Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Masalah Utama Umat Islam Adalah Pemisahan Al-Qur'an dari Kehidupan

Senin, 10 Maret 2025 | 07:35 WIB Last Updated 2025-03-10T00:36:02Z
TintaSiyasi.id -- Aktivis Muslim Malaysia Ustaz Abdul Hakim Othman menyatakan bahwa permasalahan utama di kalangan umat Islam adalah ketika Al-Qur'an dipisahkan dari kehidupan umat Islam bahkan negara.

“Masalah yang menimpa umat Islam sebenarnya adalah permasalahan ketika Al-Qur'an dipisahkan dari kehidupan umat Islam. Al-Qur'an dipisahkan dari individu umat Islam. Al-Qur'an dipisahkan dari negara,” ujarnya dalam Kupas Tuntas; 101 Tahun Ramadhan Tanpa Khilafah di akun Facebook Jurucakap HTM, Senin (3/3/2025).

Ia mengatakan, Allah Swt. menyertai bulan Ramadhan dengan bulan turunnya Al-Qur'an, sehingga umat Islam hendaknya mendekatkan diri dengan Al-Qur'an ketika mengingat Ramadhan.

“Allah Swt. mempersatukan atau menunjang Ramadhan dengan Al-Qur'an. Maka hendaknya kita di bulan Ramadhan ini mendekatkan diri pada Al-Qur'an, membaca Al-Qur'an, mempelajari Al-Qur'an, bukan sekedar membacanya. Memahami Al-Qur'an dan melihat apa saja perintahnya, apa saja larangan dalam Al-Qur'an untuk kita jalankan atau bahkan untuk kita tinggalkan,” jelasnya.

Ia melanjutkan, perintah Swt. untuk berpuasa, shalat, zakat, berjihad, dan menerapkan qisas, semuanya bersumber dari satu sumber yaitu Al-Qur'an.

“Kenapa ketika Allah Swt. mewajibkan puasa, kita berpuasa. Namun ketika Allah Swt. mewajibkan kepada umat Islam untuk berperang tapi sekarang tidak ada pemerintah yang berperang? tidak ada tentara yang berperang melawan musuh musuh Allah,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan Allah Swt. juga mewajibkan umat Islam untuk menerapkan hukum qisas yaitu pembalasan terhadap si pembunuh, namun hal tersebut tidak diterapkan saat ini. Penguasa umat Islam dengan demikian memilih-milih perintah Allah Swt. meskipun semua perintah itu bersumber dari Al-Qur'an yang sama.

“Kewajiban menegakkan khilafah tidak ada bedanya dengan kewajiban kita berpuasa. Tidak ada bedanya dengan kewajiban kita shalat, membayar zakat, dan berdakwah. Semuanya tidak ada bedanya karena berasal dari sumber yang sama yaitu Allah,” jelasnya.

Ia menyeru umat Islam untuk selalu mengingatkan para penguasa umat Islam akan kewajibannya menerapkan hukum Allah SWT secara kafah selain berpuasa dan menjalankan ibadah lainnya.

“Kami mengingatkan umat Islam tentang kewajiban mendirikan khilafah. Apalagi tanggal hari ini, 3/3/2025, sama dengan tanggal 101 tahun lalu ketika khilafah digulingkan oleh Mustafa Kamal laknatullah,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa tidak ada alternatif lain yang dapat menyelamatkan umat Islam, mengalahkan Barat dan Yahudi, serta menyejahterakan dunia kecuali dengan adanya khilafah yang berdasarkan pada bisyarah (kabar baik) yang diberikan oleh Nabi Saw.

“Sehubungan dengan bulan Ramadhan ini kita berusaha meningkatkan aktivitas kita menuju tegaknya khilafah. Seruan kita, ikhtiar kita, kita tingkatkan lagi agar insya Allah pahala kita dilipatgandakan lagi di sisi Allah Swt. Jadi itu harapan kita, itu seruan kita kepada seluruh umat Islam,” tutupnya.[] Syamsiyah Jamil

Opini

×
Berita Terbaru Update