“Kita tidak bisa senang dengan
gencatan senjata ini. Bukannya kita tidak ingin saudara-saudara kita mendapat
momen damai. Kita ingin saudara-saudara kita di Palestina selamanya damai,
selamat dari Yahudi selamanya, bukan aman sementara karena perjanjian gencatan
senjata ini,” ujarnya, Jumat (31/01/2025).
Di akun Facebook Abdul Hakim
Othman – Juru Cakap HTM dalam Siri Kupas Tuntas bertajuk Gencatan
Senjata Gaza: Perlukah Umat Islam Gembira?, ia menjelaskan, “Kita ingin
mereka aman selamanya dan para penguasa kaum Muslim harus menyelamatkan mereka,
tetapi tidak ada yang melakukan itu.”
Lanjutnya, gencatan senjata itu
sebenarnya hanyalah jebakan Amerika terhadap Gaza, karena Amerikalah dalang
gencatan senjata tersebut.
“Gencatan senjata ini terjadi
setelah pembunuhan massal dan kehancuran besar di Gaza, dan setelah diamnya
para penguasa Muslim di seluruh dunia. Padahal mereka mampu mengirimkan pasukan
untuk melawan kejahatan Yahudi. Tiba-tiba ketika ada gencatan senjata, mereka
termasuk orang-orang yang bergembira,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan
rekam jejak Yahudi, mereka tidak pernah benar-benar menaati perjanjian apa pun
yang mereka buat, terutama perjanjian gencatan senjata. “Tidak ada perjanjian
gencatan senjata yang tidak dilanggar oleh orang-orang Yahudi,” tegasnya.
“Yahudi adalah kaum bajingan, sangat
jahat, pembohong, dan pendusta. Inilah kaum yang dilaknat Allah Swt. Kejahatan
dan kebohongan mereka, Allah catat dalam Al-Quran. Bagaimana kita bisa
mempercayai orang-orang ini,” kata mantan pengacara itu.
Dalam Al-Qur'an, Allah telah
menyatakan bahwa kaum Yahudi adalah kaum yang tidak menaati perjanjian. Kalau
perjanjian dengan Tuhan saja bisa mereka langgar, apalagi perjanjian dengan
manusia.
“Persoalan yang sebenarnya lebih
penting adalah boleh atau tidaknya umat Islam menandatangani perjanjian dengan
kaum penjajah,” jelasnya.
Ditegaskannya bahwa perjanjian
gencatan senjata harus ditandatangani antara dua negara yang sedang berperang,
bukan dengan negara yang datang untuk menjajah. Bagi negara-negara yang datang
menjajah, jawabannya adalah jihad.
“Hukum bagi kaum Muslim adalah
berperang dengan jihad untuk mengalahkan dan mengusir mereka dari tanah Gaza.
Bukannya mengakui kolonialisme atau memberikan tanah kepada mereka,” ujarnya.
Lanjutnya, jihad adalah
satu-satunya cara untuk umat Islam mengalahkan Yahudi. “Inilah perintah Allah Swt.
kepada para penguasa dan bala tentara kaum Muslim. Padahal Allah Swt. dan
Rasul-Nya menjanjikan kemenangan kepada para penguasa umat Islam jika mereka
berjihad melawan kaum Yahudi sebagaimana disebutkan dalam surat at-Taubah,”
bebernya.
“Betapa mendesaknya kita
membutuhkan khilafah, negara Khilafah yang akan menggabungkan kekuatan tentara
umat Islam dan akan mengambil solusi yang tepat berdasarkan Al-Quran dan As-Sunah
untuk melawan entitas Yahudi dan kemudian memerdekakan Palestina secara
keseluruhan,” tutupnya.[] Syamsiyah Jamil