TintaSiyasi.id -- Influencer sekaligus Penulis Ustaz Felix Siauw mengatakan terkait persoalan Baitulmaqdis, pemikiran umat Muslim saat ini terbelenggu oleh Zionis.
"Dalam perkara Baitulmaqdis, sadar maupun tidak kaum Muslimin telah terjebak dalam penjara pemikiran yang dipermainkan oleh Zionis," Tulisnya dalam buku: Baitulmaqdis For Dummies (2024).
Lebih lanjut ia menjelaskan, informasi yang menyesatkan telah ditanamkan oleh Zionis kedalam benak kaum Muslim. Sehingga secara mental maum Muslim saat ini merasa tidak mampu untuk membebaskan Palestina atau Baitulmaqdis yang sedang terjajah.
"Jika kaum Muslimin ingin mengubah keadaannya, maka hal yang harus pertama kali diubah adalah informasi yang ada dalam pemikirannya," ujarnya.
Betapa mirisnya, kata UFS, salah satu bukti Baitulmaqdis sudah tidak hadir di benak dan hati kaum Muslim adalah ketika Golda Meir (Perdana Menteri Israel) berkata 'ketika kami membakar Masjid Al-Aqsha sepanjang malam aku tidak bisa tidur. Aku takut bangsa Arab akan berbondong-bondong memasuki Israel dari segala penjuru. Tetapi ketika esok hari tiba aku baru tahu bahwa kami bisa berbuat apapun yang kami inginkan, karena sebenarnya kami sedang berhadapan dengan umat Islam yang tidur'.
Menurutnya, musuh-musuh Islam saat ini merasa lega karena umat Islam ibarat singa yang tengah tertidur. Karenanya, ia mengingatkan agar umat Muslim mesti menyadari bahwa perkara Baitulmaqdis berkaitan dengan perkara akidah atau keimanan.
"Bahkan sepertiga Al-Qur'an yang turun di Mekah berkaitan dengan Baitulmaqdis, maka bagi umat Muslim tidak ada pilihan selain memberikan fokus kepada Baitulmaqdis. Sebab darinya hadir perkara akidah yang kita tidak dapat terpisah darinya," Bebernya.
Selain itu, lanjutnya, Baitulmaqdis menjadi negeri para nabi (dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW) dan tempat yang diberkahi, terlebih lagi, Baitulmaqdis menyimpan berjuta cerita dan peristiwa yang melekat kuat disisi Rasulullah Saw.
Oleh karena itu, ia mengingatkan untuk membebaskan Baitulmaqdis dari penjajahan Zionis, yang mesti dilakukan umat Muslim adalah membebaskan pemikirannya (mind liberation) terlebih dahulu, mempelajari secara utuh tentang Baitulmaqdis, membela dan berjuang karena paham ilmunya bukan hanya sekedar membela pada taraf kemanusian dan emosional belaka.
"Maka ketika mind liberation terjadi, Land liberation juga akan mengikuti," Pungkasnya.[] Tenira