"Korupsi itu penyebab utamanya
(punca) karena hilangnya ketakwaan individu dan dan sistem yang tidak betul (rusak).
Sistem yang berdasarkan kepada ideologi kapitalis dengan berlandaskan pada manfaat," ujarnya dalam
program Kupas Tuntas Bersama Juru Bicara HTM, Rasuah Semakin Parah: Sebab dan
Solusi, Jumat (06/09/2024).
Ia menegaskan, ideologi kapitalis
sudah tertanam dalam pemikiran-pemikiran umat Islam, sehingga sistem itu
menjadikan individu tidak bertakwa, tidak takut kepada Allah Swt. “Sehingga berani melanggar hukum-hukum Allah Swt.
Karena ada sistem yang mengatur seperti itu, yang kecenderungan orang mengambil
manfaat. Jadi kesempatan itu senantiasa terbuka,” ungkapnya.
Ustaz Abdul Hakim memberikan
contoh, "Saya orang yang meluluskan semua ini. Anda mengajukan satu proyek
dan minta untuk meluluskan pada saya. Saya mau berikan pada anda atau kepada orang lain ke, maka itu hak saya. Itulah
yang membuka ruang kepada rasuah," tegasnya.
“Sistem itu berorientasi pada kemaslahatan,
bukan halal dan haram. Jika cara berpikirnya halal dan haram dan untuk mendapat
keridaan Allah Swt. itu berbeda sekali,” tuturnya.
"Sebesar apa pun keuntungan dan
kemaslahatan yang didapat, jika haram, maka dia tidak akan mengambilnya,"
imbuhnya.
Ia pun memungkasi pernyataannya, “Jadi
sistem itu perlu diubah. Kalau sistem dalam Islam, bagaimana pun kepala negara mau melantik para pejabatnya, bahkan
sejak awal pengangkatannya, kepala negara akan menunjuk individu yang paling
bertakwa, paling baik, dinasihati, diperingatkan, dan nuansa dakwah yang sentiasa
ada untuk memperingatkan. Insyaallah dia akan menjadi pencegah kepada individu
untuk tidak mengambil rasuah.”[] Hidayah Muhammad