TintaSiyasi.id -- Khadim Ma'had Syaraful Haramain Kiai Hafidz Abdurrahman, M.A., mengatakan bahwa fenomena kebakaran di AS memang sudah menjadi fenomena alam hampir setiap tahun. "Tetapi, mengapa fenomena kebakaran yang terjadi di Los Angeles ini menarik perhatian dunia?," tanyanya, di akun Instagram miliknya har.030324, bertajuk Pelajaran Berharga dari Kebakaran Di Los Angeles, "Inilah Dunia", Ahad (12/1/2025).
Ia menyebutkan, ada banyak faktor. Pertama, karena ini adalah wilayah AS yang dianggap memiliki kemakmuran di atas rata-rata, karena di sana tinggal para pesohor.
Kedua, wilayahnya juga sangat bagus, dan luar biasa. Mulai dari gunung, perbukitan, sampai pantai dan pemandangan alam yang luar biasa. Ketiga, di sinilah Hollywood berada.
Keempat, pengaruh wilayah ini ke seluruh dunia, terutama dalam kasus yang mutakhir, genosida di Gaza, dimana bintang-bintang Hollywood umumnya menjadi pendukung genosida.
Menurutnya, wajar jika umat Islam di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia, yang begitu luar biasa perasaan dan perhatiannya terhadap fenomena ini.
"Tetapi, pelajaran yang paling berharga bagi kita adalah bahwa inilah dunia yang fana. Semuanya akan ada akhirnya, bahkan hilang tak bersisa. Jika kita hidup seperti mereka mengejar dunia, maka pasti akan stres, ketika dunia yang kita kumpulkan akhirnya hilang sekejap mata," jelasnya.
Pelajaran berharga kedua, ia katakan, dunia yang sebentar dan sementara ini mestinya harus dikonversi menjadi bekal ke akhirat. Karena pada dasarnya semuanya itu amanah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Manusia hanya mendapatkan titipan dari-Nya.
"Ketika Dia memintanya untuk membantu fakir miskin, duafa' atau dakwah dan perjuangan, maka kita pun dengan lapang dada memberikannya. Begitu juga ketika Dia mengambilnya saat kita ditimpa musibah, sebagaimana yang saat ini menimpa penduduk Los Angeles, maka kita pun rela menyerahkannya. Karena semuanya itu adalah milik-Nya," retorisnya.
Ia menegaskan, begitulah. Inilah dunia. "Di dunia, jangan pernah membayangkan apa yang kita genggam akan selamanya ada di tangan kita. Karena semuanya bukan milik kita. Tapi, milik-Nya. Dengan begitu kita akan merasa ringan, saat kehilangan apa yang ada dalam genggaman kita," imbuhnya.
"Kita juga tidak akan kecewa, ketika ada peluang yang bisa kita dapatkan akhirnya lepas dari tangan kita? Karena kita sadar, inilah dunia. Semuanya tak ada yang pasti. Yang pasti itu hanya Dia," tutupnya. [] Lanhy Hafa