Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Karena Butuh kepada Allah, Kita Mesti Bersimpuh

Sabtu, 08 Maret 2025 | 19:08 WIB Last Updated 2025-03-08T12:08:31Z
TintaSiyasi.id-- Manusia adalah makhluk yang lemah dan penuh keterbatasan, sedangkan Allah adalah Maha Kaya, Maha Kuasa, dan Maha Pemberi. Oleh karena itu, kita selalu membutuhkan Allah dalam setiap aspek kehidupan. Kesadaran inilah yang seharusnya membuat kita bersimpuh di hadapan-Nya dengan penuh kerendahan hati, memohon petunjuk, rahmat, dan pertolongan-Nya.

1. Kesadaran akan Kebutuhan kepada Allah
• Tidak ada satu pun yang bisa kita lakukan tanpa izin dan pertolongan Allah.
• Allah berfirman:
۞يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ أَنتُمُ ٱلۡفُقَرَآءُ إِلَى ٱللَّهِۖ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلۡغَنِيُّ ٱلۡحَمِيدُ  
"Wahai manusia! Kalian adalah orang-orang yang butuh kepada Allah, sedangkan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji." (QS. Fatir: 15)
• Segala kekuatan, rezeki, dan keberhasilan yang kita miliki hanyalah karena kemurahan-Nya.

2. Bersimpuh dalam Kerendahan Hati
• Shalat, doa, dan dzikir adalah bentuk bersimpuh kita kepada Allah, mengakui kelemahan dan kebutuhan kita terhadap-Nya.
• Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang merendahkan diri kepada Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya." (HR. Muslim)
• Semakin kita bersimpuh dan merasa butuh kepada Allah, semakin Allah akan mendekatkan diri-Nya kepada kita.

3. Jangan Bersandar pada Diri Sendiri
• Kesombongan adalah penghalang terbesar seseorang untuk merasakan kehadiran Allah dalam hidupnya.
• Sering kali manusia baru bersimpuh kepada Allah ketika sedang dalam kesulitan, padahal kita butuh kepada-Nya setiap saat, bukan hanya saat kesusahan.
• Allah berfirman:
"Maka mengapa ketika mereka ditimpa azab, mereka tidak merendahkan diri (bertobat)? Tetapi hati mereka telah menjadi keras..." (QS. Al-An'am: 43)

4. Bersimpuh dengan Hati yang Ikhlas
• Bersimpuh kepada Allah bukan sekadar duduk atau menundukkan badan, tetapi menundukkan hati dengan keikhlasan.
• Orang yang hatinya selalu bersimpuh kepada Allah akan merasakan ketenangan, kedekatan, dan kasih sayang-Nya.
Karena kita lemah dan selalu butuh kepada Allah, maka bersimpuh kepada-Nya adalah keharusan, bukan sekadar pilihan. Bersimpuh bukan hanya dalam shalat dan doa, tetapi juga dalam setiap detik kehidupan—menyerahkan segala urusan kepada-Nya dengan penuh tawakal.

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang senantiasa bersimpuh dengan penuh keikhlasan dan cinta kepada-Nya. Aamiin.

Ibnu Athaillah berkata, " Ketika Allah melonggarkan lidahmu untuk meminta, maka ketahuilah bahwa Dia hendak memberimu."

Makna Perkataan Ibnu Athaillah: "Ketika Allah Melonggarkan Lidahmu untuk Meminta, Maka Ketahuilah bahwa Dia Hendak Memberimu."

Perkataan hikmah dari Ibnu Athaillah As-Sakandari ini mengajarkan bahwa doa bukan sekadar permintaan, tetapi juga tanda kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Jika seseorang diberi kemudahan dan dorongan untuk berdoa, itu adalah pertanda bahwa Allah ingin mengabulkan atau memberikan sesuatu yang lebih baik untuknya.

Makna dan Hikmah:

1. Allah yang Menggerakkan Hati untuk Berdoa
o Ketika seseorang tergerak untuk memohon kepada Allah, itu bukan sekadar keinginan pribadi, tetapi taufik dari Allah.
o Allah sendiri yang memberi hidayah agar seseorang berdoa, karena Dia ingin mengabulkan doa tersebut.

2. Doa adalah Pintu Pemberian Allah
o Dalam Islam, doa adalah ibadah dan juga kunci dari segala kebaikan.
o Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah selain doa." (HR. Tirmidzi)
o Jika Allah memberikan hamba-Nya kesempatan untuk berdoa, itu berarti Allah ingin memberi lebih banyak kebaikan kepadanya.

3. Terkabulnya Doa dalam Berbagai Bentuk
o Dikabulkan langsung sesuai permintaan.
o Diganti dengan sesuatu yang lebih baik daripada yang diminta.
o Disimpan sebagai pahala dan penghapus dosa di akhirat.
o Allah menghindarkan keburukan yang tidak diketahui oleh hamba-Nya.

4. Jangan Berhenti Berdoa
o Jika seseorang merasa sulit untuk berdoa, bisa jadi itu pertanda hatinya mulai jauh dari Allah.
o Allah berfirman:
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu." (QS. Ghafir: 60)
o Jangan merasa bosan atau putus asa dalam berdoa, karena Allah mendengar setiap permohonan hamba-Nya.

Kesimpulan

Perkataan Ibnu Athaillah ini mengajarkan bahwa kemudahan dalam berdoa adalah tanda bahwa Allah sedang membuka pintu pemberian-Nya. Jangan pernah ragu untuk berdoa, karena jika Allah telah menggerakkan lidah dan hati kita untuk meminta, itu berarti Dia telah menyiapkan sesuatu yang baik untuk diberikan kepada kita.

Semoga kita menjadi hamba yang selalu istiqamah dalam berdoa dan mendapatkan keberkahan dari setiap permohonan kita. Aamiin.

Oleh. Dr. Nasrul Syarif M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana  UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update