“Begini ketakwaan secara totalitas
yang diinginkan Islam,” paparnya di YouTobe One Ummah TV bertemakan Ketakwaan
Totalitas, Rabu (05/03/2025).
Farid menyebut perintah itu pada
firman Allah Swt.:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ
Wahai orang-orang yang
beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS Al-Baqarah: 183)
“Allah mewajibkan saum ini bagi
orang-orang yang beriman, dan untuk apa itu? La’allakum tattaquun, agar
kita semakin bertakwa,” jelasnya
Lalu tambahnya, para ulama
menjelaskan yang disebut dengan takwa adalah menjalankan seluruh perintah Allah
Swt. dan menjauhi seluruh larangan-Nya.
“Namun perlu kita catat,
ketakwaan yang dituntut dalam Islam itu bukanlah hanya ketakwaan individu.
Bukan saat kita salat saja, di masjid saja, bukan saat kita di bulan Ramadan
ini saja, tetapi ketaatan yang totalitas,” paparnya.
Farid menjabarkan, apa yang
disebut dengan ketaatan totalitas itu adalah ketaatan kepada Allah Swt. dalam
seluruh aspek kehidupan. “Dalam individu, kita taat pada Allah; dalam
pengaturan rumah tangga kita taat pada Allah; dalam ekonomi, dalam politik,
demikian juga dalam negara, kita harus taat kepada Allah SWT,” lugasnya.
“Ini bisa kita lihat di dalam Al-Qur’an,
Allah mewajibkan saum, kutiba ‘alaikumush-shiyaam. Pada ayat yang lain
Allah Swt. juga mewajibkan kepada kita untuk perang di jalan Allah, kutiba
‘alaikumul qiital. Ini sama-sama wajib, demikian juga ketika kita
diwajibkan salat, aqimus shalah,” imbuhnya lagi.
Di ayat yang lain Allah Swt. juga
mewajibkan agar harta-harta itu tidak beredar di kalangan orang-orang kaya saja.
“Ini adalah aspek ekonomi. Hendaklah harta itu jangan beredar di kalangan
orang-orang kaya saja karena persoalan ekonomi sesungguhnya ada di sini, yaitu
masalah distribusi,” katanya.
“Coba lihat, Indonesia adalah
negeri yang kaya tetapi kan itu hanya ada pada segelintir orang, sementara
puluhan juta rakyat hidup di bawah garis kemiskinan, ini akibat apa? Akibat
tidak diatur pendistribusiannya berdasarkan aturan-aturan Allah Swt.,”
sebutnya.
“Dalam Al-Qur’an juga Allah
memerintahkan kita, ‘Wahai orang-orang yang beriman taatlah kepada Allah dan
taatlah kepada Rasul dan ulil amri di antara kalian.’ Ini adalah perintah Allah
taat kepada Allah taat kepada Rasul dan ulil amri,” jelasnya.
Kemudian para ulama menjelaskan
meskipun ada perbedaan dalam menjelaskan para ulil amri ini, tetapi sebagian
besar menyatakan bahwa ulil amri ini adalah pemerintah. “Kepala negara yang tugasnya
mengatur masyarakat itu juga kita harus taati. Namun tentu kepala negara
seperti apa yang harus kita taati? Yaitu kepala negara yang taat pada Allah dan
Rasul-Nya,” bebernya lebih lanjut.
Farid menambahkan bahwa di dalam
ayat itu juga Allah mengingatkan kalau berselisih tentang satu perkara
kembalilah kepada Allah dan Rasul-Nya. “Artinya apa kembali kepada Al-Qur'an
dan As-Sunah,” tegasnya.
“Ketaatan seperti inilah yang
harus kita wujudkan, yaitu ketakwaan yang sifatnya totalitas dan akan membawa
perubahan mendasar di tengah-tengah umat,” tutupnya.[] Titin Hanggasari