Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Rajab Momentum Meningkatkan Amal Saleh

Rabu, 15 Januari 2025 | 08:28 WIB Last Updated 2025-01-15T01:29:09Z
TintaSiyasi.id -- Di antara peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini adalah perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, yakni sebuah perjalanan spiritual yang menakjubkan. Dalam peristiwa ini, Rasulullah menerima perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu, sebuah kewajiban yang menjadi pilar utama dalam kehidupan umat Islam.

Selain itu, ada beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan Rajab. Di antaranya adalah Perang Tabuk pada tahun 9 H (630 M). Nabi Muhammad SAW memimpin pasukan kaum muslimin untuk menghadapi Kekaisaran Bizantium di Tabuk. Pembebasan Kota Mekah juga terjadi pada bulan mulia ini, yakni pada tahun 8 H (629 M). Nabi Muhammad dan pasukannya memasuki Mekah dan menghancurkan berhala-berhala di sekitar Ka'bah.

Perbanyak Amal Saleh di Bulan Mulia

Bulan Rajab adalah salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Kaum muslimin dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal saleh. Seharusnya kita menggunakan kesempatan ini untuk memperbanyak salat sunah, berpuasa, membaca Al-Qur'an, berzikir, dan beristighfar seraya menjauhi perbuatan maksiat.

Selain memperbanyak amal individu, salah satu amal yang sangat dianjurkan pada bulan ini adalah berdakwah, yakni mengajak manusia untuk menjalankan ajaran Islam secara kaffah (menyeluruh). Dakwah dilakukan dengan hikmah dan ahsan untuk mewujudkan kemuliaan umat. Dengan memperbaiki diri dan mengajak orang lain, umat Islam dapat bersama-sama membangun peradaban yang mulia. Dakwah adalah bentuk kasih sayang kepada sesama, karena kita mengajak kepada kebaikan dan surga yang telah dijanjikan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl ayat 125:
"ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن تَضِلُّ وَهُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اهْتَدَى"

Artinya:
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya, dan Dialah yang lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk."

Spirit Mengembalikan Kemuliaan Umat Islam

Sebagaimana kita tahu, peristiwa besar seperti penaklukan Baitul Maqdis (Yerusalem) terjadi pada bulan Rajab oleh Khalifah Umar bin Khattab. Baitul Maqdis berada di bawah kekuasaan kaum muslim selama kurang lebih 500 tahun. Peristiwa ini membawa dampak besar bagi kehidupan di sana, di mana pada masa itu kebebasan beragama dijamin oleh khalifah, bukan hanya untuk kaum muslimin, tetapi juga untuk Kristen dan Yahudi.

Sayangnya, setelah dibebaskan oleh Umar bin Khattab, Baitul Maqdis jatuh ke tangan Tentara Salib pada akhir abad ke-11 M. Hingga akhirnya, kota suci ini kembali ditaklukkan oleh Sultan Salahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1187 setelah kemenangan pasukannya dalam Pertempuran Hattin. Namun, kini Baitul Maqdis kembali dalam kondisi yang memprihatinkan, berada di bawah penjajahan dan genosida oleh entitas Yahudi laknatullah.

Umat Islam sejatinya adalah umat yang mulia, sebagaimana Allah SWT telah menetapkannya sebagai khairu ummah (umat terbaik). Namun, kemuliaan ini sekarang tidak tampak akibat krisis multidimensi yang melanda kaum muslim, mulai dari kemiskinan, konflik internal, hingga kelemahan politik. Salah satu bukti nyata adalah penjajahan yang terus berlangsung di Palestina. Kondisi ini melukai hati dan persatuan umat Islam di seluruh dunia.

Kembalikan Kemuliaan Umat dalam Bingkai Khilafah

Kemuliaan umat hanya akan terwujud apabila ajaran Islam diterapkan secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan. Islam tidak hanya mengatur hubungan individu dengan Allah melalui ibadah, tetapi juga mencakup aturan sosial, ekonomi, politik, hingga pemerintahan. Penerapan Islam secara kaffah hanya mungkin terlaksana dalam bingkai Khilafah Islamiyah, sistem kepemimpinan yang dirancang untuk menjalankan syariat Islam secara menyeluruh.

Oleh karena itu, umat Islam perlu disadarkan akan pentingnya kewajiban menegakkan Khilafah. Dengan tegaknya Khilafah, kehidupan Islam akan terwujud secara sempurna, membawa rahmat bagi seluruh alam, serta mengembalikan kemuliaan umat Islam sebagaimana dicontohkan pada masa kejayaan Islam di masa lalu.

Dakwah yang mengajak umat Islam untuk mengembalikan kejayaan kaum muslim bukanlah tugas yang dapat dikerjakan sendiri. Dibutuhkan sebuah kelompok dakwah yang solid sebagai wadah untuk mewujudkan tujuan mulia ini. Kelompok dakwah ideologis sangat diperlukan agar dakwah bisa berjalan sistematis dan terarah. Kelompok dakwah inilah yang akan memimpin umat menapaki jalan dakwah sesuai tuntunan Rasulullah SAW menuju tegaknya Khilafah 'ala minhajin nubuwwah, insyaallah.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Oleh: Umul Asminingrum, S.Pd.
Praktisi Pendidikan

Opini

×
Berita Terbaru Update