TintaSiyasi.id -- Bulan Rajab adalah salah satu bulan haram dalam penanggalan Hijriah. Bulan yang memiliki banyak keutamaan dan kemuliaan. Oleh sebab itu, seluruh umat Islam diperintahkan untuk memperbanyak amalan-amalan saleh di bulan ini.
Salah satu amalan saleh yang utama di bulan mulia ini adalah melakukan aktivitas dakwah dalam rangka membangun kesadaran umum di tengah-tengah umat agar terwujud kembali kemuliaan Islam dan kaum Muslim dengan mengajak umat untuk kembali melanjutkan kehidupan Islam.
Hari ini, potret umat Islam sebagai umat terbaik belum terwujud. Umat Islam justru tengah menghadapi berbagai problematika yang sangat kompleks, seperti krisis multidimensi yang berkepanjangan, termasuk genosida yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap rakyat Palestina, yang masih terus berlangsung hingga saat ini.
Zionis Israel terus membombardir Gaza Utara. Media pemerintah di Gaza menyatakan bahwa setelah lebih dari 80 hari agresi tanpa henti terhadap Gaza Utara, jumlah korban telah melampaui 4.800 orang, termasuk yang hilang, lebih dari 12.500 terluka, dan lebih dari 1.900 orang ditahan.
Hari ini, nyawa dan darah kaum Muslim begitu tidak berharga. Setiap hari selalu saja ada darah yang tertumpah, sementara tak seorang pemimpin pun yang membela. Penjajahan ini tidak akan pernah berhenti kecuali dengan adanya kekuatan militer. Oleh karena itu, kita memiliki kewajiban untuk menyadarkan umat dan para militernya agar segera bangkit memenuhi seruan membebaskan Palestina dengan jihad fisabilillah.
Sejatinya, yang terjadi di Palestina adalah perang ideologi dan akidah antara kaum Muslim dan kaum kafir, bukan konflik sejarah, geografi, maupun teritorial. Ini bermula ketika kemuliaan umat Islam tercabut dari akarnya, yaitu sejak 3 Maret 1924, awal runtuhnya Daulah Khilafah Islamiyah di tangan Musthafa Kamal Attaturk, laknatullah.
Walhasil, kemuliaan Islam hanya akan terwujud kembali ketika syariat Islam diterapkan secara kaffah di muka bumi ini, serta dengan mengembalikan institusi negara Islam, yaitu Daulah Khilafah Islamiyah.
Kaum Muslim harus menyadari betapa terpuruknya kondisi umat Islam hari ini. Dengan ideologi kapitalisme, kafir penjajah berhasil memecah belah persatuan umat Islam. Saatnya umat Islam memiliki agenda sendiri di bulan Rajab ini, yaitu aktivitas menyatukan persepsi umat Islam tentang betapa pentingnya menegakkan kembali Khilafah Islamiyah, karena tegaknya Khilafah adalah perintah Allah dan Rasul-Nya.
Dalam kitab Nizhamul Al-Hukmi karya Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani, seorang mujahid mutlak abad ini mengatakan bahwa mendirikan negara (Khilafah) adalah fardu kifayah, fardu bagi seluruh kaum Muslim. Ini merupakan sesuatu yang pasti dan tidak ada pilihan dalam rangka menegakkannya. Mengabaikan pelaksanaannya merupakan kemaksiatan yang paling besar, dan Allah akan mengazab dengan azab yang amat pedih.
Namun, umat membutuhkan keberadaan sebuah kelompok dakwah Islam ideologis agar tujuan mulia ini dapat segera terwujud. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 104:
"Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar."
Kelompok dakwah ideologis inilah yang akan memimpin umat untuk menapaki jalan dakwah sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Sebagaimana Rasulullah berhasil membangun Daulah Khilafah Islamiyah pertama kali di Kota Madinah.
Saatnya menyongsong kabar gembira dari Allah SWT dan Rasulullah SAW, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Bazzar:
"Kemudian akan kembali Khilafah yang mengikuti minhaj kenabian."
Dunia membutuhkan Islam, karena Islam bukan sekadar agama, tetapi sebuah ideologi yang sahih yang memancarkan sistem hidup yang sempurna dan menyeluruh. Sistem ini berasal dari Sang Pencipta dunia.
Di bulan Rajab ini, mari kita jadikan momentum untuk menyatukan umat Islam seluruh dunia dan mengembalikan kemuliaan Islam serta kaum Muslim dengan cara bergabung bersama kelompok ideologis guna menegakkan kembali Daulah Khilafah Islamiyah.
Wallahu a'lam bish-shawab.
Oleh: Siti Rahmah
Aktivis Muslimah