Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Menghentikan Penderitaan Anak Gaza, Butuh Tentara dan Negara

Rabu, 15 Januari 2025 | 08:00 WIB Last Updated 2025-01-15T01:01:14Z
TintaSiyasi.id -- Memasuki bulan Rajab umat Islam di seluruh penjuru dunia ikut bergembira. Melantunkan do’a agar sampai kepada bulan yang dirindukan yaitu Ramadhan. Di bulan ini juga, banyak yang memperingati peristiwa Isra Mi’raj dengan berbagai kegiatan. Namun bagaimana  umat Islam mengingat apa yang sedang terjadi di tanah Masjidil Aqsha?

Kondisi Gaza Semakin Mengenaskan

Sungguh menyayat hati melihat kondisi  Palestina semakin mengenaskan. Saudara kita disana berusaha bertahan di tengah gempuran. Tidak hanya itu, mereka juga harus menahan lapar dan dingin yang membekukan. Anak-anak tidak lagi mendapat pendidikan bahkan layanan kesehatan yang dibutuhkan. 

Lebih dari satu tahun, sejak 7 Oktober 2023 telah banyak warga Palestina  yang menjadi korban. Lebih dari 45.200 orang tewas dan 14.500 diantaranya  adalah anak Palestina. Hingga kini 90% warga Palestina sudah mengungsi dan meninggalkan tempat tinggalnya. 

Israel terus menjajah dan  melakukan penyerangan. Merampas jengkal demi jengkal tempat hidup kaum muslim, melakukan pembunuhan masal, melakukan pelecehan, serta merusak fasilitas pendidikan dan kesehatan dengan ledakan tak berkesudahan. Tanpa rasa kemanusiaan mereka melakukan kejahatan genosida dengan mengkambinghitamkan kelompok Hammas yang senantiasa melakukan perlawanan.

Sudah sangat lama umat Islam berjuang mempertahankan tanah yang diberkahi, tanah para nabi. Berbagai upaya dilakukan untuk mengusir zionis yahudi sebagai penjajah hakiki. Sedangkan dunia hanya bisa berharap perdamaian, melakukan kecaman, atau sekadar memberi bantuan barang. 

Mustahil berharap kepada kebijakan internasional

Meskipun Mahkamah Internasional  telah menurunkan perintah penahanan kepada pimpinan Israel Benjamin Netanyahu, namun nampaknya penjajah ini kebal hukum. Bagaimana tidak negara adidaya saat ini jelas-jelas sebagai biang keladi kerusuhan. Banyaknya negara yang mengecam, tetap tidak membuat mereka bergeming. Umat muslim palestina terus dihabisi, diteror, bahkan pintu bantuan di tutup rapat. 

Dengan begitu sangat miris jika masih ada yang berharap keadilan pada hukum internasional. Karena Israel, Amerika, dan sekutunya tidak akan membiarkan kemenangan berada di tangan umat Islam. Yang ada adalah kebangkitan Islam terus dihadang dan pemikiran umat Islam diracuni dengan moderasi dan nasionalis. Karena kebangkitan Islam merupakan ancaman dan keruntuhan kapitalisme. Maka pada dasarnya ini adalah arahan Barat (pengusung kapitalisme)  agar tetap mencengkeramkan ideologi dan kekuasaannya. 

Terkadang isu Palestina hanya menjadi bahan  untuk pencitraan. Ada juga yang memandangnya hanya sebagai kejahatan kemanusiaan. Bahkan, ada yang menawarkan dan menganggap solusi 2 negara sebagai langkah menyelamatkan Palestina. Berdamai dan saling berbagi disebut sebagai solusi. Ini sama saja menyerahkan kehormatan ke tangan penjajah. Atau seperti hidup bersama dengan pencuri di rumah sendiri. 

Pembebasan membutuhkan Persatuan

Tidak akan ada keadilan dalam sistem Kapitalisme. Ideologi Islam tidak bisa berdampingan dengan ideologi lainnya. Kebenaran dan kerusakan tidak bisa dicampurkan. Maka mustahil penjajah ingin rugi apalagi memberikan kemerdekaan. Paling tidak mereka akan mencari aman dan tetap mendapat keuntungan sampai mendapat kesempatan untuk menguasai semua.

Maka sudah seharusnya umat muslim punya agenda sendiri. Diperlukan persatuan, baik perasaan, pemikiran, maupun aturan, dalam rangka mewujudkan kebangkitan Islam. Para pemuda harus bangkit dan bergerak untuk membebaskan Palestina dan negeri muslim lainnya dari penjajahan. 

Harus ada kepemimpinan Islam untuk menyatukan seluruh negeri-negeri muslim. Oleh karena penjajahan yang dilakukan Yahudi Israel hanya bisa dihentikan dengan jihad.  Hanya saja visi ini bisa terwujud dengan mengangkat seorang  khalifah, penguasa dalam Khilafah (Negara Islam). 

Seorang Khalifah akan menerapkan politik dalam negeri dan luar negeri berlandaskan syariat Islam. Pemimpin yang menerapkan Islam secara total akan menggerakkan pasukan jihad dan membebaskan negeri-negeri dari penjajahan. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya imam/Khalifah adalah perisai, orang-orang berperang di belakangnya dan menjadikannya pelindung.” (HR Muslim). 

Dengan demikian nagara yang menerapkan Islam Kaffah harus segera diwujudkan. Negara akan memberi keadilan baik kepada muslim maupun tidak muslim. Negara juga akan memberi hak sebagaimana mestinya kepada seluruh warganya. Maka hanya Daulah Islam/ Khilafah yang dapat menyelamatkan anak-anak Palestina dan menghapuskan penjajahan.  Wallahua’lam.

Oleh: Qurotul Ain
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update