Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Syukur Adalah Sarana untuk Memanfaatkan dan Memelihara Karuani-Nya

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:08 WIB Last Updated 2025-02-04T06:12:47Z
TintaSiyasi.id -- Pernyataan ini menegaskan bahwa syukur bukan sekadar ucapan, tetapi juga cara untuk menjaga dan memanfaatkan nikmat yang Allah berikan dengan baik.
Makna syukur sebagai sarana memanfaatkan dan memelihara karunia Allah.

1. Syukur Menjaga Nikmat
● Allah berjanji dalam Al-Qur'an:
"Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu kufur (ingkar), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7).
● Artinya, syukur adalah kunci bertambahnya nikmat dan cara untuk memelihara keberkahannya dalam hidup.

2. Syukur dengan Hati, Lisan, dan Perbuatan
● Dengan hati: Menyadari bahwa semua yang kita miliki adalah pemberian Allah.
● Dengan lisan: Mengucapkan "Alhamdulillah" dan memuji Allah atas segala nikmat.
● Dengan perbuatan: Menggunakan nikmat tersebut untuk hal yang baik, seperti harta untuk sedekah, ilmu untuk mengajar, dan kesehatan untuk beribadah.

3. Syukur sebagai Bentuk Pengelolaan Nikmat
● Jika kita bersyukur atas kesehatan, maka kita akan menjaganya dengan pola hidup sehat.
● Jika kita bersyukur atas ilmu, maka kita akan mengamalkannya dan mengajarkannya.
● Jika kita bersyukur atas harta, maka kita akan membelanjakannya di jalan yang benar.

Kesimpulan

Syukur bukan hanya tentang mengucapkan rasa terima kasih kepada Allah, tetapi juga tentang bagaimana kita menggunakan nikmat tersebut dengan bijak. Jika kita ingin nikmat itu tetap ada dan bertambah, maka syukur adalah kuncinya.
Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu bersyukur dan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Aamiin. 

Siapa tidak mensyukuri nikmat, berarti menginginkan hilangnya. Dan siapa mensyukurinya, berarti telah secara kuat mengikatnya.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa syukur adalah kunci untuk mempertahankan dan menambah nikmat, sedangkan kelalaian dalam bersyukur dapat menyebabkan nikmat itu hilang.

Makna Syukur dalam Memelihara Nikmat
1. Siapa yang Tidak Bersyukur, Mengundang Hilangnya Nikmat
● Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu kufur (ingkar), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7).
● Ketika seseorang tidak mensyukuri nikmat, ia akan cenderung menggunakannya dengan cara yang salah atau tidak menghargainya. Akibatnya, nikmat itu bisa dicabut oleh Allah.

2. Siapa yang Mensyukuri Nikmat, Ia Telah Mengikatnya
● Syukur adalah ibarat tali yang mengikat nikmat, agar tidak mudah lepas.
● Orang yang bersyukur akan menjaga nikmat tersebut dengan baik, menggunakannya sesuai dengan kehendak Allah, dan tidak menyia-nyiakannya.
● Sebagai contoh:
 Kesehatan: Jika seseorang bersyukur atas kesehatannya, ia akan menjaganya dengan pola hidup sehat.
 Harta: Jika seseorang bersyukur atas hartanya, ia akan membelanjakannya di jalan yang baik dan tidak boros.
 Ilmu: Jika seseorang bersyukur atas ilmu, ia akan mengajarkannya dan mengamalkannya.

Kesimpulan

Syukur bukan hanya ungkapan lisan, tetapi juga tindakan nyata dalam menjaga dan memanfaatkan nikmat dengan baik.
Siapa yang tidak bersyukur, berarti secara tidak langsung meremehkan nikmat itu, sehingga Allah bisa mencabutnya. 
Sebaliknya, siapa yang bersyukur, berarti ia telah mengikat nikmat itu dengan kuat agar tetap ada dan bertambah.
Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu bersyukur atas nikmat Allah. Aamiin. 

Dr. Nasrul Syarif M.Si.  
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana  UIT Lirboyo

Opini

×
Berita Terbaru Update