TintaSiyasi.id -- Rasulullah Saw. bersabda, "Aku tinggalkan untuk kalian dua pemberi nasihat; yang berbicara dan yang diam." Pemberi nasihat yang berbicara adalah Al-Quran, sedangkan yang diam adalah kematian.
Hadis tersebut merupakan peringatan dari Rasulullah Muhammad Saw. tentang pentingnya memperhatikan dua hal yang dapat memberikan nasihat kepada kita, yaitu Al-Quran dan kematian.
Al-Quran sebagai Pemberi Nasihat yang Berbicara
Al-Quran merupakan kitab suci yang berisi firman Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Al-Quran berisi petunjuk, nasihat, dan peringatan bagi manusia agar mereka dapat menjalani hidup yang benar dan diridhai oleh Allah Swt.
Kematian sebagai Pemberi Nasihat yang Diam
Kematian merupakan suatu kepastian yang akan dialami oleh setiap manusia. Kematian dapat memberikan nasihat kepada kita tentang pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dengan cara menjalani hidup yang benar dan beriman.
Pelajaran dari Hadis tersebut
Hadits tersebut mengajarkan kita beberapa pelajaran, antara lain:
1. Pentingnya memperhatikan Al-Quran sebagai sumber petunjuk dan nasihat.
2. Pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dengan cara menjalani hidup yang benar dan beriman.
3. Pentingnya memahami bahwa kematian dapat memberikan nasihat kepada kita tentang pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian.
Dengan memperhatikan hadis tersebut, kita dapat meningkatkan kesadaran kita tentang pentingnya memperhatikan Al-Quran dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian.
Rasulullah Saw. memberikan nasihat kepada kita, "Sholatlah seperti sholatnya orang yang akan berpisah (dengan dunia)."
Nasihat yang diberikan Rasulullah Saw. tersebut sangat mendalam dan memiliki makna yang sangat penting. Berikut beberapa makna dan pelajaran yang dapat diambil dari nasihat tersebut:
Makna Nasihat Rasulullah Saw.
1. Kesadaran akan Kematian: Nasihat tersebut mengingatkan kita bahwa kita semua akan berpisah dengan dunia ini suatu hari nanti. Oleh karena itu, kita harus selalu siap dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian.
2. Kualitas Sholat: Nasihat tersebut juga mengingatkan kita tentang pentingnya kualitas sholat. Sholat bukan sekadar ritual, tetapi harus dilakukan dengan penuh kesadaran, khusyuk, dan tawadhu.
3. Kesadaran akan Akhirat: Nasihat tersebut juga mengingatkan kita tentang pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi akhirat. Kita harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas ibadah kita dan mempersiapkan diri untuk menghadapi hari akhir.
Pelajaran yang Dapat Diambil
1. Persiapkan Diri untuk Menghadapi Kematian: Kita harus selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dengan cara meningkatkan kualitas ibadah kita dan mempersiapkan diri untuk menghadapi akhirat.
2. Tingkatkan Kualitas Sholat: Kita harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas sholat kita dengan cara memperhatikan kesadaran, khusyuk, dan tawadhu dalam sholat.
3. Fokus pada Akhirat: Kita harus selalu memfokuskan diri pada akhirat dan mempersiapkan diri untuk menghadapi hari akhir dengan cara meningkatkan kualitas ibadah kita dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian.
Masya Allah Laa Quwwata illa billah.
Dr. Nasrul Syarif M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo