TintaSiyasi.id— Ahli saraf dan nutrisi dr. Tifauzia Tyassuma yang akrab disapa dr. Tifa ini membeberkan perlunya feasibility study (studi kelayakan) pada konsep makan siang gratis. Menurutnya makan siang gratis bukan untuk mencegah stunting.
“Ini harus dipikirkan baik-baik, feasiblity studynya harus jelas, apalagi kalau mereka bilang untuk mengatasi stunting sudah salah banget,” ungkapnya dalam Viral Pengakuan Jujur Siswa! Makan Siang Gratis Rasanya Aneh, Bikin Tidak Nafsu Makan, Ingat dr. Tifa di YouTube Refly Harun, Selasa, 7 Januari 2025.
Dalam paparannya ia mengungkapkan bahwa stunting itu terjadi pada seribu hari pertama terbentuknya janin dalam rahim, “Stunting itu terjadi pada seribu hari pertama janin terbentuk dalam rahim ibu di sampai disusui oleh ibunya selama 2 tahun Itulah stunting itu di situ bukan pada anak sekolah,” jelasnya.
Ia menerangkan bahwa anak sekolah itu yang perlu diperbaiki adalah status gizinya “anak sekolah yang mau diperbaiki mestinya status gizinya, tapi kan enggak semua anak sekolah itu status gizinya buruk jadi harus dilakukan pemilihan seleksi dulu, anak mana yang perlu diberikan suplai makanan gratis, tentu saja anak-anak yang berasal dari keluarga yang berstatus ekonomi rendah” terangnya.
Lebih lanjut Dokter Tifa memaparkan konsep makan siang gratis yang terbaik bagi anak sekolah. “Jadi sebenarnya mau ke mana sih makan siang gratis itu saya akan senang sekali kalau ditanya bagaimana konsep makan siang gratis yang terbaik bagi anak sekolah yang pertama adalah harus diseleksi dulu anak mana yang perlu diberikan suplai makan yang gratis, tentu saja anak-anak yang berasal dari keluarga yang status sosial ekonominya rendah miskin yang memang mereka itu berkategori tidak mampu untuk memprovide makanan,” tandasnya.
Menurutnya, tujuan makan bergizi gratis ini perlu dievaluasi. “Jadi harus dievaluasi, apa tujuan makan siang bergizi gratis ini, kan tujuannya enggak jelas,” pungkasnya. [] Nur