TintaSiyasi.id-- Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menilai kasus-kasus yang terjadi di Indonesia dipenuhi permasalahan agraria. Hal ini pernah dicatat oleh Kontras mencapai hingga ribuan kasus.
"Inikan kasus pemagaran laut, sebelumnya ada kasus rempang, Indonesia itu penuh dengan kasus-kasus agraria, itu kontras itu ada catatan beberapa ribu kasus dan berapa korbannya," ujarnya dalam kanal YouTube UIY official: Pagar Laut, Bukti Oligarki Mencengkeram Negeri, Ahad (2-2-2025).
Alhasil, ia menekankan bahwa sepanjang masih dibawah sistem sekuler kapitalis Indonesia akan terus mengalami kasus agraria. Beda cerita apabila Indonesia mengedepankan takwa kepada Allah swt. dan menerapkan syariat islam.
"Hari ini takwa tidak ada, yang ada mendekati ramadhan baru menyerukan takwa. Haji takwa, sholat jumat takwa tapi begitu sudah urusan ekonomi tidak ada lagi takwa, urusan pengelolaan pesisir tidak ada lagi urusan takwa jadi seolah-olah takwa itu hanya di masjid saja," keluhnya.
Sehingga, ia menjelaskan terkait takwa tidak hanya soal ibadah melainkan setiap urusan harus mengedepankan takwa kepada Allah swt. Terlebih urusan bidang Ekonomi yang banyak membuat orang-orang terjerumus ke dalam kezaliman.
"Pengambilan paksa hak orang lain, korupsi, perampokan dan segala macam itu kan masalah ekonomi. Perang, konflik antar keluarga itu biasanya dipicu masalah ekonomi. karena disitu tidak ada takwa bisa sangat merusak itu. Karena tidak ada yang ditakutin," jelasnya.
Namun, ia menilai soal ekonomi terlebih masalah investasi tetap diperlukan, karena ekonomi harus terus tumbuh. Dan salah satu untuk mencapai pertumbuhan yang besar di sektor ekonomi yakni investasi.
"Jadi investasi bukan sesuatu yang dilarang hanya mesti diatur, investasi apa yang boleh dan apa yang tidak boleh," bebernya.
Adapun, ia menilai investasi yang dikenal dalam sistem kapitalis hanya satu kata yakni 'menguntungkan'. Sementara, sesuatu yang menguntungkan belum tentu benar.
"Ketika mereka memaksakan penguasaan pesisir jelas akan mengganggu kepentingan umum, nelayan tidak bisa melaut berarti investasi merugikan orang lain, berjalan diatas penderitaan orang lain," pungkasnya. [] Taufan