TintaSiyasi.id -- Ribuan umat Islam dari berbagai kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan tergabung dalam Aliansi Umat Islam Sulawesi Selatan menyerukan pembebasan Palestina dalam Aksi Akbar Bela Palestina pada Ahad 2 Februari 2025 di area Monumen Mandala Kota Makassar.
"Solusi tuntas untuk mebebaskan Palestina hanya ada dua hal, yaitu jihad dan khilafah," pekik Sekjen Aliansi Umat Islam Sulawesi Selatan Ustaz Nasaruddin Linggi Allo dari mobil Komando saat orasi.
Ia mengungkapkan, sudah puluhan tahun Bangsa Palestina dalam penindasan Zionis Yahudi, dan puluhan tahun juga penguasa negeri-negeri Islam hanya menonton dan sekadar mengecam saja. Sementara negara-negara Barat bahkan membantu Israel menjajah Palestina.
"Maka kita tidak bisa berharap pada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) maupun Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menyelesaikan masalah Palestina," tegasnya.
Orator lainnya Ustaz aris Amrin Perwakilan Pengusaha Muslim Sulsel mengungkapkan bahwa penindasan di Palestina tetap terjadi mekipun sudah ada kesepakatan gencatan senjata. Bahkan seandainya gencatan senjata permanen dilakukan, ia meyakini masalah Palestina tidak akan selesai. Karena persoalan Palestina bukan persoalan harta tapi perampasan hak kaum Muslim yang diambil oleh Zionis Yahudi.
Hal senada ditegaskan oleh Kiai Mujahid saat orasi bahwa gencatan senjata merupakan taktik politik ketika mereka (Zionis Israel) kehabisan senjata dan kelelahan. Pengasuh Ponpes Khaeruummah Takalar Ustaz Habib Nur menegaskan bahwa watak Yahudi memang selalu ingkar terhadap janji dan kesepakatan yang mereka buat.
Aktivis Islam Kabupaten Gowa, Ustaz Irhas Abu Hannan mengungkapkan bahwa dalam sejarahnya, bangsa Yahudi sejak dulu memang selalu mengkhianati perjanjian. Bahkan Rasulullah Saw. dan Allah Swt. pun mereka khianati. Jadi gencatan senjata kali ini pun dengan mudahnya mereka ingkari.
Solusi Batil
"Solusi dua negara yang diiinginkan oleh Amerika bahwa Palestina dan Israel hidup berdampingan dengan damai merupakan solusi batil, ertentangan dengan Islam. Karena berarti kita menyerahkan tanah Palestina kepada Zionis Yahudi. Dan Allah telah mengharamkan kaum kafir untuk menguasai kaum Muslim," jelas Aktivis Islam Maros Ustaz Barlianta Abdullah dalam orasinya.
Orator lain, Aktivis Islam Majene Sulawesi Barat, ustaz Zulfahmi mengingatkan kaum Muslim bahwa pemimpin-pemimpin yang ada sekarang adalah antek-antek penjajah. Sehingga wajib bagi kaum Muslim mengganti pemimpin antek penjajah karena mereka jadi penghalang untuk membantu Muslim Palestina. Begitu pun sistem hari ini yang tidak mendukung kaum Muslim juga harus diganti dengan sistem Islam.
Ualama Kota Makassar Ustaz Dirwan Abdul Jalil dalam orasinya mengutip hadis Rasulullah Saw. yang menggambarkan bahwa umat Islam ibarat satu tubuh. Jika satu bagian tubuh sakit maka akan sakit bagian tubuh yang lain. Maka ketika Palestina dizalimi dan disakiti maka sudah selakyaknya umat Islam melakukan pembelaan kepada saudaranya. Sehingga dalam Palestina jangan hanya karena spirit kemanusiaan tetapi harus atas dasar dorongan keimanan umat Islam.
Hal senada disampaikan juga oleh orator yang lain, seperti perwakilan dari KPPSI kabupaten Gowa Drs. Ismail Hamzah DG. Rate, Ulama Makssar Kiai Mujahid Abdul Jabbar.[] Rasman
