"Pada awal gencatan senjata, kami dari Aliansi Lawyer
Muslim LBH Pelita Umat pernah menyampaikan analisis bahwa Isr4el tidak
sungguh-sungguh melakukan gencatan senjata. Isr4el telah nampak berkhianat dan
mengkhianati genjatan senjata. Isr4el tidak bermaksud melakukan perdamaian
itu," ungkapnya di akun Instagram chandrapurnairawan bertema Dengan
Ini Saya Menyatakan Permohonan Maaf dan Penyesalan, Ahad (23/03/2025).
Lanjut ia menyampaikan, ketika Isr4el mengkhianati
perjanjian damai itu, LBH Pelita Umat pernah mengingatkan bahwa dampaknya
sangat besar. “Efeknya akan lebih besar. Apa itu? Akan menewaskan kaum Muslim
di Palestina dalam jumlah yang sangat banyak,” ungkapnya.
"Kenapa? Karena ketika kaum Muslim pada waktu itu
sedang berada di tempat pengungsian, mereka kembali berduyung-duyung ke kota
Gaza, karena menganggap adanya gencatan senjata," sambungnya.
Tetapi apa yang dibayangkan, ia katakan, seketika
datang berkumpul di kota Gaza maka Isr4el mengkhianati perjanjian itu.
"Ini akan berdampak sangat fatal. Serangan itu akan mengakibatkan
syahidnya kaum Muslim Palestina dalam jumlah yang banyak," sebutnya.
"Kami dari praktisi hukum tidak bisa berbuat
banyak. Kami hanya bisa melakukan gugatan, melakukan diplomasi, mendatangi para
pemimpin-pemimpin pemangku kebijakan,
mendatangi duta-duta besar, melakukan gugatan di pengadilan
International Criminal Court. Hanya itu yang bisa kami lakukan. Putusan
pengadilan internasional tidak bisa berbuat banyak," sesalnya.
Menurut Chandra, yang bisa menghentikan itu adalah
militer atau tentara. "Tetapi militer tergantung kepala negaranya. Kalau
kepala negaranya mengizinkan tentara akan turun, maka akan turun. Jika tidak,
maka tidak akan turun," imbuhnya.
"Mumpung 10 Ramadan terakhir, kita berdoa kepada
Allah. Semoga Allah Swt. memberikan pertolongan kepada kaum Muslim di
Palestina, memberikan kekuatan, kesabaran. Mudah-mudahan kaum Muslim di
Palestina Allah berikan pertolongan," pintanya.[] Lanhy Hafa