Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Negara Wajib Mempertahankan Batasnya

Minggu, 09 Februari 2025 | 15:18 WIB Last Updated 2025-02-09T08:19:11Z
TintaSiyasi.id -- Menyikapi pemagaran laut yang bukan hanya terjadi di Pulau Khod di kampung Kohod, bukan hanya diteluk Jakarta tetapi juga Sidoarjo, Pulau Niva, ada di Pulau banyak, Ulama Aswaja Kiai Yasin Muthohar, mengatakan, kewajiban negara di dalam Islam mempertahankan batas negara. 

"Kewajiban negara di dalam Islam mempertahankan batas. Mempertahankan batas negara di dalam Islam disebut dengan ribat," ungkapnya di akun Instagram Abiyasinmuthohar, Jumat (7/2/2025).

Ia menambahkan, Allah Swt. memuji orang-orang yang melakukan ribat di jalan Allah yaitu mempertahankan batas-batas wilayahnya supaya tidak dikuasai oleh musuh. Ia mengutip QS. Ali Imran ayat 200, yang artinya, 'Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu, kuatkanlah kesabaranmu, tetaplah bersiap siaga di perbatasan (negerimu), dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung'.

Namun, kedaulatan laut negeri ini dilecehkan. "Kedaulatan laut kita yang merupakan negara maritim, Indonesia yang dikelilingi lautan. Seharusnya kita memiliki pertahanan yang sangat hebat untuk mempertahankan wilayah-wilayah di negeri ini. Supaya tidak dicaplok menjadi bagian dari asing, inilah yang hari ini terjadi yang sungguh sangat sedih karena tidak ada yang mempertahankan itu," sesalnya.

Kemudian, ia menyerukan kepada seluruh penduduk negeri ini, jangan berikan tanah-tanah itu kepada asing dan aseng. Karena asing dan aseng sebenarnya ingin menguasai negeri ini.

Mereka (aseng dan asing) mau menguasai sedikit demi sedikit, sejengkal demi sejengkal dengan menguasai negeri Indonesia dari perairan, dari pantai-pantai strategis. Sehingga mereka dimana-mana, melakukan reklamasi, membuat pemukiman-pemukiman, membuat kampung-kampung baru, kota-kota baru, membuat tempat-tempat mereka dan ini sebenarnya mengancam kedaulatan negeri.

"Karena itu wahai orang-orang yang berteriak cinta tanah air. Wahai orang-orang yang berteriak nasionalisme, wahai orang-orang yang berteriak tentang kebangsaan dimana kebangsaanmu? Dimana kepedulianmu? Dimana kecintaanmu terhadap tanah air? Yang hari ini tanah air kita terancam oleh musuh yang terbukti mereka mendominasi, terbukti menyebarkan keburukan, terbukti mereka menguasai sebagian besar kekayaan di negeri ini," pungkasnya.[] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update