Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Dampak Korupsi Sangat Merugikan Negara Maupun Rakyat

Selasa, 04 Maret 2025 | 18:47 WIB Last Updated 2025-03-04T11:48:07Z
TintaSiyasi.id -- Merespons maraknya korupsi di negeri ini, Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra, memaparkan dampak dari korupsi sangat merugikan, baik bagi negara maupun rakyat.

"Dampak dari korupsi sangat merugikan, baik bagi negara maupun rakyat," ungkapnya dalam tulisannya yang dikutip TintaSiyasi.id, Ahad (2/3/2025).

Pertama, korupsi menyebabkan penggunaan dana publik yang tidak efektif, misalnya dalam proyek-proyek fiktif atau anggaran yang dialihkan untuk kepentingan pribadi. Ini mengurangi kualitas pelayanan publik dan menghambat pembangunan ekonomi.

Ia menjelaskan, negara yang tercemar oleh korupsi seringkali dianggap kurang stabil dan tidak aman bagi investor, yang akhirnya berdampak pada pengurangan investasi asing dan domestik. Korupsi memperburuk ketimpangan sosial, di mana kekayaan terpusat pada segelintir orang, sementara rakyat biasa tidak mendapatkan akses yang layak terhadap sumber daya dan peluang.

Kedua, korupsi dalam anggaran pendidikan menyebabkan fasilitas pendidikan yang buruk, guru yang tidak berkualitas, dan kurangnya akses pendidikan yang layak bagi anak-anak di daerah terpencil.

"Anggaran kesehatan yang diselewengkan mengurangi kualitas rumah sakit dan layanan medis, menyebabkan kekurangan obat-obatan dan fasilitas kesehatan yang buruk, serta meningkatnya angka kematian yang sebenarnya dapat dicegah," cecarnya.

Ketiga, korupsi dalam proyek infrastruktur mengakibatkan pemborosan anggaran dan kualitas proyek yang buruk, sehingga infrastruktur tidak mampu bertahan lama dan tidak memenuhi kebutuhan masyarakat.

Keempat, korupsi merusak integritas pejabat publik, yang lebih fokus pada keuntungan pribadi ketimbang melayani kepentingan rakyat. Ini bisa menyebabkan keputusan yang tidak adil dan tidak berpihak pada masyarakat.

"Masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap institusi negara yang seharusnya melayani mereka. Ini dapat menyebabkan penurunan partisipasi masyarakat dalam proses politik dan pemilu," jelasnya. 

Kelima, korupsi bisa memicu ketegangan politik, karena banyak pihak yang merasa dirugikan dan berusaha melakukan aksi protes, yang dapat berujung pada konflik sosial atau bahkan kerusuhan.

Keenam, korupsi sering terjadi dalam pengalokasian bantuan sosial atau program bantuan pemerintah, sehingga bantuan tidak tepat sasaran dan tidak sampai ke orang yang membutuhkan.

Ketujuh, korupsi memperburuk ketidakadilan dalam masyarakat, menghalangi orang miskin atau kelompok terpinggirkan untuk mendapatkan akses yang sama terhadap sumber daya dan peluang.

Kedelapan, korupsi dapat merusak nilai-nilai moral masyarakat, karena mengajarkan bahwa penyalahgunaan kekuasaan dan ketidakjujuran dapat memberikan keuntungan. Ini dapat menciptakan siklus korupsi yang berkelanjutan di masa depan.

Kesembilan, korupsi mengurangi sumber daya yang seharusnya digunakan untuk proyek pembangunan yang berkelanjutan dan berpihak pada lingkungan, yang sangat dibutuhkan oleh generasi yang akan datang.

"Korupsi adalah masalah serius yang tidak hanya merugikan individu atau kelompok tertentu, tetapi berdampak besar bagi negara dan masyarakat secara keseluruhan. Kerugian ekonomi, penurunan kualitas pelayanan publik, instabilitas politik, dan menghambat pembangunan sosial adalah beberapa dampak yang paling jelas. Koruptor adalah bajingan yang layak dihukum mati," pungkasnya.[] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update