“Saudaraku Muslim yang peduli
dengan Palestina, ini adalah bagian daripada apa tanggung jawab kita terhadap
saudara kita di sana. Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt. atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga dari tanah Dalihan Natolu Kota Padangsidimpuan ini,
menyuarakan dukungan untuk pembebasan saudara kita di Palestina. Inginkah kita
membebaskan Palestina?” ujarnya, Ahad (09/02/2025).
Lanjut ia mengatakan dalam
orasinya, ada dua poin penting yang perlu disampaikan kepada publik.
Pertama, permasalahan
kaum Muslim disebabkan kapitalisme
sekuler demokrasi. “Sesungguhnya inilah biang kerok yang menjadikan nasib
saudara kita yang luasnya mungkin hanya sebesar kota Padangsidimpuan tidak bisa
kita bebaskan. Inilah hasilnya ketika mengambil ide Barat kemudian
mengakomodasi untuk menerapkan yang namanya nasionalisme hingga kaum Muslim
terpecah belah lebih dari 50 negara,” bebernya
“Demikianlah kondisi riil yang
dialami oleh kaum Muslim saat ini akibat disekat-sekat dengan bendera pemberian
negara-negara kapitalis. Padadal umat Islam sendiri katanya memiliki bendera
tauhid yang bertuliskan lafaz syahadat sebagai simbol pemersatu umat Islam
dalam satu kepemimpinan,” jelasnya.
“Maka kami dari Pemuda Kota
Padang Sidempuan, khususnya kepada pemuda yang ada di Kota Padang Sidempuan.
Persoalan utama kita adalah karena kita menerapkan kapitalisme sekuler
demokrasi,” tambahnya.
Kedua, kaum Muslimin hanya
akan mampu disatukan dengan tegaknya khilafah. “Bukan dalam bingkai
nasionalisme buatan Barat hasil Perjanjian Sky Picot yang telah memecah kaum Muslim,”
terangnya.
“Perjanjian Sky Picot yang telah
memecah belah kaum Muslim. Maka yang mampu menyatukan kaum Muslim disamping
bendera tauhid adalah khilafah. Maka dengan khilafah inilah, tentara-tentara
yang gagah perkasa di berbagai negeri kaum Muslim akan bisa diakomodasi,
disuruh, digerakkan untuk membebaskan saudara kita di Palestina,” tandasnya.[] M.
Siregar