Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Isr4el Tidak Sungguh-Sungguh Melakukan Gencatan Senjata

Kamis, 27 Maret 2025 | 12:31 WIB Last Updated 2025-03-27T05:31:12Z

Tintasiyasi.ID -- Menyikapi serangan yang tiba-tiba dari Isr4el laknatullah terhadap kaum Muslim Palestina, pada Selasa pagi yang menewaskan 500 orang syahid seketika, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pelita Umat Chandra Purna Irawan, S.H., M.H. menyampaikan bahwa Isr4el tidak sungguh-sungguh melakukan gencatan senjata.

 

"Pada awal gencatan senjata, kami dari Aliansi Lawyer Muslim LBH Pelita Umat pernah menyampaikan analisis bahwa Isr4el tidak sungguh-sungguh melakukan gencatan senjata. Isr4el telah nampak berkhianat dan mengkhianati genjatan senjata. Isr4el tidak bermaksud melakukan perdamaian itu," ungkapnya di akun Instagram chandrapurnairawan bertema Dengan Ini Saya Menyatakan Permohonan Maaf dan Penyesalan, Ahad (23/03/2025).

 

Lanjut ia menyampaikan, ketika Isr4el mengkhianati perjanjian damai itu, LBH Pelita Umat pernah mengingatkan bahwa dampaknya sangat besar. “Efeknya akan lebih besar. Apa itu? Akan menewaskan kaum Muslim di Palestina dalam jumlah yang sangat banyak,” ungkapnya.

 

"Kenapa? Karena ketika kaum Muslim pada waktu itu sedang berada di tempat pengungsian, mereka kembali berduyung-duyung ke kota Gaza, karena menganggap adanya gencatan senjata," sambungnya.

 

Tetapi apa yang dibayangkan, ia katakan, seketika datang berkumpul di kota Gaza maka Isr4el mengkhianati perjanjian itu. "Ini akan berdampak sangat fatal. Serangan itu akan mengakibatkan syahidnya kaum Muslim Palestina dalam jumlah yang banyak," sebutnya.

 

"Kami dari praktisi hukum tidak bisa berbuat banyak. Kami hanya bisa melakukan gugatan, melakukan diplomasi, mendatangi para pemimpin-pemimpin pemangku kebijakan,  mendatangi duta-duta besar, melakukan gugatan di pengadilan International Criminal Court. Hanya itu yang bisa kami lakukan. Putusan pengadilan internasional tidak bisa berbuat banyak," sesalnya.

 

Menurut Chandra, yang bisa menghentikan itu adalah militer atau tentara. "Tetapi militer tergantung kepala negaranya. Kalau kepala negaranya mengizinkan tentara akan turun, maka akan turun. Jika tidak, maka tidak akan turun," imbuhnya.

 

"Mumpung 10 Ramadan terakhir, kita berdoa kepada Allah. Semoga Allah Swt. memberikan pertolongan kepada kaum Muslim di Palestina, memberikan kekuatan, kesabaran. Mudah-mudahan kaum Muslim di Palestina Allah berikan pertolongan," pintanya.[] Lanhy Hafa

Opini

×
Berita Terbaru Update