Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Cara Mengembalikan Khilafah, Ulama: Menumbuhkan Keyakinan Umat dengan Dakwah

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:39 WIB Last Updated 2025-02-01T10:39:09Z

Tintasiyasi.ID -- Ulama Aswaja K.H. Hafidz Abdurrahman, M.A. mengatakan terkait bagaimana cara untuk mengembalikan khilafah tidak lepas dari cara menumbuhkan keyakinan umat. “Bagaimana cara untuk mengembalikan khilafah tidak lepas dari cara menumbuhkan keyakinan umat, dan dakwah itu dilakukan untuk mengembalikan kayakinan tersebut,” ujarnya. 

 

"Seharusnya mulai awal kita berbicara tentang keyakinan, kita sedang berbicara tentang mafahim pemahaman, kita sedang berbicara standarisasi yang harusnya umat ini jalankan, karena itu dakwah sesungguhnya mengembalikan keyakinan itu," imbuhnya dalam Isra Mikraj Forum di YouTube One Ummah TV, Senin (27/01/2025).

 

Ia menjelaskan, setelah runtuhnya Khilafah Utsmani pada tahun 1924, keyakinan, pemahaman, dan standardisasi (Islam) ditinggalkan. “Apabila keyakinan umat sudah kembali maka otomatis negara akan berdiri,” yakinnya. 

 

"Maka Rasulullah saw. mengajarkan tahapan-tahapan. Dakwah 13 tahun Rasulullah saw. di Makkah menggunakan pemikiran. Surah-surah Makkiyah itu lebih banyak mengenai akidah," terangnya.

 

"Membangun keyakinan dengan mengembalikan yang belum yakin diyakinkan, yang masih ragu supaya keraguannya tidak ada, itu sebenarnya yang dilakukan di dalam dakwah," lanjutnya.

 

Maka dari itu, ia menekankan untuk mengembalikan khilafah tidak dapat dilakukan sendirian melainkan harus secara kelompok. “Selayaknya Rasulullah saw. diutus Allah Swt. sendiri kemudian Rasulullah saw. membangun kelompok,” bebernya.

 

"Harus ada kelompok yang berhimpun untuk melakukan itu, karena tugasnya untuk bagaimana meyakinkan. Kalau sekarang mungkin lebih mudah sebenarnya, karena umat ini sudah ada, keyakinan sudah ada, tinggal apa yang menjadi debu-debu kotoran yang menutupi keyakinannya itu yang harus dihapuskan," jelasnya.

 

Lebih lanjut, ia menilai, debu-debu harus dihilangkan sampai ke akarnya supaya keyakinan umat kembali. "Sehingga mafahim-nya itu kembali, kalau sudah kembali ibaratnya setrum itu sudah langsung nyaut. Kenapa kok setrumnya tidak nyaut-nyaut? Karena ada ketakutan yang yang diciptakan," ungkapnya.

 

Alhasil, menurutnya apa yang dilakukan Syekh Taqiyyuddin an-Nabhani yakni mengembalikan apa yang telah Rasulullah saw. lakukan dahulu. “Kemudian tahap berikutnya ketika umat sudah paham dan telah kembali keyakinannya, maka di situlah umat memberikan kekuasaan yang mereka miliki karena kekuasaan di tangan umat,” lugasnya.

 

"Jadi kalau mereka sudah paham, gak ada yang bisa menghalangi. Itulah yang terjadi pada saat Nabi mendapatkan nushrah dari penduduk Yatsrib yang datang ke Madinah ketika mereka memberikan kekuasan pada Rasulullah saw.. Jadi sebenarnya semudah itu," pungkasnya.[] Taufan

Opini

×
Berita Terbaru Update