Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Alasan Senjata Pemusnah Massal Hanya Kedok Amerika Menyerang Irak

Selasa, 04 Maret 2025 | 18:34 WIB Last Updated 2025-03-04T11:35:14Z
TintaSiyasi.id -- Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto memaparkan dalam bukunya yang berjudul Khilafah Jalan Menuju Islam kaffah bahwa alasan senjata pemusnah massal hanya kedok Amerika untuk menyerang Irak.

"Alasan untuk menghancurkan senjata pemusnah massal itu hanya kedok saja untuk menyerang Islam, untuk menyerang, menghancurkan negeri Muslim," ujarnya di YouTube UIY Official: Dialog Menarik Ust Ismail dengan Kedubes AS, Selasa (25/2/2025)

Waktu itu lanjutnya, UIY sapaan akrabnya langsung duduk dan bertanya tentang dimana keberadaan senjata pemusnah massal yang hingga saat ini belum terbukti ditemukan kepada perwakilan resmi kedutaan besar (Dubes) Amerika yang diwakili oleh Sekretaris satu Kedubes Amerika Jhon Rat.

"Lalu bertanya dia kepada saya, 'Apakah pak Ismail ingin mengatakan bahwa saya Amerika berbohong?'. Saya tidak mengatakan mereka berbohong, cuma kan saya bertanya di mana senjata pemusnah massal itu setelah sekian hari, setelah anda masuk, setelah anda mengobrak abrik Irak itu, sampai ini hari enggak ditemukan itu," ungkapnya.

Kemudian Jhon Rat mengungkapkan adanya tiga kemungkinan tentang keberadaan senjata pemusnah massal tersebut. Pertama, senjata massal tersebut sudah dipindah oleh Saddam Husein.

"Saya bilang kalau betul dipindah pasti anda tahu, karena anda sendiri kan di depan Dewan Keamanan PBB menunjukkan foto-foto satelit. Collin Paul menteri luar negeri anda tunjukkan, ini loh senjata dan lokasinya. Jadi, kalau anda tahu tempatnya, kalau dipindah itu pasti juga tahu," jelasnya.

Kemungkinan kedua menurut Jhon Rat adalah bahwa senjata tersebut telah dihancurkan. Ketiga, memang tidak ada dan kemungkinan yang ketiga inilah yang kemudian menjadi bukti kuat bahwa alasan Amerika menyerang atau melakukan invasi ke Irak atas dasar menghancurkan senjata pemusnah massal hanya kedok untuk menyerang Irak.

"Itu bukan berdasarkan satu teori konspirasi, itu memang berdasarkan fakta sebagaimana yang kita tunjukkan, gitu. Karena itu, ketika dia mengatakan bahwa ada banyak tudingan kepada Amerika bahwa Amerika bertindak dalam politik luar negerinya berdasarkan teori konspirasi, kita bisa tunjukkan satu bukti bahwa apa yang kita ketahui berdasarkan fakta," ungkapnya.

UIY meyakinkan bahwa faktanya memang tidak ada. Tidak ada satupun alasan yang bisa dipakai secara rasional untuk mengabsahkan invasi Amerika ke Irak, kecuali bahwa memang ada kepentingan ekonomi, kepentingan politik, kepentingan bisnis dari rezim yang sedang berkuasa pada waktu itu.

"Mereka tidak akan mengakui kesalahannya. Sebab, jika mereka mengakui, maka akan kalah dua kali. Yang pertama bahwa tindakan itu memang tindakan yang salah. Kemudian kedua, kalau dia mengakui berarti memang salah. Karena itulah, maka sejahat-jahatnya penjahat adalah ketika mereka tidak mengakui kejahatannya," pungkasnya.[] Nabila Zidane

Opini

×
Berita Terbaru Update