TintaSiyasi.id-- Cendekiawan muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) ketika menjadi salah satu orator aksi dalam menyerukan pembebasan Palestina dengan khilafah. Ia mengatakan Khalifah Sultan Abdul Hamid II adalah seorang penguasa muslim sejati.
"Inilah sikap (Sultan Abdul Hamid II) seorang penguasa muslim sejati, yang tahu persis keberkahan keagungan wilayah palestina," ujarnya dalam Aksi Bela Palestina di Depan Gedung Kedubes AS, Jakarta, Ahad (26-1-2025).
UIY menjelaskan Khalifah Sultan Abdul Hamid II berani menolak utusan zionis Yahudi yakni Teodor Hazel ketika meminta wilayah Palestina untuk Yahudi. Dengan tegas Sultan Abdul Hamid II mengatakan bahwa Palestina bukanlah miliknya tapi milik umat Islam.
"Palestina milik umat! Tahu bahwa Teodor Hezel hendak menyuapnya dengan 150 juta poundsterling dalam bentuk emas, dia katakan, 'Andai tanah yang aku injak ini tembus sampai bumi sebelah sana dan semuanya berubah jadi emas dan kau berikan padaku, saya tetap tidak akan pernah berikan tanah palestina ini kepadamu'," tegasnya menirukan Sultan Abdul Hamid II.
Alhasil, menurutnya mengetahui penolakan Sultan Abdul Hamid II, Teodor Hazel dan orang Yahudi tidak lantas berhenti begitu saja. "Dia (Teodor Hazel) tahu persis cita-cita berdirinya negara Yahudi itu hanya mungkin terwujud jika penghalang utama Kekhilafahan Ustmani diruntuhkan," ucapnya.
UIY menjelaskan dengan dukungan Inggris, orang Yahudi melakukan berbagai cara untuk melenyapkan penghalang utama dengan menyeret Khilafah Ustmani dalam perang dunia pertama pada tahun 1914.
"Kemudian melalui perjanjian Sykes Picot pada tahun 1916 wilayah Ustmani sebagiannya dikuasai oleh Prancis dan sebagian lagi dikuasai oleh Inggris dan puncaknya adalah Deklarasi Balfour," jelas pria kelahiran Yogyakarta ini.
Lanjutnya, kemudian Arthur Balfour Menteri Luar Negeri Inggris menyatakan secara terbuka dukungan Inggris untuk berdirinya negara Yahudi di Palestina pada tahun 1917 dan akhirnya yang menjadi keinginan mereka terwujud pada tahun 1924.
"Dengan berbagai rekayasa termasuk dengan menggunakan pion utama Kemal Pasha, Khilafah Ustmani payung dunia Islam yang selama ini mendukung dan melindungi wilayah Palestina runtuh dan semenjak itu imigrasi orang-orang Yahudi dari berbagai seluruh dunia mulai berdatangan khususnya yang datang dari Eropa Timur, dan puncaknya pada tahun 1948, negara Yahudi Israel berdiri," ungkapnya mengksahkan kejatuhan Khilafah Ustmani.
"Kita jadi tahu akar permasalahan Palestina ini adalah penjajahan, perebutan wilayah palestina oleh Zionis Yahudi didukung oleh negara Barat," tandasnya. [] Taufan