TintaSiyasi.id -- Bersama kita ketahui bahwa setiap hari ada saja kasus kriminalitas yang terjadi di negeri ini. Dan akhir-akhir ini begitu banyak muncul kasus pelecehan seksual yang melibatkan oknum guru. Sungguh kondisi yang miris sekali untuk negeri ini! Setiap hari ada banyak berita yang menyodorkan kebobrokan moral anak bangsa, terlebih lagi untuk kasus pelecehan seksual yang akhir-akhir ini terus bergulir di dalam sarana pendidikan.
Aksi bejat seorang guru mencabuli 8 siswi SD di Sikka NTT. Telah berlangsung sejak korban masih kelas 1 SD. Pelaku KK yang adalah seorang guru PJOK memanggil korban pada saat jam pelajar PJOK. Pelaku kemudian melakukan tindakan pencabulan terhadap siswinya, " kata Kasat Reskrim Polres Sikka, Iptu Djafar Alkitiri. (tirto.id, 6/03/2025)
Lagi dan lagi oknum guru menjadi pelaku dari kasus yang sama. Pencabulan dan pelecehan seksual terhadap peserta didik sekolah. Guru yang seharusnya menjadi pelindung bagi siswa-siswinya serta mengabdikan diri untuk menjadi garda terdepan dalam membangun perkembangan generasi bangsa di dalam lingkungan sekolah, kini malah menjadi monster yang menakutkan karena melakukan tindakan kriminalitas asusila. Sulit untuk dibayangkan bahwa pelaku melakukan aksi bejatnya kepada lebih dari seorang peserta didiknya dan mirisnya ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
Lebih parahnya lagi kasus pelecehan seksual ini baru terungkap setelah banyak memakan korban. Hal ini terjadi karena oknum guru tersebut sengaja memberikan tekanan terhadap para korban dengan memberi nilai yang rendah jika sampai bercerita kepada pihak yang lain. Alhasil, intimidasi ini membuat para korban diam dalam waktu yang lama karna merasa ketakutan. Sampai kapan dunia pendidikan akan terus tercoreng dengan kasus pencabulan seksual ini?
Faktanya bahwa kasus seperti ini selalu kembali terulang, pelecehan di lingkungan pendidikan masih terus terjadi. Berulangnya kasus seperti ini menunjukkan bahwa bukan sekedar kesalahan pada oknum semata namun juga akibat dari diterapkannya sistem kapitalis yang menghasilkan hidup liberalis. Di mana Negara tidak mampu melindungi calon-calon dari penerus bangsa secara intensif agar terhindar dari hal-hal yang tidak layak untuk di terima. Pemerintah seakan tidak serius dalam menangani dan menghentikan agar kasus pencabulan tidak terus terjadi.
Sistem yang lebih condong kepada kenikmatan dunia semata, dimana menjadikan peran agama sudah sangat jauhkan dari mengatur kehidupan yang sebenarnya.
Negara sangat mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan kasus pelecehan seksual yang sering terjadi kepada anak-anak sekolah. Agar tidak terus terulang kembali terulang, maka hukuman yang berat dan sanksi tegas harus ditegakkan terhadap para pelaku kejahatan pencabulan terhadap anak-anak. Sehingga meninggalkan efek jerah bagi oknum-oknum yang lainnya. Namun, kenyataan yang kita lihat di negeri ini sulit sekali hukum ditegakkan secara adil.
Padahal dampak yang di timbulkan dari kasus pencabulan ini, sungguh sangat buruk bagi perkembangan psikis anak-anak, mengakibatkan mental yang down dan trauma yang mendalam akan terhujam di dalam diri anak-anak yang menjadi korban. Dan ini sangat tidak baik bagi perkembangan masa depan generasi penerus bangsa.
Ketika fungsi guru telah bergeser dari yang seharusnya menjadi panutan dan memberikan teladan yang baik. Malah kini justru melakukan tindakan pelecehan seksual kepada peserta didiknya. Hal ini tidak luput dari tontonan media yang liberal, lingkungan pergaulan dan sistem pendidikan yang sekuler sehingga tidak bisa mewujudkan pribadi yang mulia.
Gambaran sistem kapitalis liberal yang jauh dari kebaikan akan terus kita saksikan. Karna hukum dan aturan yang di tegakkan adalah hukum buatan manusia yang jauh dari kata adil dan benar. Berbeda jika sistem Islam Kaffah diterapkan di negeri ini. Solusi terbaik dari setiap problematika kehidupan.
Islam memiliki mekanisme untuk mencegah pelecehan seksual, mulai dari penerapan sistem pendidikan Islam, sistem tata pergaulan dalam Islam, memiliki sistem sanksi yang tegas, dan media yang Islami akan mampu menutup segala celah pelecehan seksual.
Aturan Islam tidak pernah condong kepada siapapun yang memiliki kekuasaan tertinggi. Islam tidak pernah pandang bulu dalam melaksanakan hukum-hukumnya. Mengatur dan melindungi seluruh umat yang berada di dalam naungannya adalah tujuannya sehingga mampu untuk memecahkan segala problematika kehidupan.
Sejarah mampu membuktikan bahwa mekanisme Islam sangat jelas dan tegas. Di antara ketaqwaan individu, kontrol masyarakat dan penerapan sistem Islam yang di lakukan negara menjadi langkah konkret untuk mengatasi masalah pelecehan seksual yang hari ini tiada kunjung usai.
Hanya dengan konsep syariat Islam yang kaffah maka negara ini akan jauh dari perkara-perkara yang menyimpang. Untuk mewujudkan kehidupan yang menjunjung tinggi akhlak dan akidah Islam yang kuat agar terpelihara jiwa-jiwa yang beriman dan bertakwa. Konsep ini hanya akan terealisasikan apabila Daulah Khilafah tegak secara nyata.
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Susila Ningsih
Aktivis Muslimah