TintaSiyasi.id -- Dalam diskusi Ramadhan and the Gateway to Success (Ramadhan dan Gerbang Menuju Kesuksesan), Aktivis Muslimah Palestin Ematallah Mohammed menekankan bahwa Islam bukan sekadar seperangkat ritual atau kepercayaan pribadi, tetapi merupakan sistem kehidupan yang lengkap, yang mengatur setiap aspek kehidupan manusia.
"Islam datang untuk membangun kehidupan yang baik, adil dan harmonis bagi umat manusia. Ini (Islam) bukan hanya sekadar serangkaian ritual atau keyakinan pribadi; sebaliknya, ia merupakan suatu cara (sistem) hidup lengkap yang membimbing kita dalam setiap aspek, tindakan individu kita, perkawinan kita, kehidupan keluarga kita, urusan keuangan kita, dan masyarakat secara keseluruhan," ujarnya di kanal YouTube Waqiyah Live, Sabtu (1/3/2025).
Menurutnya, kesuksesan sejati hanya dapat diraih dengan menaati perintah Allah dan menjunjung tinggi hukum-hukum-Nya. Segala sesuatu selain itu hanya akan membawa pada kerugian dan kesengsaraan. Sebaliknya, meninggalkan syariat berdampak terhadap ketidakseimbangan sosial dan perpecahan.
“Saat ini kita melihat hancurnya pernikahan dan kehidupan keluarga karena penolakan hukum-hukum ilahi. Perang gender, rumah tangga yang hancur, dan maraknya amoralitas merupakan akibat langsung dari mengabaikan perintah Allah," jelasnya.
Beberapa prinsip Islam yang menjadi penyelesaian kepada masalah masyarakat moden diketengahkan. Terkait permasalahan politik dan ekonomi, Ematallah mengkritik ketergantungan umat Islam kepada solusi dari Barat, yang menurutnya tidak selari dengan kepentingan umat Islam.
"Mengandalkan solusi yang diajukan oleh entitas eksternal, seperti solusi dua negara untuk Palestina atau bantuan dari organisasi seperti PBB, IMF, atau Bank Dunia, telah terus-menerus gagal menyelesaikan masalah kita. Entitas-entitas ini beroperasi berdasarkan kepentingan dan agenda Barat dan tidak sejalan dengan kesejahteraan umat Islam," tegasnya.
Sebagai alternatif, ia mengajak umat Islam untuk kembali kepada sistem pemerintahan Islam yang lebih mensejahterakan. Khilafah adalah sistem pemerintahan yang ditetapkan oleh Tuhan dalam Islam. Khilafah menghapuskan rezim tirani dan diktator, menggantikannya dengan kepemimpinan yang dipilih oleh Umat melalui bai'at, memastikan akuntabilitas dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Islam.
Menurutnya, keberkesanan khilafah sebagai solusi sudah terbukti dalam sejarah, misalnya dalam peristiwa kemenangan kaum Muslimin ke atas tentara Mongol dalam Pertempuran Ain Jalut. Secara historis, khilafah telah menunjukkan kemampuan untuk menyatukan umat Islam dan sumber daya untuk mempertahankan diri dari penindasan dan membebaskan wilayah-wilayah yang diduduki.
"Pada Pertempuran Ain Jalut, Sultan Saifuddin Qutuz menyatukan pasukan dari berbagai provinsi untuk mengalahkan bangsa Mongol. Contoh-contoh ini menggambarkan efektivitas umat yang bersatu di bawah khilafah dalam menghadapi ancaman-ancaman eksternal," ungkapnya.
Ematallah menyebut keteguhan hati rakyat Palestina sebagai contoh keberanian dan keimanan yang patut diteladani oleh umat Islam di seluruh dunia. Umat Islam di Palestina merupakan contoh kehidupan yang lebih mengutamakan akhirat dibandingkan keuntungan duniawi. Fokus ini memberdayakan mereka untuk menghadapi cobaan dengan kesabaran dan iman.
"Kita mesti tanamkan konsep pengorbanan dan perjuangan yang dibutuhkan agama, yakni jangan pernah menyerah, jangan pernah tunduk pada musuh, jangan pernah terima kekalahan," tandasnya.[] Aliya Ab Aziz