Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Menghentikan Penderitaan Anak Gaza, Butuh Tentara dan Negara

Rabu, 15 Januari 2025 | 08:22 WIB Last Updated 2025-01-15T01:22:03Z

Tintasiyasi.id.com -- Sudah setahun lebih genosida di Gaza tak kunjung berhenti. Semakin banyak korban jiwa yang syahid. Salah satu korban terbanyaknya adalah anak-anak yang tidak berdosa.

Dikabarkan oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Selasa (24/12/2024), setiap jam, satu anak tewas di Jalur Gaza akibat serangan brutal Israel. Setidaknya 14.500 anak Palestina telah meninggal dunia dalam serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza sejak 2023. 

"Membunuh anak-anak Palestina di Gaza tidak dapat dibenarkan. Mereka yang selamat pun terluka secara fisik dan emosional," pernyataan badan PBB.

Menurut dari UNRWA mengatakan puing-puing bangunan telah dihancurkan. Disaat kehidupan. Mereka banyak mengalami kehilangan, mulai dari kehilangan nyawa, masa depan, impian dan juga harapan.

Lebih dari 45.300 orang yang telah syahid disaat penyerangan yang dilakukan oleh Israel. Diantaranya perempuan dan anak-anak. Jumlah tersebut bukanlah sekedar angka, namun nyawa yang telah banyak melayang. Seharusnya nyawa dilindungi dan dihargai. Namun, seakan-akan tidak ada harganya. (beritasatu.com , 25/12/2024)

Penderitaan anak-anak Gaza ini terus berlangsung hingga sampai ini. Peristiwa kemanusiaan yang sampai saat ini belum juga usai.
Menurut pihak Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Selasa (24/12/2024), mengatakan bahwa setiap jam satu anak tewas di Jalur Gaza akibat serangan brutal Israel dan pembombardiran dalam setiap waktu. Namun, ini bukanlah sebuah permainan, sebagaimana bukanlah mainan.” ungkap UNRWA dalam sebuah pernyataan, dilansir Antara, Rabu (25/12/2024).

Lebih dari 14.500 anak Palestina telah meninggal dunia dalam serangan Israel yang terus-menerus semenjak dari tahun 2023. (cnnindonesia.com , 26/12/2024)

Serangan zionis Yahudi telah banyak merusak bangunan di Gaza. Mulai dari bangunan pendidikan, rumah sakit, tempat ibadah atau masjid dan masih banyak lainnya. Sehingga WHO menyerukan terkait situasi yang mengerikan itu hendaknya harus dihentikan.

Sebab laporan menunjukkan bahwa fasilitas penting seperti rumah sakit itu telah rusak total. Akibat dari ledakan bom dan pembakaran tersebut sehingga menghanguskan banyak fasilitas Rumah sakit hampir tidak tersisa sudah rata dengan tanah.

Menurut WHO, penghancuran infrastruktur rumah sakit di Gaza ini seakan-akan menjadi hukuman mati. Padahal ribuan Gaza yang sangat membutuhkan fasilitas kesehatan dan perawatan medis. 

Namun akibat dari serangan-serangan brutal yang dilancarkan oleh Israel ini hingga banyak menghanguskan bangunan-bangunan rumah sakit sehingga minim dan sulit sekali untuk mendapatkan perawatan medis.

Dan hanya dilakukan seadanya ditambah lagi infrastruktur rumah sakit telah banyak dihancurkan. Maka, perawatan pasien korban-korban genosida hanya dilakukan didalam tenda-tenda pengungsian.

Lalu, bagaimana cara menghentikan semua kebrutalan Israel terhadap Gaza dan apa solusi Hakiki genosida di Gaza?

Dalam penghentian genosida di Gaza tidak lain dan tidak bukan hanyalah dengan Islam satu-satunya. Sebab, Islam bukanlah agama sekedar pengatur ritual atau ibadah mahdoh. Melainkan, Islam adalah sebuah aturan yang diturunkan oleh Sang Pencipta bagi seluruh alam.

Maka, dari itu kita butuh sebuah negara yang menerapkan sistem Islam secara sempurna (kaffah). Sebab ketika Islam itu telah berdiri di muka bumi. Maka akan membawa keadilan bagi seluruh umat manusia. Bukan hanya dirasakan oleh kaum muslimin melainkan juga non muslim ikut merasakan kesejahteraan, perlindungan, keamanan, dan kenyamanan.

Selain itu, dalam menyelesaikan problematika genosida di Gaza Palestina yaitu perlunya sebuah pergerakan nyata dengan mengirimkan tentara secara langsung ke Palestina. Dalam melawan musuh-musuh Islam. 

Karena zionis Israel adalah salah satu musuh nyata dari Islam itu sendiri. Mereka bukan hanya menginginkan sebuah tanah tapi mereka juga menginginkan untuk merusak aqidah kaum muslimin seluruh dunia. Sedangkan, Gaza menjadi perwakilan kaum muslim seluruh dunia untuk mempertahankan aqidah. 

Maka seluruh kaum muslimin harus menyadari hal ini dalam penyelesaian problematik Gaza bukanlah hanya sekedar kecaman atau sekedar mengirimkan makanan dan doa. Melainkan harus ada tindakan nyata yaitu jihad dan khilafah melawan musuh-musuh Islam.

Karena dengan adanya jihad dan khilafah. Maka keadilan akan tertegakkan. Khilafah yang akan menjadi junnah (perisai) bagi umat seluruh dunia.[]

Oleh: Mirna Juwita 
(Aktivis Dakwah, Pendidik)

Opini

×
Berita Terbaru Update