TintaSiyasi.id Sobat, orang yang pertama kali dipanggil oleh Allah di Surga adalah orang yang paling kerap bersyukur kepada Allah, baik dalam keadaan sempit maupun lapang.
Pernyataan ini sangat relevan dengan konsep syukur dalam Islam, yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah Swt. Orang yang senantiasa bersyukur kepada Allah, baik dalam keadaan sempit maupun lapang, menunjukkan keimanan yang kokoh dan ketundukkan yang tulus kepada-Nya.
Kedudukan Orang yang Bersyukur dalam Islam
1. Dipanggil Pertama Kali di Surga:
● Syukur adalah salah satu bentuk ibadah hati yang paling mulia. Orang yang paling sering bersyukur menunjukkan bahwa ia menyadari sepenuhnya rahmat dan karunia Allah dalam setiap keadaan.
● Dalam sebuah riwayat, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Yang pertama kali dipanggil untuk masuk surga adalah orang-orang yang selalu memuji Allah dalam setiap keadaan."
(HR. Tirmidzi).
2. Syukur dalam Keadaan Lapang dan Sempit:
● Dalam Kelapangan: Orang yang bersyukur dalam kelapangan menunjukkan bahwa ia tidak lalai atau sombong karena nikmat yang dimilikinya. Sebaliknya, ia menggunakan nikmat tersebut untuk mendekat kepada Allah.
● Dalam Kesempitan: Bersyukur saat kesempitan adalah tanda keimanan yang luar biasa karena ia tetap mengingat Allah di tengah ujian dan kesulitan.
3. Syukur Menjadi Sebab Ditambahnya Nikmat:
o Allah Swt berfirman:
"Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu; tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
(QS. Ibrahim: 7).
Bagaimana Menjadi Orang yang Bersyukur dalam Setiap Keadaan?
1. Menyadari Segala Sesuatu Adalah Nikmat:
● Syukur dimulai dengan pengakuan bahwa segala sesuatu, baik yang menyenangkan maupun yang tampak sulit, adalah bagian dari rencana Allah yang terbaik.
2. Memuji Allah dengan Lisan:
● Sering mengucapkan Alhamdulillah dan dzikir lainnya untuk memuji Allah dalam keadaan apa pun.
3. Menggunakan Nikmat dengan Benar:
● Bersyukur tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan perbuatan, yaitu menggunakan nikmat untuk kebaikan dan amal saleh.
4. Melatih Kesabaran dan Tawakal:
● Bersyukur di tengah kesulitan membutuhkan kesabaran dan keyakinan bahwa Allah tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan seorang hamba.
Hikmah Syukur yang Konsisten
• Menguatkan Iman: Orang yang bersyukur tidak mudah goyah oleh ujian hidup.
• Mengundang Rahmat Allah: Syukur adalah salah satu jalan untuk mendapatkan keberkahan dan cinta Allah.
• Dianugerahi Surga: Orang yang bersyukur akan mendapatkan balasan tertinggi dari Allah, yaitu surga-Nya.
Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa bersyukur dalam setiap keadaan dan dipanggil pertama kali untuk masuk surga. آمين يا رب العالمين
Keadaan orang yang Bersyukur
Keadaan orang yang bersyukur mencerminkan keimanan, kesadaran akan nikmat Allah, dan penerimaan penuh terhadap ketetapan-Nya. Dalam Islam, orang yang bersyukur memiliki beberapa ciri yang dapat dikenali dari sikap, ucapan, dan perbuatannya. Berikut adalah penjelasan mengenai keadaan orang yang bersyukur:
1. Keimanan yang Kokoh
• Orang yang bersyukur memiliki keyakinan kuat bahwa semua nikmat berasal dari Allah. Ia menyadari bahwa tidak ada pemberian selain dari kehendak dan rahmat Allah.
• Mereka selalu mengingat firman Allah:
"Dan apa saja nikmat yang ada padamu, maka dari Allah-lah (datangnya)."
(QS. An-Nahl: 53).
2. Mengakui Nikmat Allah dengan Hati
• Orang yang bersyukur senantiasa merenungkan nikmat yang telah Allah berikan, baik yang besar maupun yang kecil, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Hatinya penuh dengan rasa terima kasih kepada Allah.
3. Memuji Allah dengan Lisan
• Mereka sering mengucapkan "Alhamdulillah" dalam berbagai keadaan, baik saat menerima nikmat maupun ketika menghadapi kesulitan. Ucapannya penuh penghargaan kepada Allah, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
"Ucapan yang paling disukai oleh Allah adalah ‘Alhamdulillah’." (HR. Muslim).
4. Menggunakan Nikmat untuk Ketaatan
• Syukur sejati tidak hanya di hati dan lisan, tetapi juga tercermin dalam perbuatan. Orang yang bersyukur memanfaatkan nikmat Allah untuk hal-hal yang diridhai-Nya, seperti:
o Menggunakan harta untuk sedekah
o Memanfaatkan ilmu untuk mengajar dan menyebarkan kebaikan
o Menjaga kesehatan dengan ibadah dan amal baik
5. Bersabar dalam Kesempitan
• Orang yang bersyukur tidak hanya bersyukur dalam kelapangan, tetapi juga dalam kesempitan. Mereka memahami bahwa ujian adalah bagian dari kasih sayang Allah, sehingga tetap memuji Allah dan menerima takdir-Nya.
• Sebagaimana dalam hadits:
"Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin, segala urusannya adalah baik baginya. Jika mendapat nikmat, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ditimpa musibah, ia bersabar, dan itu juga baik baginya."
(HR. Muslim).
6. Menjauhkan Diri dari Sifat Kufur Nikmat
• Orang yang bersyukur selalu berhati-hati agar tidak mengingkari nikmat Allah, baik dengan perbuatan, ucapan, maupun hatinya. Ia menjauhkan diri dari kelalaian, kesombongan, dan pemakaian nikmat untuk kemaksiatan.
7. Berharap Tambahan Nikmat dengan Syukur
• Allah menjanjikan tambahan nikmat bagi orang yang bersyukur, sebagaimana firman-Nya:
"Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu."
(QS. Ibrahim: 7).
• Orang yang bersyukur hidup dengan optimisme dan keyakinan bahwa Allah akan terus melimpahkan rahmat-Nya.
Hikmah Keadaan Orang yang Bersyukur
1. Hati yang Tenang: Orang yang bersyukur selalu merasa cukup dan tidak mudah gelisah.
2. Mendapat Ridha Allah: Syukur adalah jalan menuju cinta dan keridhaan Allah.
3. Husnul Khatimah: Dengan syukur, seseorang senantiasa menjaga amalnya dalam kebaikan hingga akhir hayat.
Semoga kita termasuk dalam golongan hamba yang bersyukur di setiap keadaan. آمين يا رب العالمين
Dr Nasrul Syarif M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo