"Seharusnya mulai awal kita berbicara
tentang keyakinan, kita sedang berbicara tentang mafahim pemahaman, kita sedang
berbicara standarisasi yang harusnya umat ini jalankan, karena itu dakwah
sesungguhnya mengembalikan keyakinan itu," imbuhnya dalam Isra Mikraj
Forum di YouTube One Ummah TV, Senin (27/01/2025).
Ia menjelaskan, setelah runtuhnya
Khilafah Utsmani pada tahun 1924, keyakinan, pemahaman, dan standardisasi (Islam)
ditinggalkan. “Apabila keyakinan umat sudah kembali maka otomatis negara akan
berdiri,” yakinnya.
"Maka Rasulullah saw.
mengajarkan tahapan-tahapan. Dakwah 13 tahun Rasulullah saw. di Makkah
menggunakan pemikiran. Surah-surah Makkiyah itu lebih banyak mengenai akidah,"
terangnya.
"Membangun keyakinan dengan
mengembalikan yang belum yakin diyakinkan, yang masih ragu supaya keraguannya
tidak ada, itu sebenarnya yang dilakukan di dalam dakwah," lanjutnya.
Maka dari itu, ia menekankan
untuk mengembalikan khilafah tidak dapat dilakukan sendirian melainkan harus
secara kelompok. “Selayaknya Rasulullah saw. diutus Allah Swt. sendiri kemudian
Rasulullah saw. membangun kelompok,” bebernya.
"Harus ada kelompok yang
berhimpun untuk melakukan itu, karena tugasnya untuk bagaimana meyakinkan.
Kalau sekarang mungkin lebih mudah sebenarnya, karena umat ini sudah ada,
keyakinan sudah ada, tinggal apa yang menjadi debu-debu kotoran yang menutupi
keyakinannya itu yang harus dihapuskan," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menilai,
debu-debu harus dihilangkan sampai ke akarnya supaya keyakinan umat kembali.
"Sehingga mafahim-nya itu kembali, kalau sudah kembali ibaratnya
setrum itu sudah langsung nyaut. Kenapa kok setrumnya tidak nyaut-nyaut?
Karena ada ketakutan yang yang diciptakan," ungkapnya.
Alhasil, menurutnya apa yang
dilakukan Syekh Taqiyyuddin an-Nabhani yakni mengembalikan apa yang telah
Rasulullah saw. lakukan dahulu. “Kemudian tahap berikutnya ketika umat sudah
paham dan telah kembali keyakinannya, maka di situlah umat memberikan kekuasaan
yang mereka miliki karena kekuasaan di tangan umat,” lugasnya.
"Jadi kalau mereka sudah
paham, gak ada yang bisa menghalangi. Itulah yang terjadi pada saat Nabi
mendapatkan nushrah dari penduduk Yatsrib yang datang ke Madinah ketika
mereka memberikan kekuasan pada Rasulullah saw.. Jadi sebenarnya semudah
itu," pungkasnya.[] Taufan