TintaSiyasi.id -- Narator media kanal YouTube We Are The Explorer menjelaskan bahwa Islam tidak hanya mengatur manusia, tetapi juga mengatur alam. "Islam tidak hanya mengatur, periayahan atau pengaturan manusia, tetapi juga terhadap alam," ungkapnya dalam History Insight,Taman: Cerminan Keindahan dan Kelestarian Alam dalam Khilafah, Senin (27/1/2025).
Ia mengungkapkan, salah satu yang tampak adalah perkembangan taman di era kekhalifahan yang sangat pesat. Khilafah berupaya sedemikian rupa dalam membangun taman kota. Contohnya di masa Khilafah Umayyah. Ilmu tanaman dan arsitektur menjadi faktor utama dalam memengaruhi gaya pembuatan taman.
Khalifah Abdurrahman ad-Dakhili telah berhasil membangun taman terbesar di Cordoba, Andalusia, Spanyol yang diberi nama Ar-Rashafah. Taman ini dipenuhi dengan tanaman dan pepohonan beraneka ragam dari berbagai belahan dunia. Biji dan bibitnya diambil dari Syam. Pembuatan taman ini tersebar di seluruh Andalusia.
"Hampir semua rumah di sana memiliki taman. Baik itu rumah besar maupun kecil. Semuanya memiliki saluran air, bunga, pohon kecil, dan sarana peristirahatan yang sempurna," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menceritakan babwa James Dicki seorang Sejarawan asal Spanyol menuturkan bahwa Andalusia ketika berada di bawah kekuasaan Islam, jauh lebih indah dibandingkan sekarang. Taman-taman indah bahkan terus dikembangkan oleh arsitek Muslim di era Khilafah Utsmaniyah. Di jalan-jalan kota dan istana banyak ditemui taman-taman yang menghadap ke pantai. Masjid juga dipenuhi oleh taman dan pepohonan.
"Selain estetika, taman-taman ini juga sebagai bentuk kepedulian khilafah menjaga ekosistem, penghijauan, juga untuk hiburan dan penghilang stres. Inilah upaya khilafah untuk melindungi alam dari kerusakan dengan membuat taman dan hutan yang berfungsi sebagai paru-paru kota," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, taman-taman yang dibuat dalam khilafah bertujuan untuk mencegah kebakaran supaya tidak merambah ke permukiman penduduk. Sehingga, arsitek Muslim memutuskan untuk menyediakan lahan yang luas untuk ditanami pepohonan yang lebat dan rerumputan. Contohnya istana Topkapi yang dibangun oleh Khalifah Muhammad Al-Fatih yang memiliki lahan seluas 69.000 meter persegi dengan keliling 5 km. Di taman istana terdapat buah-buahan dan sayur-sayuran serta area yang luas untuk berburu.
"Berkat kejeniusan para ilmuwan dan arsitek Muslim, taman tidak hanya dieksplore dari keindahannya, tetapi taman juga digunakan untuk tujuan vital lainnya," imbuhnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, seorang guru besar Sejarah Lingkungan Global dari Universitas London, Armesto, mengakui peradaban Islam di masa kejayaan begitu memerhatikan taman sebagai suatu seni yang mulia. Seluruh kota tampak hijau oleh segala macam tumbuhan seperti pohon, buah-buahan, dan bunga-bunga. Demikian kehebatan Islam dalam melestarikan alam.
Kegagalan Sekularisme
Ia menjelaskan, Allah dengan jelas memerintahkan manusia untuk menjaga lingkungan hidup. Namun, kehadiran sistem sekularisme kapitalisme dalam kehidupan manusia telah mengabaikan aturan Allah. Penerapan kapitalisme telah mengantarkan alam pada kerusakan tak terbendung. Kebakaran hutan di mana-mana. Bahkan di Indonesia terdapat kota yang memiliki julukan Kota Kabut Asap lantaran tak pernah absen dari kebakaran hutan setiap tahunnya.
Ia mengatakan, PBB memprediksi kebakaran hutan di seluruh dunia akan meningkat 50 persen pada akhir abad sekarang. Hal tersebut wajar terjadi karena hutan dan lahan dalam kapitalisme bebas diserahkan dalam pengelolaannya kepada swasta atau koorporasi. Koorporasi pun bebas mengelola termasuk membakar hutan untuk membuka lahan bisnis mereka.
"Kegagalan kapitalisme dalam mengelola dan melestarikan alam juga terlihat dalam global warming dan efek rumah kaca. Ini semua dampak dari keserakahan manusia untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya. Membuat taman dan hutan kota adalah upaya yang akan dipertimbangkan beribu kali oleh negara karena lahan-lahan sudah dipenuhi bangunan industri dan tentu akan memakan biaya yang besar," jelasnya.
"Terbukti, hanya dalam sistem Islam yang diterapkan oleh negara khilafah seluruh makhluk hidup dan alam semesta akan terlindungi," tandasnya. [] Nurmilati