TintaSiyasi.id -- Pembunuhan yang dilakukan remaja semakin marak terjadi. Baru-baru ini Warga Perumahan Made Great Residence, Desa Made, Lamongan, digegerkan dengan penemuan jasad membusuk di sebuah warung kopi yang sudah lama tutup, pada Rabu (15/1/2025).
Jasad yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan ini terungkap sebagai korban pembunuhan dan pelakunya tak lain adalah teman korban sendiri. Motif pembunuhan pelajar oleh pelajar ini lantaran adanya penolakan cinta yang memicu pelaku melakukan kekerasan hingga menghilangkan nyawa korban.(KOMPAS.com)
Bukan itu saja, seorang remaja perempuan berinisial PW (18) juga ditemukan tewas dengan sejumlah luka tikaman di persawahan, Dusun Bontocinde, Desa Panakukang, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Selasa (21/1/2025) pagi. Pembunuhan dilakukan oleh pacar korban. Hal tersebut terjadi lantaran pelaku merasa sakit hati karena si korban terus mendesak dan sempat menemui keluarga si pelaku untuk segera menikahkan si korban dengan pelaku karena korban tengah hamil. (Tribunnews.com)
Terjadinya aktifitas kriminal dikalangan remaja bukan tanpa sebab. Ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Mulai dari lemahnya kontrol emosi, minimnya pendidikan moral di lingkungan sekolah akibat kurikulum yang fokus pada nilai dan angka, serta pengabaian terhadap kesehatan mental di kalangan remaja. Disisi lain lingkungan sosial yang kurang suportif dan langkanya support system dari orang terdekat atau keluarga turut berkontribusi memperburuk kondisi ini. Demikian juga media yang hari ini dianggap telah menjadi "guru" bagi generasi yang rendah literasi menjadi sebab rusaknya mental generasi. Berbagai kondisi yang melingkupi ini adalah buah dari kehidupan yang diatur dengan sistem sekuler kapitalisme.
Asas sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan telah membuat masyarakat semakin jauh dari agama, sehingga sulit membedakan mana halal dan haram semua dilabrak tanpa aturan. Di sisi lain, kapitalisme dengan standar kebahagiaannya hanya diukur dari materi yakni ketika semua keinginan telah terpenuhi. Hingga untuk memenuhi semua tak jarang menghalalkan segala cara, termasuk dalam hal pelampiasan emosi bersandar pada hawa nafsu.
Inilah potret buram generasi hari ini. Berbagai persoalan generasi jelas membutuhkan sistem yang mampu memberikan solusi komprehensif di tengah umat serta memahami betul potensi manusia itu sendiri yang datang dari zat yang maha mengetahui yakni sistem Islam.
Islam menjadikan pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis melainkan juga pada pembentukan akhlak mulia, pengendalian diri, dan pemahaman yang benar terhadap hubungan antar manusia melalui pendidikan yang berkualitas berbasis aqidah Islam yang bertujuan membentuk kepribadian Islam. Sebab, negara juga punya peran besar untuk menjaga pola pikir generasi. Sistem pendidikan Islam yang diterapkan oleh negara tentu memberi dampak besar bagi pola pikir dan pola sikap pelajar, kurikulum berbasis akidah Islam tentu mampu menjaga mental generasi sejak dini.
Selain itu, Islam juga memiliki aturan yang jelas terkait pergaulan antara laki-laki dan perempuan tujuannya tentu mencegah timbulnya fitnah dan perilaku yang melampaui batas. Sistem sosial Islam akan menjaga pergaulan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan aturan ini, hubungan remaja laki-laki dan perempuan diarahkan agar tetap dalam batas yang wajar yakni bertujuan mencegah terjadinya hubungan yang merusak moral atau memicu konflik emosional.
Dengan dukungan penerapan syariat Islam oleh negara dalam berbagai bidang lainnya seperti di bidang pendidikan, kesehatan dll, tentu kasus tragis seperti ini dapat dicegah sejak dini dari akar permasalahannya. Sehingga generasi muda, tidak lagi menghabiskan waktunya untuk trial and error untuk sesuatu yang akan disesalinya. Pelajar dapat mengoptimalkan potensinya untuk kebaikan dan amal shalih, sehingga menjadi generasi hebat taat syariat dan paham ilmu yang dipelajari. Seperti inilah kondisi ketika sistem Islam diterapkan oleh sebuah negara. Jaminan melahirkan generasi yang bermental baja, beriman dan bertakwa merupakan sebuah keniscayaan.Wallahu'alam Bishowab
Oleh: Murni Supirman
Aktivis Muslimah