Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pengamat Ungkap Adanya Izin Impor Barang dari Israel ke Indonesia

Sabtu, 04 Januari 2025 | 17:50 WIB Last Updated 2025-01-04T10:51:00Z
TintaSiyasi.id -- Pakar Hubungan Internasional dari Geopolitical Institute Hasbi Aswar, Ph.D. mengungkapkan ternyata di Indonesia membolehkan impor barang dari Israel masuk ke Indonesia.

"Di tengah koar-koar retorika Indonesia yang sangat tegas terhadap Israel baik pidato-pidato waktu itu termasuk juga di PBB ternyata di Indonesia membolehkan dan mengizinkan adanya impor barang masuk ke Indonesia dari Israel. Berati ada sikap mendua. Ini bukan hal yang baru," ungkapnya di kanal YouTube UIY bertajuk Refleksi Akhir Tahun 2024 dan Masa Depan Umat Islam, Rabu (31/12/2024).

Ia mengatalan kurang lebih sama bahkan sekarang kecendrungannya upaya negara-negara makin minim. Suara-suara jarang terdengar, bahkan yang terjadi kalau misalnya beberapa berita bulan terakhir di Indonesia sendiri peningkatan barang impor dari Israel ke Indonesia, ini menurut data BPS (badan pusat Statistik) di Indonesia.

"Hal yang sama Turki, sehingga Turki banyak di demo oleh aktivis-aktivis di Turki. Turki diduga kuat masih mensuplai atau setidaknya memberikan wilayahnya menjadi jalur impor minyak Israel dari wilayah laut kasbia atau di wilayah Azerbaijan di wilayah Utara Turki," ungkapnya.

Ia mengatakan, dan kalau dilihat peta dari jalur minyak itu memang harus melalui Turki. Dan konon kabarnya sekitar empat puluh persen kebutuhan minyak Zionis Israel itu melalui Turki. Dan itu tidak disentuh sama sekali. 

"Disisi lain Turki itu tidak melarang melukakan pemutusan hubungan secara ekonomi, tetapi tidak melarang perusahaan-perusahaan bekerja sama dengan Israel secara ekonomi tetapi melalui pihak ke tiga. Ini kan juga sikap mendua sama saja," singgungnya.

Kondisi Palestina

"Terkait dengan isu Palestina sejak 2023 Oktober sampai sekarang, tidak ada hal yang berubah secara positif. Blokade tetap terjadi yang pertama. Sehingga anak-anak kelaparan, kemudian kekurangan gizi menderita penyakit kulit, penyakit yang berkaitan dengan pencernaan," paparnya.

Ia menambahkan, sampai hari ini sudah empat puluh lima ribu lebih yang meninggal dunia dengan sia-sia. Dan rezim-rezim Muslim sedunia itu hanya menjadi penonton. Selama ini apa yang terjadi di Gaza itu sering disebut sebagai sebuah aksi genosida.

"Genosida pertama kali dunia yang dipertontonkan live di televisi, termasuk di media-media itu. Kemudian infrastruktur sudah lebih delapan puluh persen yang rusak. Beberapa hari yang lalu kita membaca lagi berita, satu-satunya rumah sakit di Gaza diserbu Zionis dan kemudian kepala rumah sakitnya ditangkap kemudian ada beberapa staf medis yang dibakar oleh aparat rezim Zionis," katanya.

Di sisi yang lain misalnya Ia membeberkan, beberapa Minggu terakhir otoritas Palestina atau palestenian authority di tepi Barat malah bekerja sama dengan Israel untuk meredam upaya munculnya perlawanan atau dukungan kelompok-kelompok pejuang di tepi Barat terhadap Israel.

"Dalihnya katanya itu untuk Israel supaya tidak memperluas sampai ke tepi Barat. Tetapi sebenarnya ini adalah argumen yang sangat lemah dan memperlihatkan bahwa pemerintahan tepi Barat justru bekerja sama dengan Israel, beberapa informasi menunjukkan itu," ungkapnya.

Menurutnya, kalau memang pemerintahan tepi Barat memang ingin melindungi umat Islam yang ada di Palestina atau di Barat gitu harusnya mereka tidak mungkin membiarkan perluasan rumah terus-menerus dilakukan buldoser rumah-rumah Muslim di Tepi Barat itu.Tetapi kan ternyata mereka tidak melakukan apa-apa. 

"Sehingga logika yang kita pahami mereka bekerjasama dengan Israel gitu. Pemerintahan di Tepi Barat itulah mengapa warga Palestina secara umum termasuk di Tepi Barat itu mereka lebih simpati kepada para pejuang di Gaza termasuk hamassadi Al-Qassam dan kawan-kawan daripada Fatah atau penguasa otoritas sekarang yang berkuasa," tandasnya. [] Munamah

Opini

×
Berita Terbaru Update