TintaSiyasi.id-- Cendekiawan muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto mengatakan, persoalan manusia dari zaman dulu sampai hari ini sama, khilafah relevan diterapkan di sepanjang zaman.
"Sehingga, bahwasanya risalah yang diturunkan Allah swt. merupakan risalah untuk menyelesaikan persoalan kehidupan manusia. Alhasil tidak ada yang berubah dari risalah tersebut dari zaman dahulu hingga kini," jelasnya dalam Isra Mikraj Forum di YouTube One Ummah TV, Senin (27-1-2025).
Menurutnya, risalah tidak perlu berubah karena manusia tidak berubah dan karena yang diatur tidak berubah. Ia mengatakan, lalau yang diatur berubah bolehlah aturannya berubah dan Allah Swt. menurunkan aturan dan risalah untuk manusia. Lanjutnya, manusia dari zaman dulu sampai sekarang tidak berubah, yakni memiliki potensi yang sama dan tidak ada perubahan.
"Kita katakan bahwa persoalan manusia sesungguhnya sama di setiap masa tidak berbeda. Kenapa? Karena manusianya sama, sama dari sisi kemanusiannya. Kalau sekarang ada LGBT dulu juga ada, jadi sama," ujarnya.
Alhasil, ia menilai permasalahan umat sekarang ialah soal keraguan dan keraguan yang banyak terjadi saat ini karena keraguan kurangnya pengetahuan.
"Hari ini banyak terjadi pertentangan karena keraguan kurang pengetahuannya. Kita mestinya menepis keraguan itu. Lagi pula kita bisa tantang, secara teoritis dan empiris," ungkapnya
Lanjutnya, ia pun akan menyanggah apabila ada yang menilai Khilafah tidak bisa diterapkan saat ini lantaran persoalan zaman dulu dan sekarang berbeda. "Hari ini persoalan-persoalan yang dihadapi manusia berbeda pada 1000 atau 1400 tahun yamg lalu. Kita katakan bahwa persoalan manusia sesungguhnya sama di setiap masa tidak berbeda," jelasnya.
"Manusia makan minum, dari dulu juga minum air dan minum benda cair, yang berbeda itu bentuk-bentuknya saja. Manusia dari dulu tertarik kepada lawan jenis sama dengan sekarang, sekarang tertarik dulu juga begitu," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia membeberkan apabila Khilafah pernah dibaca secara khusus pada buku fikih Madrasah Aliyah untuk kelas 12 jilid 12. Dalam buku itu, disebutkan bahwa hukum menegakkan Khilafah itu fardhu kifayah. Dan buku tersebut terbitan kementerian agama pada tahun 2016.
"Sekarang buku itu digusur dimasa rezim sekuler. Kenapa bisa sampai digusur? Aneh kan? Ya karena ketakutan tadi itu, tetapi kita mengatakan boleh saja digusur karena ini urusannya bukan dengan kita tetapi urusannya dengan pemilik Risalah ini pasti dia akan bertanggung jawab nanti di akhirat, itu akan ditanya kenapa kamu melakukan itu semua," terangnya.
"Sebagaimana kita tidak pernah membahas kisas tapi ajaran kisas itu ada. Karena itu keraguan itu harus dijelaskan, yang tidak paham harus dijelaskan supaya dia paham , yang salah paham harus dijelaskan supaya lurus pahamnya," tandasnya. [] Taufan