertemu di Arab Saudi untuk membahas perlawanan terhadap rencana Presiden AS Donald Trump yang ingin mencaplok Jalur Gaza dan merelokasi lebih dari 2 juta warga Palestina ke negara lain secara permanen.(CNBC Indonesia,22-02-2025). 

Donald Trump beralasan, Gaza sudah tidak bisa lagi di huni oleh warganya karena tidak aman dari peperangan dan mereka perlu di relokasikan ke tempat lain secara permanen agar bisa bahagia. Oleh sebab itu, perencanaan relokasi penduduk Gaza adalah makar berbahaya yang wajib ditentang. 

Ada yang berpandangan dari sebagian kaum muslimin bahwa penduduk Gaza wajib berhijrah dari negerinya yang teraniaya juga merupakan pendapat batil yang justru mendorong penjajahan dan pencaplokan di bumi Palestina lebih luas lagi.

Menurut pandangan politik internasioanal terhadap ungkapan presiden AS tersebut adalah sebagai bukti dari kezaliman penguasa kapitalisme saat ini yang hanya beroreantasi pada kemaslahatan semata dimana Trump berencana membangun kembali Gaza untuk menjadi kawasan tatanan dunia baru yang berasaskan pada pembangunan pariwisata dengan mengundang investor. 

Kondisi ini memantik sentimentil terhadap kaum muslim di seluruh dunia sebagai bukti bahwa Trump sedang menabuh genderang perang terhadap seluruh kaum muslim. Sebagai pertanda bahwa kesombongan dan keangkuhannya sudah sampai pada puncanknya dan mulai mendekati keruntuhannya.

Kejadian ini semua harus mampu membuka mata kaum muslimin di seluruh dunia untuk bersatu melawan dan menumbangkan ideologi kapitalisme yang selama ini di emban oleh AS dan para sekutunya dan menggantinya dengan ideologi Islam sebagai solusi hakiki terhadap problematika umat di seluruh dunia.

Sesungguhnya Allah SWT juga telah mengizinkan kaum muslimin untuk berperang mempertahankan diri, harta dan negeri mereka dari serangan musuh. Kaum muslimin juga di perintahkan untuk mengusir musuh-musuh mereka itu sebagai mana mereka telah mengusir kaum muslim. Dan kewajiban terbesar yang paling vital harus di lakukan oleh penguasa kaum muslimin adalah mengirimkan pasukan militer untuk membebaskan Palestina dari penjajahan kaum yahudi.

Perintah berjihad juga untuk mengusir penjajah bukan saja berlaku bagi penduduk yang terjajah saja, melainkan bisa meluas kepada seluruh kaum muslimin di seluruh dunia. Kaum muslimin lain juga wajib membantu negri yang jika penduduknya tidak mampu mengusir musuh.

langkah inilah yang harusnya di lakukan oleh para pemimpin negeri-negeri muslim. Inilah solusi yang tuntas atas persoalan yang terjadi di palestina dan yang perlu di ketahui juga tanah Palestina itu adalah tanah kaum muslimin sejak era khilafah Umar bin Khattab ra pada tahun 637 M. Melalui uskup sofronius, mereka menyerah kan secara langsung kunci kota Yerusalem kepada Khalifah Umar ra.

Mereka juga meminta kepada Amirul mukminin Umar ra, untuk tidak mengizinkan satu orangpun yahudi untuk tinggal di negeri mereka meskipun hanya satu malam saja. Dan sudah jelas bahwa haram hukumnya membiarkan tanah kaum muslimin ini di ambil oleh penjajah zionis Yahudi. Bayangkan saja,hari ini muslim yang terbunuh bukan hanya satu, tetapi puluhan ribu. Namun demikian,nyaris tidak ada bantuan dan pembelaan terhadap mereka. Dan mengapa semua ini bisa terjadi ?

Itu semua terjadi karena umat Islam tidak memiliki pelindung atau junnah, sementara itu para penguasa negri muslim juga cenderung diam dan menjadi pelindung para penjajah kafir. Ironinya lagi para penguasa negeri-negeri muslim justru memperlihatkan sikap tunduk dan bergandeng mesrah pada kecongkakan negara-negara barat dalam institusi boneka mereka.

Sudah sangat jelas, umat sekarang memang membutuhkan Daulah khilafah yang di pimpin seorang Khalifah. Dan umat seharusnya makin menyadari pentingnya kepemimpinan Islam untuk melawan dan mengusir orang-orang kafir dari tanah Palestina, dan menyadari ketiadaan junnah bagi kaum muslim berarti membiarkan umat muslim di Gaza dan diwilayah konflik lainnya hidup dalam kesengsaraan dan penderitaan .

Bukankah Rasulullah Saw juga telah menggambarkan betapa mahal dan berharganya nyawa seorang muslim bahkan kehancuran dunia ini pun tidak sebanding dengan itu. Hal ini juga sekaligus menunjukkan dan menegaskan betapa umat ini membutuhkan institusi politik yang berasaskan akhidah Islam yaitu khilafah 'alaa minhaaj an-mubuwwah yang notabenya mampu menyatukan seluruh negeri-negeri kaum muslimin di seluruh dunia.

Dengan tegaknya khilafah maka akan ada seorang imam bagi kaum muslimin yang akan menjadi pelindung dan perisai dalam melindungi negeri dan rakyat. Dari pemaparan diatas telah menjadi kebutuhan yang mendesak dan kewajiban yang harus segera di penuhi dalam upaya mengembalika kejayaan kehidupan Islam melalui penerapan syariat Islam secara kaffah. Wallahu a’lam bishshawwab.[]

Oleh: Maimuna 
(Aktifis Muslimah) 

Opini

×
Berita Terbaru Update