TintaSiyasi.id-- Cendekiawan muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto mengatakan aneh apabila ada seorang muslim yang anti kepada Khilafah. Namun, beda cerita jika negara Barat yang anti Khilafah bisa dimaklumi.
"Anti (Khilafah) kalau dilakukan oleh seorang muslim, itu aneh, karena kalau yang anti Khilafah negara barat kita bisa maklum karena dia tahu persis karena yang akan menghentikan dominansi barat didunia ini adalah Islam," ungkapnya dalam Isra Mikraj Forum di YouTube One Ummah TV, Senin (27-1-2025).
Lanjutnya, ia mengungkapkan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George Bush dalam pidatonya pada tahun 2006 dia menyebut sebanyak 16 kali kata Khilafah dalam nada warning. Begitu juga dengan mantan Perdana Menteri Britania Raya Toni Blaire, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan mantan Kanselir Jerman Angela Merkel.
"Mereka menyebut begitu karena tahu persis inilah penantang masa depan mereka yang akan menghentikan mereka, mereka takut, wajar karena mereka menguasai dunia hari ini, dan tidak ingin hagemoni dan dominansi hilang," ungkapnya.
Sehingga, ia menilai dimaklumi apabila negara Barat anti dengan Khilafah. Namun, apabila orang islam takut menunjukkan bahwasanya mereka takut kepada agamanya sendiri.
"Ibaratnya dia takut kepada dokter yang akan menyembuhkannya, takut kepada Allah swt. yang dia mohonkan surga, bagaimana dia takut kepada ajarannya tapi memohon surganya," keluhnya.
Alhasil, ia menceritakan pernah berkunjung ke Pusat Study Ekonomi Islam Harvard University. Namun, di Fakultas Ekonomi perguruan tinggi tersebut terdapat Study Ekonomi Islam serta di Fakultas Hukum juga terdapat Study Hukum Islam.
"Kenapa sampai begitu? Karena secara objektif hukum islam itu hukum yang sangat luar biasa, secara objektif mereka akui bahwa ekonomi islam itu juga ekonomi yang luar biasa, mereka setiap tahun menyelenggarakan apa yang disebut Annual Conference, saya membaca prosidingnya (jurnal ilmiah) itu luar biasa karena ada banyak sekali rujukan-rujukan yang disini kita tidak ketahui," jelasnya.
Pria kelahiran Yogyakarta ini membeberkan bahwasanya Perpustakaan di Harvard University merupakan Perpustakaan paling lengkap di seluruh dunia. Perpustakaan tersebut menyimpan berbagai macam literatur termasuk literatur Islam.
"Saya masuk ke perpustakaannya itu saya ketik Taqiyyuddin an-Nabhani, keluar semua buku-bukunya. Kenapa bisa begitu? Karena mengerti bahwa Islam itu sesuatu yang luar biasa untuk mereka pelajari. Jadi objektif itu," bebernya.
"Karena itu heran kalau hari ini di negeri ini yang katanya mayoritas muslim ini kemudian ada hawa penolakan dan rintangan terhadap syariah dan Khilafah khususnya," pungkasnya. [] Taufan