TintaSiyasi.id-- Ribuan umat Islam dari Forum Silaturahmi Majelis Taklim Yogyakarta menggelar aksi bela Palestina di kawasan titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta pada Ahad 2 Februari 2025.
Dalam aksi bela Palestina ini, Budayawan Muslim Yogyakarta Ustaz Doni Riw menegaskan seruuan untuk menolak solusi dua negara untuk Palestina yang ditawarkan penjajah. Karena solusi dua negara solusi omong kosong.
"Membebaskan Palestina tentu bukan dengan membuat dua negara. Omong kosong membuat solusi dua negara, zionis datang ke Palestina kemudian minta sebagian tanah akan dimiliki dua negara solusi omong kosong," tegasnya saat orasi.
Ia menilai solusi tuntas Palestina ialah dengan zionis hengkang dan kepemimpinan Palestina kembali dibawah kaum Muslimin. Solusi dari PBB tidak menguntungkan Palestina, karena PBB alat Amerika Serikat (AS).
"PBB alat Amerika. Solusi yang diajukan kepada PBB, jika menguntungkan Palestina selalu di veto Amerika, karena PBB hanya alat Amerika. Karena itu tidak ada jalan lain kirim tentara bebaskan Palestina," jelasnya.
Orator lain, ustaz Abu Hasan menegaskan bahwa otak dari solusi negara yang ditawarkan oleh PBB ialah AS. Sehingga menerima solusi dua negara sama dengan menyerahkan sebagian tanah kaum muslimin kepada zionis.
"Tanah kharajiyah tanah yg menjadi Haknya kaum muslimin sampai akhir zaman kepada musuh-musuh Islam. Dengan solusi dua negara kita menghianati darah harum perjuangan Palestina," terangnya.
Pegiat Literasi dan Penulis Buku Ustadz Pedyanto menekankan umat Islam disatukan dengan akidah yang sama. Bukan dengan kepentingan, bangsa ataupun suku dan ras.
"Kalau ada saudara kita, kapanpun, dimanapun dia berada ketika dia tersakiti kita akan merasakan sakit. Ketika mereka dizalimi kita merasakan terzalimi. Ketika mereka dianiaya dimanapun kita ikut teraniaya. Ketika ada saudara kita di Palestina ditindas kita harus bangkit bergegas melawan," ucapnya lantang.
Aksi bela Palestina dengan bertajuk "Tausiyah dan Doa untuk Palestina" di Yogyakarta tersebut diikuti dari berbagai Majelis Taklim dan umat Islam dari berbagai wilayah di sekitar Yogyakarta. Seperti dari Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Kota Yogyakarta.
Tidak hanya didominasi menggunakan seragam warna hitam, peserta aksi juga banyak yang menggunakan batik untuk ikut serta meramaikan aksi tersebut.
Massa berkumpul di kawasan titik nol kilometer dengan membentangkan spanduk bertuliskan 'Jihad dan Kaffah solusi untuk Palestina' dan 'Kirim tentara selamatkan Palestina'. Serta dengan semangat lantang berteriak pembebasan Palestina sembari mengibarkan bendera Al Liwa dan Ar Raya. Bendera dan Panji Rasulullah SAW.[] MIDIY