Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Aktivis Muda: Jika Ada, Tunjukkan Solusi selain Khilafah untuk Menyelesaikan Persoalan Umat dan Palestina!

Selasa, 11 Februari 2025 | 15:00 WIB Last Updated 2025-02-11T10:20:52Z

Tintasiyasi.ID -- Orator Aksi Bela Palestina Kota Padangsidimpuan yang juga seorang Aktivis Muda Getra Fairudillah menegaskan dalam oarsinya, jika ada  yang tidak suka dengan Islam dan khilafah, dan punya solusi terhadap persoalan umat dan Palestina selain khilafah, hendaklah menunjukkannya.

 

“Ada orang-orang yang tidak suka dengan Islam, mengatakan, ‘Orang itu hanya berbicara saja dan terus mengatakan khilafah, khilafah. Apa itu khilafah?’ katanya. Kita katakan, kalau kamu tidak suka terhadap ajaran Islam, khilafah, jadi kau punya solusi apa terhadap masalah yang kita hadapi? Kalau ada solusi yang lebih baik, tunjukkan! Karena tidak akan pernah ada solusi yang lebih baik yang ditawarkan oleh Allah dan Islam,” tuturnya dalam orasi Aksi Bela Palestina di alun-alun Kota Padangsidimpuan, Ahad (09/02/2025).

 

Ia menjelaskan bahwa sesorang yang mencela aktivitas bicara (dakwah) dan menganggapnya bukan aksi nyata, hakikatnya adalah bagian dari kesalahpahaman dalam memahami ajaran Islam. “Islam sampai kepada banyak manusia berawal dari pembicaraan,” terangnya.

 

Demikian juga ketika ingin menunjukkan kepedulian terhadap Palestina dan menyampaikan solusi, tentu saja kata Getra haruslah dengan berbicara. Segala informasi bisa sampai ke telinga manusia dengan bicara.

 

“Kemudian kita hanya bicara, kenapa? Karena dengan berbicaralah informasi Islam tersebar luas dan bisa sampai ke telinga manusia. Informasi mengenai solusi terhadap Palestina bisa sampaik ke telinga manusia, maka kita sampaikan kepada khalayak di sini untuk membela Palestina,” imbuhnya.

 

Getra menjelaskan bahwa dengan bicara akan mampu mengubah pemahaman manusia. “Pemahaman akan memengaruhi tingkah laku seseorang, sehingga sangatlah perlu bahkan diwajibkan untuk bicara sebagai cara untuk melakukan perubahhan di tengah-tengah manusia,” serunya.

 

 

“Apakah kita sadar bahwa berbuat tergantung pada pemahan kita? Kita salat karena memahami wajib. Kenapa  Saudari  pakai hijab syari? Karena memahami itu wajib.  Oleh karena itu, berbicara tentang mengubah pemmahaman manusia itu menjadi wajib.karena  berbicara  akan mampu mempengaruhi pemikiran orang lain, “ lanjutnya lagi. 

 

Ia kemudian mengatakan dalam orasinya, bahwa banyak para pemuka agama (asatiz) saat ini yang tidak menyampaikan kepada para jemaahnya tentang kesempurnaan Islam sebagai solusi atas segala persoalan hidup, termasuk masalaha Palsetina, hanya mencukupkan diri mengkaji tentang salat, puasa, dan masjid.

 

“Mereka tidak tahu Islam itu seperti apa. Mereka tidak paham solusi-solusi yang ditawarkan oleh Islam. Ini gawat darurat. Mereka hanya memahami salat, Islam itu haji, Islam itu masjid. Padahal Islam itu menjadi solusi bagi segala perkara. Islam itu solusi bagi Palestina. Tetapi ketika ustaz-ustaz kita tidak menyampaikan itu kepada jemaahnya, bagaimana mungkin jemaahnya menginginkan syariat Islam?” tegas Getra dalam orasinya.

 

Lanjut ia katakan, bahwa kegiatan aksi bela Palestina yang diselenggarakan oleh Kifah Padangsidimpuan adalah bukti kepedulian terhadap Palestina. “Karena belakangan, orang-orang dan media sudah mulai redup dan bosan membicarakannya setelah lebih setahun Palestina digenosida,” ungkapnya.

 

“Meskipun telah banyak pakaian, obat-obatan, dan makanan dikirim ke Palestina, akan tetapi tidaklah menjadi solusi untuk menghilangkan gangguan yang diderita kaum Muslim di Palestina,” katanya.

 

Ia menambahkan, belum lagi menghadapi kelompok yang mengharapkan solusi penyelesaian atas Palestina dengan bantuan PBB. “Hal tersebut mustahil akan mendatangkan solusi tuntas. Sebab PBB ibarat orang tua bagi negara penjajah Zionis yang tidak mungkin menelantarkan anaknya,” tegasnya.

 

“Selanjutnya kita mengamati ada yang mengharapkan bantuan dari PBB. Mereka mengharapkan  bantuan dari PBB untuk menyelesaikan kasus Palestina. Padahal Zionis adalah anak kandung PBB, tidak mungkin PBB menelantarkan anak kandungnya, mustahil. Oleh karena itu kita harapkan setelah ini kita makin aktif untuk menyampaikan Islam,” pungkanya.[] M. Siregar

Opini

×
Berita Terbaru Update