TintaSiyasi.id -- Terkiat genjatan senjata antara Palestina-Israel Aktivis Gaza Indonesia Muhammad Husein Gaza mengatakan kemenangan hakiki bukan di dunia tetapi ketika mendapatkan kemuliaan menjadi seorang syahid.
"Kemenangannya hakiki bukanlah kemenangan ketika di dunia, tetapi ketika kita mendapatkan kemuliaan menjadi seorang syahid sabilillah Masya Allah," ungkapnya di kanal YouTube Husein Gaza: Ketika Nabi Sudah Membahas Pejuang Gaza 14 abad yang Lalu, Sabtu (18/1).
Menurutnya, Allah mentakdirkan yang berbeda. Mereka tidak akan merayakan kemenangan di bumi Gaza. Namun insya Allah mereka akan merayakannya di surga.
"Teman-teman dalam banyak hadis, kalau orang yang syahid ini punya banyak kemuliaan. Diantaranya mereka masuk surga tanpa hisab. Kemudian mereka bisa memberikan syafaat bagi tujuh puluh anggota keluarganya dan sebagainya, banyak kenikmatan lainnya," jelasnya.
Aktivis kemanusiaan di Gaza itu menyebutkan, diantaranya ada satu hadis shahih yang yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim hadis dari Anas bin Malik Nabi Saw. 'bersabda, tidak ada satupun hamba Allah orang beriman yang masuk surga itu maka ingin kembali ke dunia enggak ada. Karena mereka melihat kondisi kenikmatan luar biasa di surga. Mereka enggak butuh apa-apa lagi di dunia kecuali para syuhada kata Nabi.
"Mereka (para syuhada) ingin kembali ke dunia, ingin merasakan lagi nikmat yang mereka rasakan ketika mereka syahid. Jadi momen ketika mereka terbunuh oleh bombardir oleh serangan teroris oleh peluru-peluru tajam itu mungkin di mata kita sebagai seorang manusia itu mengerikan," jelasnya.
Ia menambahkan, tetapi bagi mereka yang merasakan itu nikmat luar biasa. Bayangkan sampai kenikmatan itu mengalahkan kenikmatan surga, itu hadis shahih. Jadi mereka meminta kepada Allah untuk dikembalikan ke dunia. Agar merasakan lagi berpuluh-puluh kali momen ketika syahid. Karena mereka melihat karomah dan kenikmatan di situ luar biasa.
"Jadi kenapa mereka tidak terlalu sedih berkepanjangan seperti kita? Kalau kehilangan anak-anak kita bayangkan teman-teman bayangkan kalau anda seorang ibu, anda seorang ayah bayangkan kita membesarkan anak kita. Coba kita realisasikan ya, pikirkan antum merawat anak sejak kecil. Antum biaya sekolah, antum perhatikan nama anak-anak betapa rindu yang tidak bisa diobati. Kalau kita ditinggal anak kita sekolah kuliah di luar negeri bisa kembali lagi bisa dipeluk lagi bisa bertemu lagi," ucapnya.
Tetapi kata Husein anak yang sudah meninggal tidak bisa ditemukan, tidak bisa berkumpul lagi. Namun tidak mudah tetapi kalau kita punya keyakinan seperti ini masya Allah itu bisa dilalui dengan lebih memudah. Sahabat taala jadi banyak keutamaan menjadi para syuhada, itu harus menjadi orang yang ada dan itu menjadi ambisi kita semua.
"Ya Allah semoga aku nanti bisa Engkau berikan kemuliaan predikat sebagai seorang syahid Masya Allah. Saya berpegangan ketika saya mengatakan bahwa perang ini atau genosida ini akan berakhir dengan kemenangan warga Gaza. Itu landasannya selain memang pengalaman saya dua belas tahun tinggal di Gaza yang melihat berkali-kali agresi itu berakhir selalu berujung dengan kesepakatan genjatan senjata," tegasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, perlu diingat genjatan senjata memang diumumkan tapi baru akan terjadi tanggal 19 Januari atau hari Ahad depan. Karena sejak tadi malam ternyata serangan Zionis ini semakin brutal semakin menjadi-jadi. Sejauh ini belum 24 jam ini sudah hampir 80 korban jiwa terbunuh dibantai secara brutal secara sadis oleh serang-serangan udara Israel di berbagai tempat.
"Di rumah-rumah mereka ketika sedang tertidur di tempat-tempat pengungsian mereka yang sedang terjaga atau dalam aktivitas lain. Dan sebagian besar, mereka (warga Gaza) sedang merasakan euforia. Jadi bayangkan kita menempatkan posisi kita di tempat misalnya. Tujuh puluh atau delapan puluh nyawa yang terbunuh sejak tadi malam itu mereka yang sedang dilanda rasa gembira rasa bahagia mendengar kesepakatan genjatan senjata," tandasnya. [] Munamah