Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Lindungi Generasi dengan Sistem Islam Kaffah

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:49 WIB Last Updated 2025-01-30T06:49:14Z

TintaSiyasi.id -- Cinta ditolak, nyawa melayang. Sungguh miris melihat moral remaja kita saat ini. Baru-baru ini seorang pelajar berinisial VPR (16), asal Desa Banjarejo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan menjadi korban pembunuhan. Pelaku, yang ternyata adalah teman korban, diidentifikasi sebagai AI (16), warga Kecamatan Made, Lamongan. Motif pembunuhan itu ternyata berawal dari penolakan cinta. (Kompas.com, 17/1/2024)

Melihat kondisi moral remaja kita saat ini sangat jauh di luar batas kewajaran. Pergeseran pola pikir dari masa ke masa telah mengalami perubahan. Masa remaja yang seharusnya menjadi masa keemasan untuk belajar dan membangun masa depan, kini beralih pada kondisi remaja yang disibukkan untuk membahas asmara dan menjalin kisah cinta yang membangkitkan syahwat, sehingga para remaja melewati kesempatan keemasannya untuk menjadi agen perubahan dengan sia-sia. Maka timbullah penyakit mental yang merasuki jiwa para pemuda akibat kisah percintaan yang membuat mereka stres, bunuh diri, malas, hingga lemahnya kontrol emosi, minimnya pendidikan moral, dan ditambah lingkungan sosial yang mendukung terjadinya kerusakan dalam pergaulan remaja sehingga memperburuk kondisi ini.

Semua kondisi buruk ini akibat penerapan kapitalisme dan sekularisme yang menciptakan dan mengarahkan pada kebebasan individu untuk melakukan apa saja hingga kebablasan dengan bertindak membunuh. Sekularisme membuat para pemuda jauh dari iman dan pemahaman Islam sehingga mereka bertindak keji. Kasus ini pun bukan baru pertama kali bahkan sudah berkali-kali. Kesehatan mental remaja yang sudah sangat rusak sehingga merusak tatanan masa depan. Generasi emas, generasi agent of change tidak lagi dimiliki oleh generasi kita saat ini dalam naungan kapitalisme sekularisme.

Kapitalisme sekularisme telah merusak tatanan kehidupan masyarakat secara keseluruhan termasuk tata pergaulan. Kehidupan remaja yang diselimuti dengan percintaan yang diharamkan dan dirusak oleh sekularisme. Untuk memperbaiki ini semua harus secara keseluruhan. Tidak hanya dari tata pergaulan saja namun seluruh aspek kehidupan. Kapitalisme sekularisme tidak mampu menciptakan kehidupan yang baik bahkan kapitalisme sekularisme adalah biang segala kerusakan yang ada. Saat nya kita mengambil sistem kehidupan terbaik yang berasal dari Allah SWT, itulah sistem Islam kaffah dalam naungan khilafah.

Khilafah akan menyelesaikan problem kompleks ini secara menyeluruh. Dimulai dari sistem pendidikan hingga tata pergaulan. Pendidikan dalam Islam tidak hanya berfokus pada aspek akademis semata, tetapi juga pada pembentukan akhlak mulia, pengendalian diri, dan pemahaman yang benar terhadap hubungan antar manusia, atau dengan kata lain membentuk kepribadian Islam.
Islam memiliki aturan yang jelas terkait tata pergaulan laki-laki dan perempuan untuk mencegah timbulnya perilaku yang melampaui batas. Sistem sosial Islam akan menjaga pergaulan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan aturan ini, hubungan remaja laki-laki dan perempuan diarahkan atas dasar halal haram. 

Dengan dukungan penerapan syariat Islam dalam berbagai aspek lainnya secara menyeluruh kasus tragis seperti ini tidak akan terjadi. Sistem sanksi Islam akan menerapakan hukum qishash sebagaimana dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 178 tentang kewajiban penerapan sanksi qishash bagi pembunuh. Dengan penerapan sanksi yang tegas sesuai tuntunan dari Allah SWT maka tidak akan terjadi kasus pembunuhan yang berulang-ulang.

Maka, jika Islam secara kaffah diterapkan dalam kehidupan. Maka kehidupan kita akan baik dan penuh dengan keberkahan. Sudah saatnya kita menerapkan aturan yang baik dan akan membawa beribu kebaikan bagi kehidupan di dunia dan akhirat.

Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Fitriani
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update