Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

UIY: Ketakutan Pada Khilafah Adalah Ketakutan yang Diciptakan

Senin, 27 Januari 2025 | 21:24 WIB Last Updated 2025-01-27T15:31:30Z
TintaSiyasi.id-- Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto mengungkapkan, ketakutan umat pada sistem kepemimpinan khilafah yang ada hari ini adalah ketakutan yang diciptakan.

"Jadi ketakutan (takut akan khilafah) itu, ketakutan yang dibuat-buat (diciptakan). Jadi ketakutan itu ada dua, ada ketakutan yang real (faktual) tapi ada ketakutan yang diciptakan. Nah yang ada pada ini hari, ketakutan pada khilafah adalah ketakutan yang di insinuasikan (tuduhan tesembunyi)," ungkapnya dalam Isra Mikraj Forum di YouTube One Ummah TV, Senin (27-1-2025).

Ketakutan umat terhadap khilafah itu karena memang ditakut-takuti. Sebelumnya kata UIY, tidak pernah ada ketakutan semacam itu (takut terhadap khilafah). Karena apa yang disampaikan/didakwahkan ini hari itu sama dengan yang disampaikan pada 10, 15, 20 tahun yang lalu tidak ada yang berubah.

"Ketika kita menyelenggarakan konferensi Khilafah Internasional yang pertama pada tahun 2007. Saat itu hadir 100 ribu peserta di Gelora Bung Karno diliput oleh TVRI, bahkan siaran langsung. Dan enggak ada yang menyatakan seperti yang kemudian kita dengar ini, enggak ada. Dan itu terus berlangsung, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, kita menyelenggarakan Muktamar Tokoh Umat, setelah itu Muktamar Khilafah (2013). Ada Konferensi Tokoh Umat, ada Rapat Pawai Akbar, ada macam-macam," imbuhnya.

Seperti opini, jangan jadikan Indonesia itu seperti suriah. Indonesia jangan disuriahkan, khilafah itu akan mensuriahkan Indonesia. UIY mengatakan, jika khilafah itu mengancam negeri ini, itu baru mau akan, tetapi faktanya tidak ada.

Kapitalisme Ancaman Nyata

UIY mengungkapkan bahwa sebenarnya, negeri ini, itu sudah jelas-jelas bukan diancam tapi sudah memang terancam oleh kapitalisme, oleh liberalisme. Ancaman terhadap ekonomi, kesenjangan sosial itu timbul bukan oleh khilafah, bukan oleh Islam tapi oleh kapitalisme. Ancaman terhadap pergaulan bebas bukan dilakukan oleh Islam tapi oleh liberalisme. Ancaman terhadap intervensi aseng maupun asing itu bukan oleh khilafah, bukan oleh Islam tapi oleh kapitalisme oleh kekuatan-kekuatan global.

"Jadi kenapa kok kemudian kita ini diajak untuk takut kepada sesuatu yang tidak ada! Sementara yang sudah ada malah seperti seolah hendak dilupakan. Dan yang pasti adalah tidak mungkin khilafah itu akan menghancurkan sebuah negeri. Karena dalam faktanya negeri-negeri yang dibebaskan oleh Islam itu menjadi negeri yang merdeka, yang damai dan sejahtera.

Karena itulah, lanjutmya, kalau membaca buku Keabadian Risalah Muhammad, didalamnya diceritakan ketika pasukan Islam masuk ke Polandia, itu alih-alih penduduk di sana itu lari bersembunyi karena takut sebagaimana mungkin pikiran orang bawa pasukan asing itu akan memporakporandakan. Mereka justru menyambut di kiri kanan jalan. Mengeluk-elukan. Sebagaimana juga Amru bin Ash  ketika dia membebaskan Mesir, itu dibantu oleh suku koptik yang beragama Nasrani melawan penguasa Romawi yang beragama sama dengan mereka (nasrani).

"Kenapa? Karena masyhur bahwa ketika Islam datang itu akan membebaskan negeri itu. Membebaskan mereka dari penjajahan. Dari penguasa yang zalim. Itu terbukti oleh sejarah. Beranak pinak sampai sekarang orang-orang Kristen keturunan suku koptik itu di Mesir," ungkapnya.

Bahkan, kata UIY, bukan hanya orang Kristen, orang Yahudi pun juga menikmati abad keemasan Islam. Karen Amstrong menyebut orang Yahudi itu menikmati abad keemasannya itu dibawa kekuasaan Islam di Andalusia lebih dari 700 tahun. Jadi abad keemasan Yahudi bukan sekarang tapi di masa Islam. Itu semua fakta sejarah yang jelas menepis semua ketakutan yang tadi disampaikan.

"Jadi ketakutan itu diciptakan dan itu baru muncul ketika rezim sekuler hari ini, dan itu juga baru terjadi selepas tahun 2017. Sebelumnya itu enggak ada. Kenapa 2017? Karena jagoannya kalah di Pilkada DKI, lalu cari kambing hitam. Lalu Dikatakan kita penyebabnya," tandasnya.[] Rasman

Opini

×
Berita Terbaru Update