Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Puasa Ramadhan Memiliki Dimensi Spiritual Sangat Mendalam

Selasa, 04 Maret 2025 | 18:52 WIB Last Updated 2025-03-04T11:53:36Z
TintaSiyasi.id -- Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra memaparkan puasa di bulan Ramadhan memiliki dimensi spiritual bagi seorang Muslim.

"Puasa, terutama di bulan Ramadhan, memiliki dimensi spiritual yang sangat mendalam dalam kehidupan seorang Muslim," ujarnya dalam tulisannya yang dikutip TintaSiyasi.id, Ahad (2/3/2025).

Ia menjelaskan, salah satu tujuan utama dari puasa adalah mencapai ketakwaan, yaitu kesadaran penuh akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan. Ia mengutip surah Al-Baqarah ayat 183, Allah berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Lebih lanjut, ia jelaskan puasa mengajarkan untuk selalu mengingat Allah dalam setiap langkah kehidupan. "Dalam kehidupan sehari-hari, seorang Muslim yang berpuasa diharapkan bisa terus menjaga diri dari perilaku buruk, mempertahankan moralitas yang tinggi, dan berusaha hidup dengan penuh kesadaran terhadap keberadaan-Nya," urainya.

Selain itu, puasa mengajarkan seseorang untuk menahan hawa nafsu, baik itu hawa nafsu makan, minum, atau bahkan emosi dan amarah. Ini adalah latihan untuk mengendalikan diri, yang memiliki makna spiritual mendalam. "Ketika berpuasa, kita belajar untuk tidak mengikuti keinginan sesaat yang bisa membawa kepada perbuatan yang tidak baik," jelasnya.

Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari, kebiasaan menahan diri ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek. Misalnya, menahan diri dari kata-kata yang kasar, menjaga perilaku agar tidak tergoda untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat, dan berusaha untuk tetap tenang dalam menghadapi tekanan atau masalah. Proses ini mengarah pada pembentukan karakter yang lebih baik dan lebih sabar.

"Puasa juga mengajarkan kita untuk memperbanyak ibadah dan zikir (mengingat Allah). Bulan Ramadhan adalah waktu yang ideal untuk meningkatkan kualitas ibadah, seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan berdoa. Selain itu, puasa membuka hati untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dalam setiap momen," ujarnya.

Maka, dalam kehidupan sehari-hari, kebiasaan beribadah yang dilatih selama Ramadhan bisa diterapkan dalam rutinitas harian. Misalnya, mengingat Allah dalam setiap langkah, melaksanakan shalat dengan khusyuk, membaca Al-Qur'an meski dalam waktu singkat, dan selalu berdoa agar diberikan kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan memperbanyak ibadah, seseorang bisa merasakan kedamaian batin yang tidak hanya terbatas pada bulan Ramadhan.

Sastra menjelaskan, puasa memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk merenung dan melakukan refleksi diri. Dengan berpuasa, kita diberi waktu untuk menilai kembali tujuan hidup, hubungan dengan Allah, serta hubungan diri sendiri dengan orang lain. Puasa memberi ruang untuk menyendiri, menenangkan pikiran, dan meresapi hidup dengan penuh kesadaran.

"Dalam kehidupan sehari-hari, kebiasaan merenung ini penting untuk mengatasi kecemasan dan kekhawatiran yang seringkali muncul dalam rutinitas yang sibuk. Meluangkan waktu sejenak untuk berpikir dan berintrospeksi dapat membantu kita lebih fokus dalam menjalani hidup dan memperbaiki aspek-aspek kehidupan yang perlu diperbaiki," ungkapnya.

Lanjutnya, puasa juga mengajarkan seseorang untuk bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan, seperti makanan, minuman, kesehatan, dan kesempatan hidup. Ketika berpuasa, seseorang akan menyadari betapa berharganya setiap nikmat yang dimiliki, dan bagaimana banyak orang di luar sana yang tidak merasakan kemudahan yang sama.

"Rasa syukur ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan lebih menghargai apa yang ada di sekitar kita. Kita belajar untuk tidak hanya fokus pada apa yang kita belum miliki, tetapi juga bersyukur atas segala yang telah diberikan oleh Allah. Ini membantu kita untuk lebih puas dan bahagia dengan kehidupan yang kita jalani," jelasnya.

Artinya, puasa mengajarkan seseorang untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan spiritual. Meskipun saat ini hidup di dunia yang penuh dengan kesibukan, Ramadhan mengingatkan untuk tidak lupa akan tujuan hidup yang lebih besar, yaitu akhirat. Ini adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki niat dan memperbaharui komitmen kepada Allah.

"Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengaplikasikan prinsip ini dengan mengatur prioritas hidup. Mengingat bahwa dunia ini sementara, kita bisa lebih fokus pada hal-hal yang membawa manfaat tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Dengan demikian, puasa tidak hanya mengubah rutinitas sementara, tetapi juga mengubah cara pandang kita terhadap kehidupan," tegasnya.

Puasa lebih dari sekadar menahan lapar dan dahaga; ia adalah jalan spiritual yang mengarah pada pembentukan karakter dan kedekatan dengan Allah. Dalam kehidupan sehari-hari, puasa mengajarkan untuk mengendalikan diri, meningkatkan empati, memperbaiki kualitas ibadah, dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan. Dengan mengamalkan nilai-nilai ini, puasa dapat membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan, tidak hanya dalam bulan Ramadhan, tetapi juga sepanjang tahun.[] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update